JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memantau perkembangan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 13 di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Jawa Barat.
Dalam kunjungan itu, ia tidak hanya meninjau proses pembelajaran, tetapi juga berdialog langsung dengan orang tua dan tenaga pendidik untuk memastikan setiap anak mendapat pendampingan yang optimal.
Kehadiran Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini menjadi momen penting untuk menunjukkan perhatian pemerintah terhadap pendidikan alternatif yang tengah dirintis.
Gus Ipul datang bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. Keduanya menyempatkan diri menyapa siswa satu per satu sambil menanyakan pengalaman mereka selama mengikuti kegiatan belajar.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyampaikan rasa bangganya atas perkembangan positif para siswa sejak pertama kali bergabung di sekolah rintisan tersebut.
“Awal bertemu, ada yang masih mengantuk dan berbicara saat kegiatan. Sekarang anak-anak sudah lebih disiplin, percaya diri, dan segar,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Menurutnya, perubahan sikap para siswa mencerminkan keberhasilan program Sekolah Rakyat yang selama ini mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Program pendidikan berbasis masyarakat ini diharapkan mampu menjangkau anak-anak yang membutuhkan dukungan belajar lebih luas.
Peresmian penyelenggaraan sekolah rintisan itu bahkan direncanakan akan dilakukan Presiden dalam waktu dekat, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam memberikan akses pendidikan berkualitas.
Gus Ipul menjelaskan, seluruh siswa Sekolah Rakyat akan memperoleh dukungan sarana belajar yang memadai. Paket bantuan meliputi alat tulis, seragam sekolah, hingga laptop untuk menunjang pembelajaran berbasis teknologi.
“Atas arahan Presiden, laptop digunakan untuk belajar, bukan kepentingan lain,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya memanfaatkan bantuan tersebut secara bijak agar anak-anak dapat mengembangkan keterampilan digital yang relevan dengan tantangan masa depan.
Dalam dialog bersama orang tua, Mensos mengingatkan bahwa dukungan keluarga memegang peranan besar dalam keberhasilan pendidikan. Ia meminta orang tua untuk memberikan kasih sayang, doa, dan semangat, karena setiap anak memiliki potensi serta keistimewaan masing-masing.
“Peran orang tua sangat penting. Setiap anak punya potensi, tinggal bagaimana kita mendampinginya,” kata Gus Ipul, menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga lingkungan terdekat.
Kunjungan tersebut juga dimeriahkan penampilan siswa yang menunjukkan berbagai kemampuan. Beragam pertunjukan digelar mulai dari seni bela diri, ceramah, hafalan ayat suci, pidato dalam bahasa Inggris, hingga paduan suara.
Suasana penuh semangat itu menampilkan keberanian anak-anak yang kini lebih percaya diri setelah mengikuti program Sekolah Rakyat. Para orang tua yang hadir tampak antusias dan memberikan tepuk tangan setiap kali penampilan selesai.
Gus Ipul juga menyempatkan diri berdialog dengan beberapa siswa, salah satunya Muhammad Nazril Kurniawan (16). Remaja itu bercerita tentang perjuangannya belajar membaca dengan dukungan guru dan teman-temannya.
Ketika pertama kali masuk Sekolah Rakyat, Nazril mengaku mengalami kesulitan membaca. Namun, berkat kesabaran guru serta bantuan teman-teman, ia perlahan mampu mengenal huruf dan kata.
Kepala Sekolah SRMP 13 Bekasi, Lastri Fajarwati, menambahkan bahwa Nazril memiliki kelebihan lain yang menginspirasi teman-temannya.
“Teman-teman Nazril mengajarkannya membaca. Nazril juga memiliki kelebihan, dia rajin mengajak teman-temannya untuk rajin dan tepat waktu beribadah salat,” ujar Lastri.
Selain mendengar cerita siswa, Mensos juga menanggapi perkembangan program Sekolah Rakyat secara nasional. Ia mengungkapkan rencana penambahan 65 Sekolah Rakyat baru yang ditargetkan beroperasi pada akhir bulan ini.
Kehadiran sekolah-sekolah baru tersebut diharapkan mampu memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan. Dukungan infrastruktur, seperti akses internet terbaik, juga sedang diupayakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital agar pembelajaran berbasis teknologi dapat berjalan lancar.
Sebelum mengakhiri kunjungan, Gus Ipul dan Wamen Sos Agus Jabo Priyono mengajak seluruh siswa menyanyikan lagu bersama. Lagu “Ayah Ibu” dipilih sebagai penutup, menciptakan suasana haru ketika siswa, guru, dan para orang tua ikut bernyanyi.
Tangis haru pecah di antara para siswa yang kemudian memeluk orang tua dan Menteri Sosial. Momen itu menjadi simbol kuatnya ikatan emosional antara anak, keluarga, dan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang penuh kasih.
Perhatian pemerintah terhadap Sekolah Rakyat menunjukkan keseriusan dalam memperluas akses pendidikan yang tidak hanya menekankan akademik, tetapi juga pembentukan karakter.
Kehadiran Gus Ipul dan Agus Jabo di Bekasi menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak sekadar meluncurkan program, tetapi juga turun langsung memastikan pelaksanaannya.
Dukungan sarana, pendampingan orang tua, serta semangat siswa menjadi kombinasi penting yang diharapkan mampu melahirkan generasi yang mandiri dan percaya diri.
Dengan perkembangan positif yang ditunjukkan para siswa, Mensos optimistis Sekolah Rakyat akan terus berkembang dan menjadi contoh pendidikan berbasis komunitas yang efektif.
Ia menekankan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan bermutu, meski latar belakang dan kondisi ekonomi berbeda.
Program ini diharapkan mampu menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan zaman, sekaligus menanamkan nilai-nilai kemandirian, kedisiplinan, dan kepedulian sosial.
Kunjungan Gus Ipul ke Sekolah Rakyat Bekasi bukan hanya agenda pemantauan biasa, tetapi juga bentuk penguatan moral bagi seluruh pihak yang terlibat. Dukungan nyata pemerintah pusat, kolaborasi guru, serta doa orang tua menjadi kunci keberhasilan program ini.
Semangat para siswa yang tampil penuh percaya diri menjadi bukti bahwa pendidikan dengan sentuhan kasih sayang mampu mengubah sikap dan masa depan anak-anak bangsa.