Proyek Tol

Pembangunan Tiga Proyek Tol di Jawa Barat Ditargetkan Selesai 2029

Pembangunan Tiga Proyek Tol di Jawa Barat Ditargetkan Selesai 2029
Pembangunan Tiga Proyek Tol di Jawa Barat Ditargetkan Selesai 2029

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur di Jawa Barat kembali menjadi sorotan setelah tiga proyek jalan tol strategis dipastikan masuk daftar lelang nasional mulai 2026.

Ketiga proyek tersebut adalah Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR), Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci), dan Tol Akses Patimban. Dengan target rampung pada 2029, keberadaan ketiga tol ini diharapkan menjadi motor penggerak konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah.

Kepala Bappeda Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memastikan proyek strategis nasional ini berjalan lancar. Menurutnya, meski proyek ditangani pemerintah pusat melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), keterlibatan Pemprov Jabar tetap krusial.

“Penetapan lokasi untuk pembebasan lahan ada di Pemprov Jabar. Selain itu, kami juga bertugas melakukan sosialisasi, konsultasi publik, pendataan lahan, hingga menyiapkan konektivitas jalan pendukung,” jelas Dedi.

Ia menambahkan bahwa proses review terhadap penetapan lokasi juga akan dilakukan, mengingat keputusan gubernur yang lama perlu disesuaikan dengan perkembangan terbaru.

BIUTR: Proyek Ambisius Bernilai Rp10 Triliun

Salah satu proyek paling ambisius di Jawa Barat adalah Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR). Dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp10 triliun, tol ini dirancang untuk mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Bandung.

Saat ini, BIUTR masih dalam tahap kajian trase dan kelayakan. Proses pembebasan lahan diproyeksikan berlangsung antara 2027 hingga 2029, sedangkan pembangunan konstruksi direncanakan dimulai pada 2028.

“Targetnya, pada 2029 BIUTR sudah bisa beroperasi,” tegas Dedi.

Getaci: Tol Pertama di Jalur Selatan Jawa

Tak kalah penting, Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) akan menjadi tol pertama yang membentang di jalur selatan Jawa Barat bahkan Pulau Jawa. Jalan tol sepanjang 206 kilometer ini diperkirakan menelan investasi hingga Rp37,4 triliun.

Pembangunan Getaci dibagi dalam empat seksi dan dua tahap. Jika sesuai rencana, konstruksi rampung pada 2029, dan tol ini bisa mulai beroperasi pada Juli 2029.

“Jika sesuai rencana, Getaci akan mulai beroperasi pada Juli 2029,” jelas Dedi.

Keberadaan Getaci diyakini mampu meningkatkan aksesibilitas wilayah selatan Jawa Barat yang selama ini belum terhubung oleh jalur tol besar, sekaligus membuka peluang investasi baru di kawasan tersebut.

Tol Akses Patimban: Hampir Tuntas

Proyek ketiga adalah Tol Akses Patimban yang saat ini sudah menunjukkan progres signifikan. Dari lima paket pekerjaan, empat di antaranya telah mencapai 80 persen penyelesaian.

“Investasinya sekitar Rp8,9 triliun, dengan panjang total 37,7 km. Tol ini akan langsung menghubungkan Cipali dengan Pelabuhan Patimban,” ungkap Dedi.

Keberadaan tol ini akan sangat mendukung operasional Pelabuhan Patimban yang digadang-gadang sebagai pusat logistik dan industri baru di Jawa Barat.

Dampak Ekonomi dan Kesiapan Daerah

Lebih jauh, Dedi menekankan bahwa pembangunan tiga tol strategis ini bukan sekadar soal infrastruktur, melainkan juga membuka ruang pertumbuhan ekonomi baru. Kawasan Patimban, misalnya, akan dioptimalkan menjadi pusat industri dan pelabuhan modern yang terintegrasi dengan jalur logistik nasional.

Selain infrastruktur fisik, Pemprov Jabar juga menyiapkan aspek pendukung lain seperti tenaga kerja lokal dan pasokan material konstruksi dari wilayah setempat. Hal ini diharapkan dapat menciptakan efek berganda bagi ekonomi daerah.

“Setidaknya ada enam peran utama Pemprov Jabar, mulai dari lahan, sosialisasi, konektivitas jalan, hingga kesiapan tenaga kerja dan bahan baku,” pungkas Dedi.

Sinergi Pemerintah dan Daerah

Dengan skema KPBU, pembangunan tol-tol ini melibatkan investor swasta sekaligus menekan beban APBN. Namun, peran pemerintah daerah tetap tak tergantikan, terutama dalam penyediaan lahan dan pendampingan masyarakat yang terdampak proyek.

Pemprov Jabar juga diminta sigap menyiapkan jaringan jalan pendukung agar tol yang selesai dibangun tidak menimbulkan hambatan baru di jalur keluar-masuknya. Sinergi antar level pemerintahan menjadi kunci agar target operasi 2029 benar-benar tercapai.

Harapan Masyarakat Jabar

Keberadaan BIUTR, Getaci, dan Tol Akses Patimban memberi harapan besar bagi warga Jawa Barat. Selain mempersingkat waktu tempuh, ketiga tol tersebut juga diyakini akan mengurangi biaya logistik dan mendukung pertumbuhan investasi.

Bagi masyarakat di jalur selatan Jawa Barat, khususnya Tasikmalaya hingga Cilacap, kehadiran Tol Getaci menjadi penantian panjang karena dapat mempercepat konektivitas ke berbagai kota besar. Sementara itu, BIUTR akan membantu mengurai kemacetan di Kota Bandung, sedangkan Tol Akses Patimban berperan vital mendukung perdagangan internasional melalui pelabuhan.

Menuju 2029: Infrastruktur dan Ekonomi Tumbuh Bersama

Dengan target penyelesaian pada 2029, Jawa Barat diproyeksikan memiliki jaringan tol yang semakin lengkap, baik di bagian utara, tengah, maupun selatan. Kombinasi antara BIUTR, Getaci, dan Tol Akses Patimban akan memperkuat posisi Jabar sebagai motor ekonomi nasional sekaligus pintu gerbang logistik ke berbagai wilayah di Indonesia.

Jika seluruh proses berjalan lancar, mulai dari lelang KPBU, pembebasan lahan, hingga konstruksi, masyarakat Jawa Barat akan segera merasakan manfaat langsung dari proyek infrastruktur berskala besar ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index