Penolakan Masyarakat Tanjung Sakti Terhadap Eksplorasi Panas Bumi oleh PT Hitay Energi

Selasa, 08 April 2025 | 08:10:41 WIB
Penolakan Masyarakat Tanjung Sakti Terhadap Eksplorasi Panas Bumi oleh PT Hitay Energi

JAKARTA - Masyarakat Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tengah dihadapkan pada isu yang menyita perhatian banyak pihak. Dalam sepekan terakhir, wacana tentang eksplorasi panas bumi oleh PT Hitay Energi di kawasan tersebut telah menimbulkan keresahan. PT Hitay Energi, yang telah mendapat penunjukan resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rencananya akan melakukan survei pendahuluan untuk pemanfaatan energi panas bumi di Tanjung Sakti, yang juga mencakup wilayah Kota Pagar Alam.

Rencana eksplorasi ini berakar dari Keputusan Menteri ESDM No. 2906 K/30/MEM/2013 yang memberikan penugasan kepada PT Hitay Tanjung Sakti Energy untuk melakukan survei panas bumi di sejumlah daerah. Penunjukan tersebut mencakup kawasan Kabupaten Lahat, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, serta wilayah lainnya yang meliputi Bengkulu Selatan dan Seluma di Provinsi Bengkulu. Tujuan utama dari survei panas bumi ini adalah untuk mengidentifikasi potensi energi terbarukan yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut sebagai bagian dari transisi energi nasional menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan.

Namun, rencana tersebut tidak berjalan mulus, karena munculnya kekhawatiran di kalangan warga setempat terkait dampak lingkungan yang mungkin timbul jika proyek ini berlanjut ke tahap eksploitasi. Warga khawatir bahwa eksploitasi panas bumi dapat merusak lingkungan dan mengancam kehidupan mereka, terutama terkait dengan kerusakan lahan pertanian dan permukiman yang berada di sekitar lokasi eksplorasi.
 

Kekhawatiran Warga Tanjung Sakti terhadap Dampak Lingkungan
 

Ketua DPD Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Provinsi Sumatera Selatan, Lian Ugansyah, yang juga merupakan putra asli Tanjung Sakti, menyatakan keprihatinannya terhadap rencana eksplorasi panas bumi ini. Lian menegaskan bahwa ia sangat mendukung penolakan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap proyek tersebut karena beranggapan bahwa keberlanjutan eksplorasi bisa menimbulkan dampak negatif yang besar terhadap lingkungan dan kehidupan warga.

"Saya khawatir apabila eksplorasi yang dilakukan oleh PT Hitay Energi terus berlanjut, terutama jika proyek ini berlanjut ke tahap eksploitasi, akan berdampak negatif terhadap lingkungan yang selama ini menjadi tempat tinggal dan mata pencaharian warga," ujar Lian Ugansyah saat ditemui di Tanjung Sakti. Ia menambahkan bahwa pemanfaatan panas bumi memang memiliki sisi positif, terutama dalam menghasilkan energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Namun, potensi dampak negatif yang mengancam permukiman dan lahan pertanian warga, seperti sawah dan perkebunan kopi, harus menjadi perhatian serius.

Lian lebih lanjut menegaskan bahwa dampak negatif yang dimaksudkan bisa beragam, mulai dari kerusakan ekosistem hingga risiko bencana alam. Menurutnya, pembangunan infrastruktur untuk eksploitasi panas bumi bisa merusak tanah pertanian yang menjadi sumber utama penghidupan bagi sebagian besar warga, serta mengancam keberlangsungan hidup tanaman perkebunan yang menjadi komoditas andalan di kawasan tersebut.
 

Dampak Positif dan Negatif dari Pemanfaatan Panas Bumi
 

Di balik pro dan kontra yang berkembang di masyarakat, PT Hitay Energi menilai bahwa pemanfaatan panas bumi dapat memberikan sejumlah manfaat yang signifikan, terutama dari sisi ekonomi dan keberlanjutan energi. Sebagai sumber energi terbarukan, panas bumi memiliki potensi untuk menggantikan penggunaan energi fosil yang lebih merusak lingkungan. Selain itu, eksploitasi panas bumi dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi warga setempat dan mendorong peningkatan ekonomi lokal melalui berbagai sektor terkait.

Namun, di sisi lain, Lian Ugansyah menyoroti bahwa potensi dampak negatif dari proyek ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia mengingatkan bahwa dampak lingkungan dari eksploitasi panas bumi bisa sangat beragam, mulai dari kerusakan tanah, pencemaran air, hingga potensi terjadinya gempa bumi. Lian mengatakan, "Eksplorasi panas bumi memang menjanjikan energi terbarukan, namun kita harus berhati-hati dengan dampaknya, terutama terhadap masyarakat lokal yang mungkin harus merelakan tanah mereka untuk dijadikan lahan eksplorasi."

Selain itu, ada juga potensi risiko terjadinya perubahan gaya hidup bagi warga setempat. Kehilangan lahan pertanian dan perkebunan yang merupakan sumber utama pendapatan mereka bisa menyebabkan dampak sosial yang signifikan. Banyak keluarga yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian, sehingga jika lahan mereka terdampak, bukan hanya ekonomi mereka yang terganggu, tetapi juga kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
 

Pemerintah Diminta untuk Memperhitungkan Dampak Lingkungan dengan Matang
 

Sebagai bentuk tanggung jawab, Lian juga menekankan perlunya pemerintah untuk benar-benar mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul sebelum memberikan izin eksploitasi panas bumi. Menurutnya, meskipun potensi energi panas bumi sangat besar, pemerintah harus benar-benar memperhitungkan dampaknya terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar area eksplorasi. Pemanfaatan lahan yang sebelumnya digunakan untuk pertanian harus dipikirkan ulang dengan matang agar tidak menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat yang sudah lama menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

"Ini bukan hanya soal energi, tetapi soal masa depan kehidupan warga Tanjung Sakti. Pemerintah harus benar-benar melakukan kajian mendalam tentang dampak yang akan timbul dari proyek ini," tegas Lian.

Sementara itu, pihak PT Hitay Energi melalui juru bicaranya mengungkapkan bahwa mereka akan melakukan segala upaya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Mereka berjanji akan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pemantauan proyek agar semua pihak dapat memahami potensi risiko dan manfaat dari eksplorasi panas bumi.
 

Peran Pemerintah dalam Mengelola Proyek Energi Terbarukan
 

Proyek pemanfaatan panas bumi di Tanjung Sakti ini juga menjadi contoh bagaimana pentingnya peran pemerintah dalam mengelola dan mengawasi proyek energi terbarukan. Pemerintah harus memastikan bahwa seluruh proyek yang dijalankan tidak hanya menguntungkan dari sisi energi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.

Pemerintah diminta untuk lebih transparan dalam memberikan informasi mengenai potensi dampak dari eksplorasi panas bumi, termasuk menyediakan data yang dapat diakses oleh publik untuk menghindari kesalahpahaman. Proses perizinan yang lebih ketat dan transparan akan sangat membantu dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara pihak pengembang, pemerintah, dan masyarakat setempat.

Terkini

BRI Siapkan Program BRILiaN 2025 untuk Pengusaha Muda

Senin, 15 September 2025 | 15:35:10 WIB

4 Cara Belanja Online Cerdas Agar Keuangan Tetap Aman

Senin, 15 September 2025 | 15:35:09 WIB

Info Terbaru Pemutihan Pajak Kendaraan September 2025

Senin, 15 September 2025 | 15:35:06 WIB

OJK Luncurkan Aturan Permudah Pembiayaan UMKM 2025

Senin, 15 September 2025 | 15:35:04 WIB

CIMB Niaga Luncurkan Digital Branch Inovatif di Solo

Senin, 15 September 2025 | 15:35:02 WIB