KERETA API

Terminal Kereta Api Otomatis China, Solusi Logistik Masa Depan

Terminal Kereta Api Otomatis China, Solusi Logistik Masa Depan
Terminal Kereta Api Otomatis China, Solusi Logistik Masa Depan

JAKARTA - China kembali menunjukkan komitmennya dalam memimpin transformasi digital dan efisiensi logistik global. Melalui peluncuran terminal kereta api peti kemas pertama berbasis sistem otonom hybrid, negara tersebut memperkenalkan model baru transportasi yang menggabungkan teknologi otomatisasi dan fleksibilitas manual. Proyek ini tidak hanya menandai kemajuan teknis, tetapi juga strategi jangka panjang untuk memperkuat konektivitas domestik dan internasional serta menekan biaya logistik nasional.

Terminal ini resmi beroperasi di Stasiun penanganan peti kemas Suxi, terletak di Yiwu, Provinsi Zhejiang. Operasi dimulai dengan keberangkatan kereta barang pertama yang mengangkut 100 kontainer standar menuju Pelabuhan Ningbo-Zhoushan, salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dari segi tonase. Informasi ini dikonfirmasi oleh Pusat Logistik Kereta Api Hangzhou di bawah naungan China Railway Shanghai Bureau Group.

Fasilitas Canggih di Terminal Suxi

Terminal peti kemas ini merupakan bagian dari Yiwu (Suxi) International Hub Port dan langsung terintegrasi dengan Jalur Kereta Api Ningbo–Jinhua, menjadikannya pusat penting dalam rantai pasokan domestik China. Dengan kapasitas desain tahunan 660.000 TEU (Twenty-foot Equivalent Unit), fasilitas ini menawarkan berbagai zona modern seperti:

Zona pemuatan rel

Lapangan kontainer otomatis

Area pengawasan bea cukai

Sistem manajemen digital terintegrasi

Namun yang paling menonjol adalah penerapan sistem otonom hybrid, menjadikannya zona percobaan pertama di China untuk pengoperasian jenis ini.

Sistem Hybrid: Kolaborasi Otomatisasi dan Kendali Manual

Konsep hybrid autonomous operation menggabungkan kemampuan otomatisasi dengan fleksibilitas kendali manusia untuk mengatasi tantangan operasional dinamis. Sistem ini memanfaatkan:

Derek gantry yang dikendalikan jarak jauh

Sistem penyimpanan otomatis

Transporter cerdas (smart transporter)

Dengan pendekatan ini, terminal dapat mengelola operasi tanpa awak (unmanned) secara paralel dengan aktivitas manual saat diperlukan. Hasilnya, proses pemuatan dan pembongkaran menjadi lebih efisien, adaptif, dan aman.

Komentar Pihak Terkait: Efisiensi dan Adaptabilitas

Wakil Direktur Pusat Logistik Kereta Api Hangzhou, Li Jinsong, mengungkapkan bahwa kehadiran terminal ini merupakan tonggak penting bagi sistem transportasi cerdas nasional. Menurutnya, desain hybrid menawarkan keseimbangan antara kecepatan dan fleksibilitas dalam proses logistik.

“Ini menjadi standar baru untuk operasi otonom di jaringan kereta api China. Desain hybrid memungkinkan integrasi mulus antara otomatisasi dan proses manual, meningkatkan kecepatan sekaligus memastikan adaptabilitas operasional,” ungkap Li Jinsong.

Di sisi lain, Zhao Jianmin, Direktur Utama Zhejiang Seaport Yiwu Hub Port Co., Ltd, menekankan nilai strategis terminal Suxi dalam mempercepat pergerakan barang menuju pelabuhan utama seperti Ningbo-Zhoushan.

“Dengan sistem ‘deklarasi, pemeriksaan, dan pelepasan sekali jalan’, barang yang masuk Stasiun Suxi dianggap sudah tiba di pelabuhan, memangkas waktu dan biaya logistik,” jelas Zhao Jianmin.

Dampak Langsung terhadap Jaringan Distribusi Nasional

Terminal ini dirancang tidak hanya sebagai simpul distribusi, tetapi sebagai koridor logistik strategis yang menyederhanakan arus barang dari darat ke laut. Dengan sistem otonom hybrid dan digitalisasi menyeluruh, waktu transit dapat diperpendek secara signifikan. Implikasi langsungnya adalah peningkatan efisiensi ekspor-impor, penghematan biaya logistik nasional, dan peningkatan daya saing pasar domestik maupun internasional.

Katalis Percepatan Visi Infrastruktur Cerdas China

Peluncuran terminal Suxi sejalan dengan visi besar pemerintah China dalam membangun infrastruktur logistik pintar dan berkelanjutan. Melalui teknologi tinggi yang berpadu dengan kebijakan yang progresif, negara ini menyiapkan fondasi kuat untuk menghadapi tantangan rantai pasok global.

Teknologi otonom yang diterapkan juga selaras dengan target pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi. Karena itulah, terminal ini tidak hanya menjadi model operasional baru, tetapi juga simbol dari transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.

Model Baru untuk Logistik Global

Terminal kereta api peti kemas otonom hybrid pertama di China bukan sekadar proyek teknologi ia merupakan pernyataan arah baru dalam logistik global. Dengan menggabungkan automasi, digitalisasi, dan keterhubungan strategis, proyek ini mempertegas posisi China sebagai pemimpin inovasi infrastruktur transportasi dunia.

Di tengah dinamika geopolitik dan tantangan rantai pasok global, pendekatan seperti ini menunjukkan bagaimana sebuah negara bisa beradaptasi dan mengambil peran sentral melalui solusi berteknologi tinggi dan berbasis kebutuhan nyata di lapangan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index