sdm

DPMK Berau Fokus Tingkatkan Kapasitas SDM Kampung di 13 Kecamatan

DPMK Berau Fokus Tingkatkan Kapasitas SDM Kampung di 13 Kecamatan
DPMK Berau Fokus Tingkatkan Kapasitas SDM Kampung di 13 Kecamatan

JAKARTA - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat kampung. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperkuat tata kelola pemerintahan kampung dan mendorong pembangunan yang lebih baik di seluruh wilayah Kabupaten Berau.
 

Komitmen DPMK dalam Peningkatan Kapasitas SDM Kampung
 

Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, menyatakan bahwa pihaknya telah merekap semua usulan dari seluruh kampung di 13 kecamatan yang ada. Menurutnya, hampir seluruh kampung mengusulkan peningkatan kapasitas SDM, baik untuk kepala kampung maupun perangkat kampung lainnya. "Alhamdulillah, 13 kecamatan kita hadiri semua. Hampir seluruh kampung mengusulkan peningkatan kapasitas SDM. Mereka memerlukan bimbingan teknis (bimtek) dan pelatihan," ujarnya.

Tidak hanya aparatur kampung, lembaga kemasyarakatan kampung seperti Rukun Tetangga (RT), Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna, dan Posyandu juga menjadi sasaran program pelatihan DPMK. "Semua itu perlu penguatan kapasitas agar dapat menjalankan tugas dan fungsi secara optimal," tambahnya.
 

Pelatihan Bimtek untuk Aparatur Kampung
 

Sebagai langkah konkret, DPMK Berau telah melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk pendampingan dan peningkatan kapasitas aparatur kampung. Tiga kampung yang menjadi peserta Bimtek tersebut adalah Kampung Pulau Derawan di Kecamatan Pulau Derawan, Kampung Bohe Silian, dan Kampung Teluk Alulu di Kecamatan Maratua.

Sekretaris DPMK Berau, Sudirman, menyampaikan bahwa pendampingan dan peningkatan ini dilakukan untuk memperkuat kolaborasi dan kerjasama antara pemerintah kampung dan lembaga yang ada, termasuk Badan Permusyawaratan Kampung (BPK). "Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi aparatur kampung dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, terutama bagi kampung yang baru melaksanakan pemilihan," ucapnya.

Alasan pemilihan tiga kampung ini adalah karena mereka baru saja melaksanakan pemilihan Kepala Kampung (Kakam). Dengan demikian, peluang terjadinya resistensi di masyarakat perlu dihindari. Pendampingan dan peningkatan ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik, pembangunan, dan pengelolaan sumber daya di kampung tersebut.
 

Pelatihan SIGAP untuk Perangkat Kampung
 

Selain Bimtek, DPMK Berau juga melaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi Aksi Inspiratif Warga Untuk Perubahan (SIGAP) bagi perangkat kampung se-Kabupaten Berau. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perangkat kampung dalam menggunakan aplikasi SIGAP.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi, menyampaikan bahwa pelatihan SIGAP diharapkan dapat mengubah pendekatan pembangunan dari berbasis masalah menjadi berbasis potensi. "Alhamdulillah komitmennya sudah terlihat. Pemkab Berau menunjukan siap menuju perubahan pembangunan dari desa atau kampung untuk daerah yang lebih baik," ujar Jauhar.

Pelatihan ini merupakan program kerjasama antara DPMPD Kaltim, DPMPD Berau, dan The Nature Conservancy (TNC). Lebih dari 1.000 orang dari 100 kampung se-Kabupaten Berau mengikuti pelatihan ini.
 

Fokus pada Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan
 

DPMK Berau juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan kampung. Lembaga-lembaga seperti PKK, LPM, Karang Taruna, dan Posyandu dianggap memiliki peran penting dalam pembangunan kampung.

Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, menekankan pentingnya penguatan kapasitas lembaga-lembaga tersebut agar dapat menjalankan tugas dan fungsi secara optimal. "Semua itu perlu penguatan kapasitas agar dapat menjalankan tugas dan fungsi secara optimal," ujarnya.
 

Harapan dan Tantangan
 

Tenteram Rahayu berharap anggaran yang diterima oleh DPMK mencukupi untuk mendukung seluruh kegiatan pelatihan yang direncanakan. Tahun ini, pihaknya juga menjadwalkan pelatihan khusus bagi bendahara kampung serta peningkatan kapasitas dalam perencanaan pembangunan di kampung.

Meski terdapat kebijakan efisiensi anggaran, Tenteram menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu program-program yang telah disusun untuk kampung. "Kami komitmen untuk laksanakan itu, sehingga kampung tidak merasa sendiri dan kita bisa memantau perkembangannya untuk kebaikan daerah," ujarnya.

Dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan, DPMK Berau berharap dapat menciptakan aparatur kampung yang kompeten dan siap menghadapi tantangan pembangunan di tingkat lokal. Peningkatan kapasitas SDM di tingkat kampung diyakini akan berdampak positif pada tata kelola pemerintahan kampung dan pembangunan yang lebih baik di Kabupaten Berau.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index