JAKARTA - Bentuknya yang khas dan filosofi yang mendalam menjadikannya suvenir populer bagi wisatawan dan simbol motivasi bagi masyarakat Jepang. Namun, dari manakah asal-usul boneka ini dan bagaimana ia mendapatkan maknanya yang kaya?
Asal-Usul Boneka Daruma
Boneka Daruma terinspirasi oleh Bodhidharma, seorang biksu Buddha dari India yang hidup antara tahun 440–528 atau 470–543. Ia dikenal sebagai pendiri aliran Zen dalam Buddhisme. Selama masa meditasi yang intensif, Bodhidharma dikatakan kehilangan kedua lengannya setelah bertapa tanpa bergerak selama sembilan tahun. Kisah ini mempengaruhi desain boneka Daruma yang sering digambarkan tanpa lengan dan kaki, melambangkan ketekunan dan ketabahan.
Filosofi di Balik Boneka Daruma
Boneka Daruma tidak hanya sekadar pajangan; ia membawa filosofi Jepang yang dalam, terutama pepatah "Nanakorobi Yaoki" yang berarti "tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit." Pepatah ini menekankan pentingnya ketekunan dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan hidup. Ketika seseorang membeli boneka Daruma, mereka biasanya membuat harapan atau tujuan. Salah satu mata boneka diwarnai saat harapan dibuat, dan mata lainnya diwarnai ketika harapan tersebut terwujud, menandakan perjalanan dan pencapaian tujuan tersebut.
Boneka Daruma sebagai Suvenir Populer
Sebagai suvenir, boneka Daruma tidak hanya menarik karena desainnya yang unik tetapi juga karena makna yang terkandung di dalamnya. Di kota Takasaki, Prefektur Gunma, boneka Daruma dibuat dengan ciri khas tertentu, seperti representasi burung bangau sebagai alis dan kura-kura sebagai hidung dan kumis, yang melambangkan umur panjang. Kota ini dikenal sebagai pusat produksi boneka Daruma, dengan lebih dari 900.000 boneka diproduksi setiap tahun, memenuhi 80% dari total produksi nasional.
Peran Boneka Daruma di Kuil Katsuo-ji
Kuil Katsuo-ji, yang terletak sekitar satu jam dari pusat kota Osaka di Taman Nasional Minoh, dikenal sebagai "kuil Daruma." Kuil ini dipenuhi dengan ribuan boneka Daruma yang dipersembahkan oleh pengunjung sebagai wujud syukur setelah harapan mereka terwujud. Kehadiran boneka-boneka ini menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan memberikan suasana spiritual yang kental.
Makna dan Tradisi Melukis Mata pada Boneka Daruma
Tradisi melukis mata pada boneka Daruma memiliki makna khusus. Setelah membuat harapan, pembeli akan melukis salah satu mata boneka. Boneka tersebut kemudian ditempatkan di tempat yang terlihat di rumah sebagai pengingat akan tujuan yang ingin dicapai. Setelah harapan terwujud, mata kedua dilukis, menandakan bahwa tujuan telah tercapai. Proses ini tidak hanya sebagai simbol tetapi juga sebagai pengingat untuk terus berusaha mencapai tujuan.
Perayaan dan Festival Terkait Boneka Daruma
Setiap tahun, pada tanggal 6 dan 7 Januari, sekitar 400.000 orang berkunjung ke Takasaki untuk membeli boneka Daruma sebagai bagian dari tradisi Tahun Baru. Festival ini tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya lokal, di mana masyarakat berkumpul untuk berdoa dan berharap untuk tahun yang akan datang.