JAKARTA - Pengamat politik sekaligus kritikus Faizal Assegaf mengeluarkan pernyataan keras terkait kondisi terkini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilainya mengalami kehancuran citra. Menurut Faizal, situasi ini tidak lepas dari peran mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri BUMN sejak 2019.
Kepemimpinan yang Dipertanyakan
Faizal Assegaf menyoroti bahwa penunjukan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN adalah sebuah keputusan strategis yang diambil Jokowi pada periode keduanya menjabat. Sebelumnya, Erick Thohir sempat menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Dalam kapasitas hak prerogatifnya, Jokowi menggantikan Rini Soemarno dengan Erick Thohir untuk mengawal BUMN.
“Apa yang terjadi di BUMN hari ini tidak terlepas dari tanggung jawab mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendelegasikan kewenangan kepada seorang konglomerat yaitu Erick Thohir sebagai Menteri BUMN,” ungkap Faizal di akun media sosialnya, pada Selasa (4/3/2025).
Kasus Korupsi di Tubuh BUMN
Kemunculan berbagai kasus korupsi dalam sejumlah perusahaan pelat merah menjadi perhatian serius. Salah satu kasus yang menonjol adalah dugaan pengoplosan Pertalite RON 90 untuk dijual sebagai Pertamax RON 92 yang melibatkan petinggi Pertamina Patra Niaga. Kasus ini sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung dan mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar.
Faizal menegaskan bahwa Erick Thohir tidak bisa menghindar dari tanggung jawab ini. "Erick Thohir tidak bisa mencuci tangan atau melepas diri dari tanggung jawab atas kehancuran BUMN yang digerogoti dalam rezim Jokowi,” tegas Faizal.
Kritik dari Faizal Assegaf
Faizal Assegaf tidak menahan diri dalam mengungkapkan pandangannya terhadap sikap Erick yang terkesan tidak mengetahui atau bahkan tidak peduli terkait persoalan mendalam di Pertamina Patra Niaga. Dugaan kerugian negara hampir mencapai Rp1.000 triliun merupakan isu yang sangat serius.
"Sangat memprihatinkan seorang Menteri BUMN Erick Thohir yang menyaksikan kehancuran ini seolah-olah perkasa, cuek, seolah tidak bertanggung jawab,” kecam Faizal dengan nada keras.
Seruan untuk Mundur
Faizal Assegaf bahkan menyarankan agar Erick Thohir mengundurkan diri dari posisi Menteri BUMN. Menurutnya, sebagai seorang pemimpin yang gagal, melepaskan jabatan adalah pilihan bermoral. “Mustinya sebagai orang yang memiliki moral, sebagai seorang pejabat gagal di dalam menjalankan amanah tugas dan kewenangan, mundur. Anda tidak layak untuk terus bertahan menjadi Menteri BUMN,” serunya.
Tudingan Kegagalan Kepemimpinan
Lebih lanjut, Faizal menuding bahwa Erick Thohir bukan hanya gagal dalam menjalankan tugas sebagai Menteri BUMN, tetapi juga terlalu sibuk dengan urusan bisnis pribadinya. “Ke luar kamu dari situ. Anda sudah gagal karena anda hanya sibuk dengan kepentingan bisnis dan kelompok. Anda sibuk menggunakan seluruh fasilitas negara untuk meraih pencitraan demi kepentingan politik pragmatis,” ujar Faizal.
Ia juga mencatat bahwa di tengah kesibukan Erick dengan kepentingan pribadinya, BUMN, yang merupakan aset negara dan milik rakyat, semakin rusak. “Di waktu yang sama BUMN kita, aset negara yang menjadi milik rakyat, satu per satu hancur berantakan. Isinya penyamun dan pencuri, korupsinya puluhan bahkan ratusan triliun,” tutup Faizal dengan nada prihatin.