JAKARTA - Pasca perayaan Idulfitri 1446 Hijriah, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dilaporkan masih berada dalam kondisi stabil. Pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) terus melakukan monitoring intensif terhadap ketersediaan serta harga bahan pokok dan bahan pokok penting (bapokting) guna memastikan tidak terjadi lonjakan harga maupun kelangkaan barang di pasaran.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Fakfak, Lukito Saksomojati, mengungkapkan bahwa pemantauan terhadap stabilitas harga dilakukan sejak sebelum Ramadan, selama bulan puasa, hingga pasca Idulfitri. Hasil pemantauan menunjukkan tidak terjadi lonjakan harga yang mengkhawatirkan meskipun sempat ada peningkatan permintaan saat perayaan lebaran.
“Harga barang kebutuhan pokok secara umum masih stabil. Memang ada kenaikan kecil karena tingginya permintaan saat Idulfitri, tetapi semuanya masih dalam batas wajar,” ujar Lukito saat dikonfirmasi.
Distribusi Logistik Aman dan Lancar
Lukito menegaskan bahwa distribusi logistik ke Fakfak berjalan lancar tanpa kendala berarti. Hal ini ditunjang oleh keberadaan berbagai moda transportasi laut yang rutin mengangkut kebutuhan pokok ke wilayah tersebut, di antaranya kapal Pelni seperti KM Labobar, KM Dobonsolo, KM Kalabia, hingga kapal perintis Sabuk Nusantara.
“Pengiriman bahan pokok menggunakan kapal-kapal reguler dan perintis berjalan dengan baik. Stok di gudang mencukupi untuk tiga bulan ke depan,” tambah Lukito.
Dari sisi stok pangan strategis, Lukito menyebutkan bahwa Perum Bulog saat ini mengelola cadangan pangan yang cukup besar, yakni beras medium sebanyak 1.162 ton, beras premium 28 ton, gula pasir 11 ton, dan minyak goreng sebanyak 40.000 liter. Selain itu, juga terdapat stok tambahan dalam perjalanan yang diperkirakan tiba dalam waktu dekat.
Harga Kebutuhan Pokok Masih Dalam Batas Normal
Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan Disperindag Fakfak di sejumlah pasar tradisional, harga bahan pokok utama masih terkendali. Komoditas utama seperti beras, gula, minyak goreng, dan aneka sayuran masih dijual dalam rentang harga yang dapat dijangkau masyarakat.
Rincian harga kebutuhan pokok per kilogram di Fakfak saat ini adalah sebagai berikut:
Beras premium: Rp17.000
Beras medium: Rp15.000
Beras Bulog (SHPH): Rp13.500
Gula pasir: Rp20.000
Minyak goreng curah dan kemasan: harga bervariasi namun tetap stabil
Bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay: masing-masing Rp60.000
Wortel: Rp33.000
Kol: Rp25.000
Dengan kondisi harga seperti itu, masyarakat Fakfak masih bisa mengakses bahan makanan pokok tanpa harus terbebani kenaikan harga signifikan. Ketersediaan barang yang terjaga juga membantu menekan spekulasi harga maupun aksi penimbunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Upaya Preventif Hadapi Potensi Lonjakan Harga
Disperindag Fakfak terus mengintensifkan koordinasi dengan distributor dan pelaku usaha untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipatif apabila terjadi gangguan pasokan atau lonjakan harga akibat faktor eksternal seperti cuaca ekstrem atau keterlambatan pengiriman.
“Kami tetap melakukan pengawasan secara berkala dan siap berkoordinasi dengan lintas sektor, termasuk TNI-Polri dan Bulog, apabila diperlukan operasi pasar atau distribusi intervensi,” kata Lukito.
Menurutnya, salah satu kunci utama dari keberhasilan pengendalian harga ini adalah keterlibatan semua pihak dalam menjaga ekosistem distribusi logistik, mulai dari pelabuhan, armada kapal, distributor, hingga pedagang di pasar.
Respons Positif dari Masyarakat dan Pelaku Usaha
Kondisi harga yang stabil pasca Idulfitri ini disambut positif oleh masyarakat dan pelaku usaha di Fakfak. Warga merasa terbantu dengan ketersediaan bahan pokok yang memadai dan harga yang tidak melonjak tinggi.
Sri Wahyuni, seorang pedagang sembako di Pasar Thumburuni, mengatakan bahwa pasokan barang selama Ramadan hingga Idulfitri tidak mengalami hambatan, sehingga harga bisa tetap terkendali.
“Alhamdulillah stok barang lancar. Harga memang naik sedikit, tapi tidak seperti tahun-tahun lalu yang bisa melonjak tajam. Sekarang lebih tenang,” ucapnya.
Sementara itu, Hendrik, warga Distrik Fakfak Tengah, juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang cepat tanggap dalam menjaga harga dan pasokan pangan.
“Kami merasa tenang karena pemerintah terus memantau harga. Kami bisa belanja kebutuhan lebaran tanpa harus boros. Semoga terus begini,” katanya.
Peran Bulog dalam Menjaga Stok dan Harga
Perum Bulog juga berperan besar dalam menjaga ketersediaan pangan strategis, khususnya beras, gula, dan minyak goreng. Kepala Subdivre Bulog Fakfak (belum disebutkan dalam laporan), menyatakan bahwa pihaknya siap mendistribusikan cadangan pangan apabila terjadi lonjakan harga atau kekurangan stok di pasar.
“Kami siapkan beras medium dan premium dalam jumlah cukup. Jika dibutuhkan operasi pasar, kami siap bekerja sama dengan Disperindag,” katanya dalam pernyataan terpisah.
Bulog juga memastikan bahwa pengiriman logistik melalui jalur laut tetap menjadi andalan untuk memasok kebutuhan ke wilayah-wilayah terpencil di Fakfak dan sekitarnya.