JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kepuasannya terhadap pelaksanaan mudik Lebaran 2025 yang berlangsung lancar tanpa kemacetan signifikan serta penurunan drastis angka kecelakaan lalu lintas. Pernyataan ini disampaikan dalam Sarasehan Ekonomi bertema "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan" yang diadakan di Menara Bank Mandiri, Jakarta.
Penurunan Signifikan Angka Kecelakaan
Berdasarkan data dari Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kecelakaan selama Operasi Ketupat 2025 menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, tercatat 2.152 kasus kecelakaan, sementara pada 2025 angka tersebut turun menjadi 1.477 kasus, menunjukkan penurunan sebesar 31,37 persen. Selain itu, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan juga berkurang dari 324 orang pada 2024 menjadi 223 orang pada 2025, atau turun sekitar 32 persen.
Presiden Prabowo menilai bahwa arus mudik tahun ini merupakan yang terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun volume pemudik meningkat, kelancaran arus lalu lintas tetap terjaga tanpa kemacetan berarti.
Apresiasi terhadap Kinerja Instansi Terkait
Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras berbagai instansi pemerintah. Presiden Prabowo secara khusus mengapresiasi Kementerian Perhubungan, Kepolisian Republik Indonesia, dan Tentara Nasional Indonesia yang telah bekerja tanpa henti selama periode mudik.
"Kementerian Perhubungan, meskipun dalam masa libur, tetap mengawasi pusat-pusat penting seperti menara bandara yang tidak boleh berhenti operasionalnya," ujar Prabowo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengungkapkan bahwa meskipun jumlah pemudik meningkat 0,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 menurun.
Kebijakan Pemerintah Mendukung Kelancaran Mudik
Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan strategis untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025. Beberapa di antaranya adalah:
Penurunan Harga Tiket Pesawat: Pemerintah memberikan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar 6 persen untuk tiket pesawat domestik kelas ekonomi, yang diharapkan menurunkan harga tiket hingga 13,2–14 persen pada 25 Maret–7 April 2025.
Diskon Tarif Tol: Diskon sebesar 20 persen diberlakukan untuk perjalanan jarak jauh selama periode mudik Lebaran, guna meringankan beban biaya transportasi masyarakat.
Penyesuaian Harga Tiket Kereta Api: Pemerintah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memberikan penyesuaian harga tiket pada tanggal-tanggal tertentu selama periode mudik.
Selain itu, pemerintah juga menambah anggaran sebesar Rp16,6 triliun bagi Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras hingga April 2025, guna memastikan ketersediaan bahan pokok selama periode Lebaran.
Koordinasi dan Persiapan Matang
Keberhasilan mudik tahun ini juga didukung oleh koordinasi yang baik antarinstansi pemerintah. Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Prabowo menginstruksikan seluruh jajaran Kabinet Merah Putih untuk mempersiapkan arus mudik dan arus balik Lebaran sebaik mungkin.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan kesiapan kementeriannya dalam mengawal mudik Lebaran 2025 sesuai instruksi Presiden. Beberapa konsentrasi yang disampaikan adalah mempersiapkan arus mudik dan balik Lebaran sebaik mungkin serta membangun komunikasi yang baik antarpemerintah, antarkementerian, dan lembaga.
Peran Aktif Masyarakat
Selain upaya pemerintah, partisipasi aktif masyarakat juga berkontribusi dalam kelancaran mudik tahun ini. Kesadaran pemudik untuk mematuhi aturan lalu lintas, menjaga kondisi kendaraan, dan memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan pemerintah turut mendukung terciptanya arus mudik yang aman dan nyaman.
Tantangan Arus Balik
Meskipun arus mudik berjalan lancar, tantangan berikutnya adalah mengelola arus balik. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi seperti pengalihan arus, sistem satu arah, dan lawan arus untuk mengurai kepadatan lalu lintas selama arus balik.