JAKARTA - Tren karier generasi muda, khususnya generasi Z, kini mengalami pergeseran signifikan. Dulu, banyak dari mereka yang memimpikan untuk menduduki posisi tinggi dalam manajemen perusahaan demi meraih kesejahteraan finansial. Namun, berdasarkan penelitian terbaru dari ZenBusiness yang berbasis di Amerika Serikat, sebanyak 93% anak muda Gen Z lebih tertarik untuk membangun bisnis mereka sendiri. Keinginan untuk mencapai work-life balance yang lebih baik menjadi faktor utama di balik keputusan mereka untuk memilih jalur kewirausahaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, jalur kewirausahaan, terutama yang berkaitan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), semakin dilirik oleh anak-anak muda. Fenomena ini juga tercermin di Indonesia, di mana sektor UMKM berkembang pesat. Walau demikian, meskipun UMKM Indonesia terus berkembang, jalan menuju pasar internasional dan ekspor masih menjadi tantangan besar bagi para pelaku usaha lokal. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan UMKM Indonesia dalam menembus pasar global, mulai dari kualitas produk hingga kesiapan manajemen.
UMKM Indonesia: Peluang dan Tantangan untuk Menembus Pasar Global
Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, salah satu faktor penting untuk sukses di pasar internasional adalah kualitas produk yang ditawarkan oleh pelaku UMKM. Namun, kualitas produk saja tidak cukup. Ia menekankan bahwa kesiapan manajemen dan kontinuitas produksi menjadi hal yang tidak kalah penting untuk memastikan UMKM dapat bersaing di kancah global.
“UMKM yang ingin ekspor harus memiliki resource base yang baik. Manajemennya harus solid, produk harus berkualitas, serta ada jaminan kontinuitas produksi,” kata Budi Santoso dalam acara The Big Idea Forum: Pahlawan Ekonomi Bangsa pada Senin, 17 Maret 2025.
Keberlanjutan dan Kualitas Menjadi Kunci
Budi Santoso juga menjelaskan bahwa pembeli internasional tidak hanya menilai produk berdasarkan kreativitas semata, melainkan lebih kepada konsistensi, kualitas, dan keandalan pasokan barang. Hal ini menjadi faktor penentu dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pembeli internasional, bukan sekadar transaksi satu kali.
Menurutnya, keberlanjutan dalam penyediaan produk menjadi aspek yang sangat penting agar buyer internasional tidak hanya melakukan pembelian satu kali, tetapi juga menjalin hubungan bisnis yang berkelanjutan dengan para pelaku UMKM Indonesia.
“Konsistensi, kualitas, dan pasokan barang yang dapat diandalkan menjadi kunci penting agar kerjasama dengan buyer internasional bisa terus berlanjut dan menghasilkan repeat order,” jelas Budi.
Program Pemerintah untuk Membantu UMKM Go International
Untuk membantu UMKM Indonesia menembus pasar internasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melaksanakan berbagai program yang dirancang untuk meningkatkan daya saing produk-produk UMKM di kancah global. Salah satu program unggulan adalah business matching, di mana UMKM difasilitasi untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka kepada calon pembeli dari luar negeri.
Budi Santoso juga mengungkapkan bahwa Kemendag berusaha menjalin kemitraan dengan perwakilan dagang Indonesia di 33 negara untuk mencari peluang pasar baru bagi produk-produk UMKM Indonesia.
“Kami menggandeng perwakilan dagang di 33 negara untuk membantu menemukan buyer potensial bagi produk Indonesia. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperkenalkan lebih banyak produk UMKM Indonesia ke pasar global,” ujarnya.
Pelatihan dan Pendampingan bagi UMKM
Meskipun UMKM Indonesia terus berkembang, Budi mengakui bahwa pelaku UMKM masih membutuhkan banyak pendampingan, terutama terkait dengan pelatihan-pelatihan dalam bidang digitalisasi dan pemasaran internasional. Menurutnya, pendampingan ini sangat diperlukan agar UMKM Indonesia tidak hanya sekali ekspor, tetapi juga mampu menjaga hubungan yang baik dengan pembeli dan mendapatkan repeat order atau pesanan berulang.
“Kami tidak hanya ingin agar UMKM bisa sekali ekspor, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mereka bisa menjaga kepercayaan buyer agar ada repeat order. Ini yang sedang kami bangun di Kemendag,” ujar Budi Santoso.
UMKM Indonesia: Meningkatnya Daya Saing di Pasar Global
Meningkatnya jumlah pelaku UMKM yang berminat untuk mengembangkan usahanya ke pasar internasional menjadi indikasi positif bagi perekonomian Indonesia. Tak hanya itu, kualitas produk-produk lokal Indonesia juga semakin diperhitungkan di kancah global. Banyak produk UMKM Indonesia yang mulai diminati oleh pasar internasional karena kualitas yang setara dengan produk luar negeri.
“Produk-produk lokal kita, dari makanan hingga kerajinan tangan, sudah tak kalah kualitasnya dengan negara lain. UMKM Indonesia punya potensi besar untuk bersaing secara global, asalkan didukung dengan peningkatan kualitas dan inovasi yang berkelanjutan,” kata Budi Santoso.
Tantangan dan Peluang di Era Digital
Dalam era digital yang semakin berkembang, peluang bagi UMKM Indonesia untuk menjangkau pasar global semakin terbuka lebar. Namun, tantangan utama bagi sebagian besar UMKM adalah kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk mereka. Oleh karena itu, Kemendag terus mendorong UMKM untuk bertransformasi secara digital agar bisa bersaing di pasar internasional.
“Digitalisasi sangat penting untuk UMKM. Kami mendorong mereka untuk lebih aktif di platform digital agar produk mereka lebih mudah diakses oleh pasar global,” tambah Budi.
Menghadapi Persaingan Global
Selain kualitas dan digitalisasi, faktor penting lainnya adalah inovasi dan branding produk UMKM. Dalam menghadapi persaingan global, UMKM Indonesia perlu terus berinovasi dalam mengembangkan produk mereka agar tetap relevan dengan tren pasar internasional.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada UMKM, baik melalui kebijakan yang pro-UMKM maupun melalui program-program yang memfasilitasi pelatihan dan promosi produk-produk lokal. Dengan meningkatnya kualitas produk dan kemajuan digitalisasi, tidak menutup kemungkinan UMKM Indonesia akan semakin bersaing di pasar internasional.
UMKM Indonesia Siap Hadapi Tantangan Global
Tren karier yang kini lebih mengarah pada kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda, menunjukkan bahwa sektor UMKM memiliki potensi yang besar untuk berkembang, bahkan di pasar internasional. Meski tantangan besar masih ada, terutama dalam hal kualitas, manajemen, dan digitalisasi, program pemerintah yang mendukung UMKM untuk go international memberikan harapan besar bagi pelaku usaha lokal.
Dengan kualitas produk yang semakin diperhitungkan dan dukungan dari pemerintah, UMKM Indonesia kini semakin siap untuk bersaing secara global, tidak hanya untuk sekadar bertahan, tetapi untuk meraih kesuksesan jangka panjang di pasar internasional. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Perdagangan, “Kami ingin UMKM tidak hanya sekali ekspor, tetapi bisa menjaga hubungan bisnis yang berkelanjutan, dan itu yang sedang kami bangun.”