Pertambangan

Pemuka Agama Hanan Attaki Ingatkan Pentingnya Prinsip Keberlanjutan dalam Praktik Pertambangan

Pemuka Agama Hanan Attaki Ingatkan Pentingnya Prinsip Keberlanjutan dalam Praktik Pertambangan
Pemuka Agama Hanan Attaki Ingatkan Pentingnya Prinsip Keberlanjutan dalam Praktik Pertambangan

JAKARTA - Ulama dan pemuka agama Hanan Attaki menegaskan pentingnya penerapan prinsip keberlanjutan dalam praktik pertambangan, khususnya dalam pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan Hanan Attaki saat berbicara di acara buka puasa bersama Group MIND ID di Jakarta pada Kamis, 12 Maret 2025.

Hanan mengajak seluruh pelaku usaha pertambangan, terutama yang terlibat dalam pengelolaan mineral dan sumber daya alam lainnya, untuk lebih mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap langkah operasional mereka. Menurutnya, pemanfaatan alam bukan hanya hak, tetapi juga amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.

"Tugas manusia di dunia ini bukan hanya untuk mengajarkan pemanfaatan alam, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem demi keberlanjutan bagi generasi mendatang," ujar Hanan Attaki saat memberikan ceramah di hadapan para peserta yang terdiri dari pelaku industri pertambangan dan tamu undangan lainnya.
 

Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Besar Manusia terhadap Alam
 

Hanan lebih lanjut menekankan bahwa Tuhan telah mengizinkan umat manusia untuk mengambil manfaat dari logam, mineral, dan segala sumber daya alam lainnya. Namun, di balik izin tersebut, ada tanggung jawab besar yang harus diemban. Tanggung jawab ini, menurutnya, adalah untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang dimanfaatkan tidak merusak keseimbangan alam dan tetap dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

"Tuhan sudah mengizinkan manusia untuk mengambil manfaat dari logam dan sumber daya alam lainnya, tapi ada tanggung jawab besar di balik itu," ujar Hanan, mengingatkan kepada para pelaku usaha pertambangan tentang pentingnya menjaga alam.

Dalam pandangannya, alam bukanlah sumber daya yang bisa dieksploitasi tanpa batas, melainkan sesuatu yang harus dikelola dengan bijaksana dan berkelanjutan. Dengan kata lain, meskipun manusia diperbolehkan untuk mengambil manfaat dari alam, keberlanjutan harus menjadi dasar dalam setiap tindakan yang diambil.
 

Pesan Kekuatan Hadis tentang Keberlanjutan
 

Hanan juga mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang menegaskan pentingnya menanam pohon, bahkan di saat-saat terakhir kehidupan dunia. Hadis ini, menurutnya, mengandung pesan yang sangat relevan dengan prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatan alam, termasuk dalam sektor pertambangan.

"Apa yang kita lakukan hari ini mungkin tidak kita nikmati langsung, tapi bisa bermanfaat bagi generasi setelah kita," jelas Hanan, merujuk pada hadis yang mengajarkan bahwa amal jariyah, seperti menanam pohon, dapat terus memberikan manfaat bahkan setelah seseorang meninggal dunia.

Hal ini mengingatkan kita bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang melestarikan alam untuk kepentingan masa depan, tetapi juga merupakan tindakan yang memberi manfaat jangka panjang. Tindakan kecil, seperti menanam pohon, dapat memberikan dampak yang besar untuk kehidupan generasi mendatang.
 

Konsep Manusia sebagai Khalifah di Bumi
 

Lebih lanjut, Hanan menekankan bahwa dalam Islam, umat manusia tidak hanya memiliki hak untuk memanfaatkan alam, tetapi juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan keseimbangannya. Konsep ini dijelaskan dalam ajaran Islam yang menganggap manusia sebagai khalifah (pemimpin) di bumi, yang bertanggung jawab menjaga alam dan semua isinya.

"Kita ini khalifah di bumi, tugas kita bukan hanya sekadar mengambil manfaat dari alam, tetapi juga menjaga keseimbangan dan keberlanjutan. Ini adalah kontrak ekologis antara manusia dan Allah," tambah Hanan.

Konsep khalifah ini menuntut umat manusia untuk bertindak dengan bijaksana dalam mengelola alam. Hal ini mencakup pengelolaan pertambangan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan. Menurut Hanan, pengelolaan pertambangan yang berkelanjutan akan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, serta menghindari kerusakan yang bisa memperburuk kondisi ekologis bumi.
 

Keberlanjutan dalam Ajaran Agama dan Praktik Pertambangan
 

Hanan juga menekankan bahwa prinsip keberlanjutan bukanlah isu lingkungan semata, melainkan juga bagian dari ajaran agama yang menekankan pentingnya keseimbangan dan kasih sayang terhadap makhluk hidup. Dalam pandangannya, keberlanjutan adalah bagian integral dari hidup yang seharusnya diterapkan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pertambangan.

"Keberlanjutan bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga ajaran agama yang mengajarkan keseimbangan, kasih sayang terhadap makhluk hidup, dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang diberikan oleh Tuhan," kata Hanan.

Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa ajaran agama, khususnya Islam, memiliki hubungan erat dengan upaya-upaya pelestarian alam. Hanan berharap, para pelaku usaha pertambangan dan industri lainnya dapat menginternalisasi nilai-nilai keberlanjutan dalam setiap langkah yang mereka ambil dalam mengelola sumber daya alam.
 

Mendorong Perubahan dalam Industri Pertambangan
 

Hanan juga menyatakan bahwa para pelaku industri pertambangan perlu lebih sadar akan peran mereka dalam menjaga lingkungan, tidak hanya dari segi pemanfaatan sumber daya, tetapi juga dalam hal dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan terhadap ekosistem. Menggunakan teknologi ramah lingkungan, melakukan rehabilitasi lahan pasca tambang, serta memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan bahwa pertambangan dilakukan secara berkelanjutan.

"Kami mengajak masyarakat, terutama pelaku usaha pertambangan, untuk semakin sadar akan peran mereka dalam menjaga lingkungan serta menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam keseharian," ujar Hanan.

Dalam konteks ini, penting bagi para pelaku industri pertambangan untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk menciptakan praktik pertambangan yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Keberlanjutan, menurut Hanan, adalah kunci untuk memastikan bahwa sumber daya alam Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa merusak alam dan kehidupan yang ada di sekitarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index