Mobil Listrik

VinFast Resmi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia: Harga Jual Dipatok Rp 600 Juta per Unit

VinFast Resmi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia: Harga Jual Dipatok Rp 600 Juta per Unit
VinFast Resmi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia: Harga Jual Dipatok Rp 600 Juta per Unit

JAKARTA - Subang, Jawa Barat bakal menjadi pusat perhatian dunia otomotif setelah VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam, mengumumkan rencana ambisiusnya untuk membangun pabrik kendaraan listrik di daerah tersebut. Pabrik ini dijadwalkan dapat memproduksi hingga 50 ribu unit mobil per tahun, dengan banderol harga mobil mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 600 juta per unit.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa rencana investasi besar dari VinFast ini akan disampaikan secara resmi kepada Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan penting. Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Rosan, yang menyatakan bahwa VinFast akan memulai pengembangan fasilitas produksi di lahan seluas 120 hektare dengan total investasi mencapai Rp 4 triliun.

"Yang pertama adalah mereka berinvestasi di mobil listrik di Subang seluas 120 hektare. Rencananya mereka ingin berproduksi 50 ribu kendaraan per tahun. Dengan investasi itu mencapai Rp 4 triliun," kata Rosan saat ditemui di Istana Negara, Selasa.

Tak hanya fokus pada pembangunan pabrik, VinFast juga berencana memperkuat infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan investasi besar di sektor stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station). Rosan menambahkan, “Kemudian mereka juga akan berinvestasi di charging station, mereka ingin berinvestasi di tahap pertama 30 ribu sampai 100 ribu charging station di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa.”

Investasi masif ini diperkirakan mencapai USD 1 miliar untuk membangun sekitar 100 ribu charging station, meski angka pastinya masih dalam proses finalisasi. Langkah ini menunjukkan keseriusan VinFast dalam mendukung infrastruktur kendaraan listrik di tanah air.

Selain fokus di sektor otomotif, VinFast juga menyampaikan niatnya untuk berinvestasi di bidang energi baru terbarukan (EBT), khususnya tenaga surya dan tenaga angin. Rosan menyebutkan, "Kemudian mereka juga akan berinvestasi rencana di EBT di solar dan juga tenaga angin, itu mereka sampaikan juga."

VinFast mempertimbangkan lokasi di Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk proyek tenaga angin, sementara proyek tenaga surya masih dalam tahap penjajakan lokasi yang paling memungkinkan untuk efisiensi dan optimalisasi.

Proses pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast akan segera dimulai setelah bulan Ramadan tahun ini. Produksi mobil pertama diharapkan mulai tahun depan, dengan berbagai tipe kendaraan yang tersedia dalam rentang harga Rp 200 juta hingga Rp 600 juta per unit. “Rencana tahun depan (selesai produksi) mereka bilang tapi kapasitas 50 ribu kendaraan. Ada berapa tipe, harga jual Rp 200 juta - Rp 600 juta itu yang mereka sampaikan dengan berbagai tipe kendaraan,” jelas Rosan lebih lanjut.

Komitmen VinFast untuk membangun pabrik di Indonesia dan memperluas investasi dalam skala besar ini jelas akan membawa dampak signifikan pada perkembangan industri otomotif dan energi terbarukan di tanah air. Dengan pasar otomotif yang terus berkembang dan dorongan pemerintah terhadap penggunaan kendaraan ramah lingkungan, investasi ini sangat diantisipasi untuk mempercepat transisi menuju era kendaraan listrik di Indonesia.

Keberadaan VinFast di Indonesia tidak hanya akan menghadirkan opsi kendaraan listrik berkualitas bagi konsumen lokal, tetapi juga membuka peluang besar dalam penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia lokal. Langkah strategis ini tentu juga akan menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain penting dalam industri kendaraan listrik di kawasan Asia Pasifik.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Investasi/BKPM, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor asing, seperti VinFast, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kehadiran investasi besar seperti ini diharapkan dapat menjadi katalisator dalam memperkuat posisi Indonesia di peta global industri kendaraan listrik.

Dengan demikian, inisiatif VinFast untuk membangun pabrik kendaraan listrik dan mengembangkan infrastruktur pendukungnya, termasuk di sektor EBT, tidak hanya berpotensi memperluas akses konsumen terhadap kendaraan listrik, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target keberlanjutan energi di masa depan. Pemerintah bersama VinFast akan terus berkolaborasi untuk memastikan terlaksananya proyek ini dengan sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index