Otomotif

IIMS 2025 Cetak Rekor dengan Transaksi Rp8 Triliun: Sinyal Positif untuk Pasar Otomotif Indonesia

IIMS 2025 Cetak Rekor dengan Transaksi Rp8 Triliun: Sinyal Positif untuk Pasar Otomotif Indonesia
IIMS 2025 Cetak Rekor dengan Transaksi Rp8 Triliun: Sinyal Positif untuk Pasar Otomotif Indonesia

JAKARTA - Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung selama 11 hari telah mencatat keberhasilan luar biasa dengan total transaksi mencapai Rp8 triliun. Dilaksanakan di Jakarta International Expo, Kemayoran, acara ini telah menjadi sorotan utama dalam industri otomotif Indonesia. Jumlah transaksi ini tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menandakan optimisme dan pertumbuhan positif di sektor otomotif tanah air.

Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, menyatakan bahwa capaian tersebut merupakan sinyal yang kuat mengenai pergerakan dan pemulihan sektor otomotif di Indonesia. “Dengan capaian ini, kami optimistis melihat pergerakan dunia otomotif tanah air bergerak ke arah yang positif di sepanjang tahun ini," ungkap Daswar Marpaung dalam siaran pers pada Minggu, 2 Maret 2025.

Pencapaian dan Tantangan dalam Angka

Pameran ini berhasil menjual sebanyak 22.322 unit kendaraan, berdasarkan data Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang dilaporkan selama periode acara berlangsung. Daswar Marpaung menjelaskan bahwa angka ini masih memiliki potensi untuk meningkat seiring dengan rekapitulasi dari beberapa merek yang masih berlangsung. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap produk otomotif, meskipun terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi.

Sementara itu, kategori kendaraan listrik roda dua atau EV Motorcycle mengalami penurunan penjualan sebesar 21 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini sudah diprediksi oleh pihak penyelenggara dan produsen motor listrik, terutama karena jumlah peserta merek kendaraan listrik yang lebih rendah pada tahun ini. Daswar Marpaung menyebutkan bahwa "stimulus kebijakan EV untuk kendaraan roda dua belum berjalan selama periode pameran IIMS 2025," sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan tersebut.

Pengunjung Membludak: Antusiasme Tetap Tinggi

Meskipun mengalami penurunan di salah satu kategori, IIMS 2025 masih berhasil menarik minat publik dengan jumlah pengunjung yang mencapai 579.337 orang. Angka ini memperlihatkan kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan dengan tahun 2024, membuktikan bahwa pameran ini tetap menjadi magnet bagi para pencinta otomotif di Indonesia.

Menurut Daswar, keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak yang terlibat. “Pencapaian IIMS 2025 adalah hasil dari kolaborasi yang luar biasa antara pemerintah, Agen Pemegang Merek (APM), sponsor, asosiasi, komunitas, media, dan tentu saja para pencinta dunia otomotif," tambahnya. Dukungan dari berbagai sektor memang sangat diperlukan untuk memajukan industri otomotif, terutama di tengah tantangan yang muncul di era kendaraan ramah lingkungan.

Firman dari Pengunjung dan Pengamat

Selain para pelaku industri, pengunjung juga turut memberikan pandangan mereka mengenai pameran ini. Salah seorang pengunjung, Arman, menyampaikan, “Saya selalu semangat datang ke IIMS setiap tahunnya karena bisa melihat langsung inovasi terbaru dari berbagai merek otomotif, dan tahun ini terasa lebih spesial dengan banyaknya inovasi dari kendaraan listrik.”

Sementara itu, pengamat industri otomotif, Edi Santoso, menilai bahwa pencapaian IIMS 2025 merupakan indikator penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia secara lebih luas. “Transaksi sebesar Rp8 triliun menunjukkan daya beli masyarakat yang perlahan pulih. Ini merupakan kabar baik untuk seluruh industri yang terdampak pandemi,” katanya.

Masa Depan Industri Otomotif Indonesia

Melihat hasil positif dari IIMS 2025, masa depan industri otomotif di Indonesia tampaknya menjanjikan. Dukungan kebijakan pemerintah, kemajuan teknologi, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan menjadi faktor utama yang dapat mendorong pertumbuhan sektor ini. Implementasi kebijakan yang mendukung kendaraan ramah lingkungan, seperti insentif pajak dan infrastruktur yang memadai, akan semakin meningkatkan permintaan untuk kendaraan listrik di masa mendatang.

IIMS 2025 bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga menjadi ajang untuk memajukan inovasi dan kolaborasi dalam industri. Upaya untuk menarik minat pengunjung dan peserta melalui berbagai aktivitas, seperti test drive kendaraan listrik dan peluncuran produk baru, semakin memperkaya pengalaman berkunjung ke pameran ini.

Dengan segala pencapaian yang telah diraih di IIMS 2025, dapat disimpulkan bahwa industri otomotif di Indonesia tengah berada pada jalur yang tepat untuk menuju kemajuan yang lebih besar. Tantangan seperti penurunan penjualan kendaraan listrik roda dua mendorong para pelaku industri untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebijakan. Keberhasilan pameran ini menjadi dorongan positif bagi seluruh pelaku industri untuk terus melangkah maju dalam membawa sektor otomotif Indonesia menuju puncak kejayaannya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index