JAKARTA - Pada Senin (tanggal tidak disebutkan), jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam sebuah rapat koordinasi penting untuk membahas rencana mitigasi banjir yang kerap menghantui ibu kota. Pertemuan ini bukan hanya bertujuan untuk mencari solusi konkret, tetapi juga untuk mengedukasi pihak terkait mengenai pentingnya pendekatan yang berbasis data ilmiah dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir.
Rapat yang digelar di Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur ini dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang akrab disapa Bang Doel. Dalam kesempatan ini, Rano mengungkapkan betapa pentingnya pemahaman yang menyeluruh mengenai prakiraan cuaca untuk meminimalkan dampak banjir. "Kami undang BMKG supaya bisa paham, kalau nggak pakai metode, kerja pakai feeling begini, sudah bukan waktunya lagi. Jadi kami harus paham apa yang akan terjadi," tegas Rano kepada awak media yang hadir.
Banjir Jakarta: Tantangan Kompleks dan Solusi Terintegrasi
Mengelola banjir di Jakarta merupakan tantangan yang kompleks, berbeda dengan pengalaman Rano Karno sebelumnya saat menjabat di Banten. Meski demikian, dirinya bertekad untuk terus mempelajari dan mencari solusi terbaik untuk ibu kota. Permasalahan banjir di Jakarta bukanlah isu baru, dan banyak faktor yang berkontribusi, mulai dari perubahan iklim hingga tata kelola air yang kurang optimal.
Salah satu solusi yang dibahas dalam rapat adalah opsi perluasan kali atau sungai di sejumlah titik krusial. Namun, upaya ini memerlukan kerja sama lintas sektor dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak. Selain itu, Rano juga mengajukan opsi relokasi penduduk ke rumah susun sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi dampak langsung banjir. "Kami punya rumah susun yang akan selesai di daerah Jagakarsa, tiga tower. Itu kualitas bagus. Cuma mungkin masyarakat belum terbiasa tinggal di rumah susun. Makanya saya ke kampung-kampung ingin promosi. Ayo pindah ke rumah susun," ujarnya.
Melihat Kondisi Pengungsi: Tugas Kemanusiaan dan Solusi Jangka Panjang
Usai menghadiri rapat koordinasi, Rano Karno melanjutkan kegiatan dengan meninjau langsung kondisi pengungsi yang terdampak banjir di Jakarta Timur. Tiba di SDN Kampung Melayu 01/02 sekitar pukul 08.55 WIB, Rano disambut hangat oleh para pengungsi yang telah menantinya. Setidaknya 365 jiwa telah mengungsi di sekolah ini, dengan mayoritas dari mereka adalah ibu dengan bayi dan balita.
Saat mendatangi para pengungsi, Bang Doel tidak hanya sekadar menyapa, tetapi juga memastikan mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. "Puasa semuanya? Sahur nggak tadi?" sapanya dengan ramah, mencoba meringankan beban psikologis para korban. Selain itu, Rano juga meninjau kondisi fisik dari lansia dan anak-anak yang tampak kurang sehat, termasuk mengecek ketersediaan makanan dan obat-obatan.
Sementara itu, di lokasi pengungsian kedua di Kantor Kelurahan Bidara Cina, Rano juga mendapatkan sambutan serupa. Di sana, ia sekali lagi menawarkan solusi rumah susun kepada masyarakat, meskipun kebanyakan dari mereka mengaku lebih nyaman tinggal di lingkungan tempat tinggal mereka saat ini. Masyarakat yang telah lama bermukim di lokasi rawan banjir mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan ide hunian vertikal sebagai langkah jangka panjang untuk meminimalisir risiko bencana.
BMKG: Pentingnya Informasi Cuaca Prakiraan
BMKG sebagai institusi yang bertanggung jawab memberikan informasi cuaca terkini turut memberikan pemaparan penting bagi para pemangku kebijakan di ibu kota. Kemampuan untuk memahami dan memprediksi cuaca setidaknya satu minggu ke depan menjadi hal krusial dalam upaya mitigasi banjir. Ketepatan informasi cuaca dari BMKG dapat menjadi dasar perencanaan dalam mengerahkan sumber daya dan langkah antisipatif sehingga dampak banjir dapat ditekan seminimal mungkin.
"Informasi cuaca bukan hanya soal data, tapi tentang bagaimana kami dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk membuat keputusan terbaik," ujar salah satu perwakilan dari BMKG yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.