JAKARTA - Ratusan orang menggeruduk tempat hiburan malam di Jember dalam aksi yang diduga terkait dengan penjualan minuman keras (miras) ilegal. Aksi ini menjadi pusat perhatian masyarakat setelah video protes tersebut menyebar luas di berbagai platform media sosial.
Dalam rekaman video yang menjadi viral, massa tampak memadati lokasi hiburan malam yang diduga terletak di Jalan Gajah Mada dan Hexo di daerah Kaliurang, Jember. Dengan dikawal ketat oleh aparat kepolisian, massa yang meneriakkan takbir dan selawat itu memasuki lokasi tempat hiburan tersebut.
Aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang yang menamakan diri mereka Masyarakat Peduli Jember (MPJ). Menurut informasi yang dihimpun oleh detikJatim, aksi ini merupakan lanjutan dari rentetan aksi sebelumnya untuk memprotes peredaran miras dan narkoba di wilayah Jember. Koordinator MPJ, Imam Taufik, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan atas dasar kepedulian masyarakat akan kondisi sosial di daerah tersebut
Aksi sebagai Bentuk Kepedulian
MPJ mendesak pihak berwenang untuk lebih tegas dalam menertibkan tempat-tempat yang menjual miras dan barang terlarang lainnya. Imam Taufik menegaskan bahwa aksi ini tidak hanya dilakukan menjelang bulan Ramadan tetapi akan terus dilanjutkan demi mewujudkan Jember yang bersih dari miras dan narkoba. Menurutnya, komitmen ini sejalan dengan arahan Bupati Jember untuk menjadikan kabupaten tersebut bebas dari barang-barang tersebut.
"Tindakan ini bukan hanya kami lakukan untuk persiapan bulan Ramadan. Akan terus kami lakukan sesuai dengan arahan bapak Bupati Jember bahwa kabupaten ini harus zero dari miras dan narkoba," tandas Imam.
Reaksi Masyarakat dan Aparat Kepolisian
Adanya aksi massa yang cukup besar ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat sekitar. Beberapa pihak mendukung aksi yang dianggap sebagai upaya positif untuk memberantas peredaran barang-barang terlarang, sementara yang lain merasa khawatir jika aksi tersebut akan menimbulkan konflik.
Pihak kepolisian setempat, yang namanya tidak mau disebutkan, menyatakan bahwa mereka memastikan keamanan selama aksi berlangsung dan siap untuk bertindak jika terjadi pelanggaran hukum. "Kami selalu siap mengawal aksi-aksi yang dilakukan masyarakat selama tetap dalam koridor hukum dan tidak mengancam ketertiban umum," ujarnya.
Langkah Selanjutnya
Ke depan, MPJ berencana untuk terus menyuarakan aspirasi mereka melalui cara-cara yang lebih terstruktur dan dialog dengan pihak-pihak terkait. Mereka berharap bahwa aspirasi ini dapat didengarkan oleh pemerintah setempat sehingga dapat diterapkan langkah konkret untuk menindaklanjuti permasalahan miras dan narkoba di Jember.
Imam Taufik juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak komunitas lain yang turut serta dalam perjuangan ini. "Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerhatikan masalah ini. Mari kita jaga generasi muda kita dari bahaya miras dan narkoba," ajaknya.
Beberapa ahli menyatakan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah sosial seperti ini. "Pendekatan kolaboratif menjadi kunci agar segala aksi bisa berjalan efektif dan tepat sasaran," kata seorang sosiolog di Universitas Jember.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, aksi yang diinisiasi oleh MPJ ini diharapkan dapat membuahkan hasil positif bagi masyarakat Jember dan sekitarnya. Upaya ini perlu diupayakan secara berkesinambungan agar benar-benar berdampak pada minimnya peredaran barang-barang berbahaya yang berpotensi merusak moral dan kesehatan masyarakat.