JAKARTA - Memasuki bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, kebutuhan masyarakat akan kenyamanan dalam menjalankan ibadah semakin meningkat, termasuk kemudahan dalam mengakses listrik. Sejalan dengan hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat dari Partai Golkar, Syukur, secara tegas meminta pihak PLN UP3 Meulaboh untuk memastikan tidak ada pemadaman listrik selama bulan Ramadan. Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan lebih khidmat dan tanpa gangguan.
Dalam sebuah pernyataan pers, Syukur menekankan betapa pentingnya pasokan listrik yang stabil selama Ramadan. "Selama ini, ada kesan di masyarakat bahwa bulan Ramadan identik dengan pemadaman listrik di Aceh Barat. Kami berharap hal ini tidak terulang lagi tahun ini dan PLN UP3 Meulaboh bisa menjamin pasokan listrik tetap stabil," ujar Syukur, yang merupakan wakil rakyat asal daerah Pante Ceuremen.
Syukur menjelaskan bahwa langkah antisipasi perlu dilakukan sejak dini untuk mencegah pemadaman yang tidak diinginkan. Menurutnya, pemadaman listrik yang terjadi secara mendadak dapat menyebabkan kerugian yang signifikan. "Pemadaman listrik tidak hanya mengganggu ibadah, tetapi juga bisa merusak peralatan elektronik warga. Oleh karena itu, kami mendesak pihak PLN untuk melakukan evaluasi dan perencanaan yang matang agar fenomena ini tidak terjadi lagi," kata Syukur.
Kebutuhan Stabilitas Listrik Selama Ramadan
Dalam sesi wawancara, Syukur menjelaskan bahwa kestabilan pasokan listrik selama Ramadan tidak hanya berkaitan dengan kenyamanan beribadah, tetapi juga berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi masyarakat. Bulan Ramadan biasanya diikuti dengan meningkatnya penggunaan listrik, terutama pada malam hari saat keluarga berkumpul untuk berbuka puasa dan melanjutkan dengan kegiatan ibadah malam. "Stabilitas listrik tidak hanya dikhawatirkan pada saat berbuka puasa, tetapi juga selama tarawih dan sahur ketika kebutuhan listrik meningkat," tambah Syukur.
Selain itu, faktor cuaca juga sering kali menjadi tantangan pada bulan-bulan tertentu, termasuk Ramadan. Ini menjadi perhatian khusus bagi PLN untuk memastikan bahwa jaringan listrik siap menghadapi potensi gangguan yang mungkin terjadi, seperti angin kencang atau hujan deras yang dapat merusak instalasi listrik.
Langkah Antisipasi dan Solusi
Syukur menggarisbawahi pentingnya langkah antisipasi dari pihak PLN untuk menghindari masalah dan memastikan masyarakat dapat merayakan Ramadan dan Idul Fitri dengan damai. "Kami berharap PLN melakukan perawatan jaringan secara menyeluruh dan meningkatkan sistem monitoring agar potensi gangguan dapat dideteksi secara dini," imbuh Syukur.
Pihak PLN diharapkan dapat membuka jalur komunikasi yang efektif dengan masyarakat agar informasi mengenai gangguan dan jadwal perawatan listrik dapat disampaikan dengan cepat dan tepat waktu. Ini bertujuan agar masyarakat dapat mempersiapkan diri dan menyesuaikan kegiatan mereka tanpa terganggu.
Syukur juga menekankan pentingnya koordinasi antara pihak-pihak terkait untuk meminimalkan risiko gangguan listrik. Pemerintah daerah, pihak keamanan, dan otoritas PLN perlu bekerja sama demi memastikan infrastruktur listrik dapat beroperasi secara optimal selama bulan Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri. "Koordinasi yang baik antara semua pihak adalah kunci agar semua kegiatan yang bergantung pada pasokan listrik dapat berjalan lancar," ungkap Syukur.
Harapan Masyarakat Aceh Barat
Syukur berharap bahwa permintaan ini dapat menjadi prioritas bagi PLN UP3 Meulaboh, mengingat dampak besar yang timbul dari pemadaman listrik selama Ramadan. Masyarakat Aceh Barat menginginkan fasilitas yang memadai untuk menjalankan ibadah dengan nyaman, khususnya pada bulan yang sakral ini. "Kami ingin agar seluruh umat Islam di Aceh Barat dapat menjalani ibadah puasa, tarawih, dan kegiatan lainnya tanpa terganggu oleh masalah kelistrikan," tandas Syukur.
Mengakhiri konferensi pers, Syukur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya menjaga stabilitas pasokan listrik ini. "Kami mohon kepada warga Aceh Barat untuk ikut serta dalam upaya penghematan energi dan bersiap menghadapi segala kemungkinan. Komunikasi dan saling memahami adalah kunci untuk melewati bulan yang penuh berkah ini dengan lancar," pungkas Syukur.