Gas

Pemkab Sleman Gelar Inspeksi Mendadak untuk Memastikan Ketersediaan Gas Elpiji 3 Kg Jelang Ramadan

Pemkab Sleman Gelar Inspeksi Mendadak untuk Memastikan Ketersediaan Gas Elpiji 3 Kg Jelang Ramadan
Pemkab Sleman Gelar Inspeksi Mendadak untuk Memastikan Ketersediaan Gas Elpiji 3 Kg Jelang Ramadan

JAKARTA - Dalam rangka persiapan menyambut bulan Ramadan yang kerap diikuti dengan peningkatan kebutuhan bahan pokok, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan ketersediaan dan distribusi gas elpiji 3 kg yang merupakan barang bersubsidi. Langkah ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan dan memastikan ketersediaannya bagi masyarakat yang berhak.

Sidak ini melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi seperti Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, PT Pertamina Patra Niaga Yogyakarta, serta beberapa instansi lainnya. Lokasi yang menjadi target sidak kali ini adalah sejumlah restoran dan laundry di sepanjang Jalan Godean dan Jalan Kabupaten, Sleman.

Haris Martapa, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sleman, menjelaskan, "Sidak ini adalah langkah konkret menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Minyak dan Gas Nomor B-2461/MG.05/DJM/2022 yang melarang penggunaan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi oleh pelaku usaha non-mikro, seperti hotel, restoran besar, serta binatu."

Fokus Inspeksi: Restoran dan Binatu

Dalam pernyataannya, Haris menyebutkan bahwa sidak kali ini fokus pada restoran besar dan laundry yang diindikasikan masih menggunakan gas elpiji 3 kg. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi kelangkaan di kalangan masyarakat kecil yang memang berhak mendapatkan subsidi tersebut.

"Dari hasil sidak di 12 restoran dan 2 binatu, kami menemukan 58 tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi yang seharusnya tidak mereka gunakan. Kami kemudian menukarkan tabung tersebut dengan 29 tabung gas elpiji 5,5 kg," tambah Haris.

Pemantauan Stok dan Antrian

Selain melakukan sidak, Pemkab Sleman juga melakukan pemantauan ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT Murni Makmur Sejahtera Ambarketawang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa stok gas elpiji 3 kg siap memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang dan selama bulan Ramadan.

"Pantauan ini penting untuk memastikan bahwa distribusi gas di pangkalan dan agen sudah berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Kami memastikan tidak ada lagi antrian panjang menjelang Ramadan," jelas Haris lebih lanjut.

Penyebab Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Beberapa hari sebelum sidak dilakukan, Kabupaten Sleman sempat mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kg. Haris menjelaskan bahwa kelangkaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi cuaca yang mengganggu proses distribusi.

"Cuaca buruk sempat mengakibatkan kapal tanker pengangkut elpiji tidak bisa merapat ke dermaga yang berdampak pada kelangkaan stok di beberapa titik. Namun, sejak 24 Februari 2025, kapal tanker milik Pertamina sudah dapat merapat, dan suplai gas elpiji 3 kg di SPBE, pangkalan, serta agen mulai tercukupi," jelas Haris.

Dengan adanya penanganan dan pemantauan yang intensif ini, Pemkab Sleman berharap tidak ada lagi kelangkaan yang mengganggu ketersediaan gas elpiji bersubsidi bagi masyarakat kecil yang memang membutuhkannya, terutama ketika memasuki bulan puasa yang biasanya disertai peningkatan kebutuhan energi rumah tangga.

Pihak Terkait dan Peran dalam Sidak

Keterlibatan PT Pertamina Patra Niaga dalam sidak ini sangat krusial mengingat mereka sebagai pemasok utama elpiji di wilayah tersebut. Pertamina berkewajiban untuk memastikan distribusi elpiji berjalan lancar sesuai aturan.

Tak hanya Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Yogyakarta juga berperan dalam memberikan pengawasan dan memastikan bahwa alokasi elpiji bersubsidi tepat sasaran.

Masyarakat Diimbau untuk Bijak Menggunakan Subsidi

Selain melakukan sidak dan pemantauan, Pemkab Sleman juga mengimbau masyarakat serta pengusaha untuk bijak dalam menggunakan subsidi. Gas elpiji 3 kg merupakan hak bagi masyarakat dengan ekonomi lemah, sehingga penggunaannya harus selalu diawasi dan digunakan sesuai kebijakan.

"Dalam semangat keadilan dan pemerataan, kami meminta semua pihak, baik masyarakat maupun pengusaha, untuk mematuhi regulasi penggunaan elpiji bersubsidi. Kita harus menjamin bahwa mereka yang berhak mendapatkan subsisi benar-benar bisa memanfaatkannya," kata Haris menutup pernyataannya.

Dengan berbagai langkah proaktif yang telah diambil Pemkab Sleman, diharapkan ketersediaan gas elpiji 3 kg dapat terjamin selama bulan Ramadan, dan tidak ada lagi isu kelangkaan yang meresahkan masyarakat kecil. Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di wilayah Sleman, terutama menjelang periode penting tahun ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index