BMKG

BMKG Bali Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Masa Peralihan Musim

BMKG Bali Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Masa Peralihan Musim
BMKG Bali Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Masa Peralihan Musim

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bali mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama peralihan musim dari hujan ke kemarau. Meskipun puncak musim hujan telah berlalu pada Desember 2024, risiko cuaca buruk seperti hujan deras dalam waktu singkat, angin kencang, dan petir masih mengintai berbagai wilayah di Bali.

Menurut Koordinator Analisa dan Prakiraan BMKG Bali, I Made Dwi Wiratmaja, masyarakat harus siap menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu sebagai bagian dari transisi menuju musim kemarau. "Saat ini kita tengah memasuki masa transisi menuju musim kemarau, di mana fenomena hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi. Masyarakat harus tetap waspada," tegas Wiratmaja.

Ancaman Bencana Hidrologi di Wilayah Rawan

BMKG menyoroti sejumlah wilayah di Buleleng yang berpotensi mengalami bencana hidrologi akibat cuaca ekstrem. Kecamatan Sukasada, yang terletak di daerah dataran tinggi, menjadi salah satu lokasi yang berisiko mengalami longsor ketika hujan deras melanda. Sementara itu, kawasan pesisir utara seperti Celukan Bawang diimbau untuk mewaspadai gelombang tinggi yang dapat mengancam aktivitas masyarakat di sekitar pantai.

"Bencana hidrologi tidak hanya dipengaruhi oleh curah hujan, tetapi juga oleh karakteristik daerahnya. Contohnya, hujan dengan intensitas 50 mm di wilayah Jembrana mungkin tidak berdampak signifikan, namun jika terjadi di Denpasar bisa berpotensi menyebabkan banjir," jelas Wiratmaja.

Upaya Edukasi dan Peringatan Dini

Sebagai langkah preventif, BMKG Bali menekankan pentingnya edukasi mengenai cuaca ekstrem dan sistem peringatan dini kepada masyarakat. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang ditujukan untuk petani, nelayan, dan masyarakat umum agar mereka mampu memanfaatkan informasi cuaca secara optimal.

"Kami melihat bahwa informasi iklim kini dibutuhkan oleh semua sektor. Oleh karena itu, BMKG siap bekerja sama dengan BPBD dan instansi terkait untuk memberikan edukasi mengenai mitigasi bencana berbasis cuaca," ujarnya.

Walau terdapat tantangan dalam pelaksanaan program edukasi akibat efisiensi anggaran pemerintah, BMKG berkomitmen untuk terus berkomunikasi dengan berbagai pihak agar masyarakat semakin sadar akan ancaman cuaca ekstrem. Hal ini diharapkan dapat menekan risiko dan kerugian akibat bencana.

Sinergi dalam Mitigasi Bencana

Wiratmaja juga mengapresiasi inisiatif dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam membentuk kader-kader kebencanaan di desa-desa sebagai langkah proaktif untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif BPBD yang telah membentuk kader-kader kebencanaan di desa. Ini langkah yang sangat baik dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Ke depan, kami berharap dapat berkolaborasi lebih lanjut untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman mengenai peringatan dini cuaca ekstrem," tambahnya.

Seruan untuk Kewaspadaan dan Pengawasan

BMKG Bali juga menegaskan bahwa dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim ini, masyarakat Bali harus tetap waspada dan antisipatif terhadap berbagai dampak yang mungkin terjadi. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi prakiraan cuaca yang up-to-date melalui kanal resmi BMKG, agar dapat melakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Dengan mempersiapkan diri menghadapi cuaca yang berubah-ubah dan meningkatkan kerjasama antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan Bali dapat mengatasi tantangan cuaca ekstrem ini dengan lebih baik. Kewaspadaan dan kesadaran akan pentingnya informasi cuaca menjadi kunci dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan warga Bali di masa peralihan musim ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index