JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) kembali menegaskan perannya sebagai strategic active holding yang tidak hanya berfokus pada peningkatan nilai tambah di sektor pertambangan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat di berbagai daerah.
Inisiatif terbaru yang dijalankan MIND ID adalah program pembinaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) naik kelas, sebuah langkah strategis untuk memperkuat daya saing usaha lokal hingga menembus pasar internasional.
Program ini dirancang secara inklusif dan komprehensif. Mulai dari pelatihan manajemen usaha, pendampingan intensif, penyediaan fasilitas produksi, hingga membuka akses pasar baik di dalam negeri maupun global.
Dengan pendekatan tersebut, MIND ID ingin memastikan setiap UMK yang dibina mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan mampu bersaing secara profesional.
Dampaknya terlihat nyata dari peningkatan omzet, transformasi metode produksi, serta kelahiran UMK yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Dukungan ini selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya agenda pemberdayaan UMKM untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menekankan bahwa pembinaan UMK bukan sekadar meningkatkan kapasitas usaha.
“Grup MIND ID berusaha menghadirkan nilai tambah yang lebih tinggi, dengan mendorong agar usaha masyarakat di daerah memiliki daya saing tinggi dan menjadi kebanggaan daerah ketika produk mereka menembus pasar global,” jelas Pria Utama.
Salah satu contoh sukses program ini terlihat pada PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang mengembangkan budidaya kepiting cangkang lunak Bang Naga di Desa Sukaramai, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara.
Sebelumnya, masyarakat setempat hanya mengandalkan tangkapan nelayan secara tradisional. Dengan dukungan INALUM berupa fasilitas cold storage, peralatan budidaya, dan kincir angin sejak 2019, metode produksi bertransformasi menjadi budidaya modern yang memenuhi standar internasional.
Produk kepiting cangkang lunak ini kini berhasil menembus pasar Eropa, menjadi bukti nyata bahwa pembinaan MIND ID membuka peluang global bagi UMK lokal.
Keberhasilan serupa juga dicatat PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui pengembangan UMK berbasis alam, yakni produk Madu Galo-Galo di Cupiang, Sumatera Barat.
Produk lebah kelulut berupa madu, propolis, dan bee pollen ini diproduksi secara higienis, ramah lingkungan, dan berstandar internasional. Sejak 2020, PTBA konsisten mendukung UMK dengan modal, pelatihan manajemen, pengemasan produk, dan akses pameran di dalam dan luar negeri.
Hasilnya, omzet UMK ini mampu mencapai Rp56 juta per periode panen dan membuka peluang masuk ke rantai pasok lebih luas, sekaligus meningkatkan penghasilan masyarakat setempat secara signifikan.
Pendekatan pembinaan UMK yang diterapkan MIND ID menekankan keberlanjutan. Dengan memberikan pendampingan dari hulu hingga hilir, UMK tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produk, tetapi juga mengembangkan jaringan distribusi yang lebih profesional.
Produk lokal yang sebelumnya hanya dipasarkan di pasar tradisional kini dapat diterima di supermarket, pameran nasional, dan bahkan pasar internasional.
Hal ini tentu saja menciptakan efek domino bagi pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan keterampilan masyarakat.
Pria Utama menekankan bahwa potensi usaha masyarakat adalah kekuatan besar yang mampu menopang pembangunan daerah.
“MIND ID akan selalu konsisten bersama masyarakat untuk menggali potensi usaha, sehingga keberlanjutan ekonomi dapat terus berjalan bahkan setelah aktivitas tambang Grup MIND ID berakhir nantinya,” tuturnya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa MIND ID tidak hanya fokus pada sektor pertambangan, tetapi juga peduli pada pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui pemberdayaan UMK.
Dari sisi strategis, program ini mendukung posisi MIND ID sebagai holding BUMN yang aktif dan berperan dalam pembangunan nasional. Dengan mendorong UMK naik kelas, MIND ID membantu memperkuat rantai nilai industri lokal, memperluas akses pasar, dan meningkatkan kualitas produk.
Program semacam ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga mendorong UMK untuk memiliki standar operasional yang lebih profesional. Ke depan, diharapkan semakin banyak UMK yang mampu menembus pasar ekspor dan berperan sebagai duta produk Indonesia di kancah global.
Selain itu, keberhasilan UMK yang dibina oleh INALUM maupun PTBA memberikan contoh konkret bagi daerah lain.
Strategi pembinaan yang holistik meliputi pelatihan, fasilitas produksi, pendampingan manajemen, dan akses pasar menjadi model bagi daerah lain untuk menumbuhkan UMK unggulan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Dengan pendekatan ini, setiap UMK tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga berkembang, menghasilkan produk bernilai tinggi, dan menciptakan lapangan kerja.
Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa MIND ID berhasil memadukan kepentingan ekonomi, sosial, dan keberlanjutan.
Mendorong UMK lokal naik kelas dan menembus pasar internasional bukan hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga memperlihatkan peran BUMN sebagai motor penggerak pembangunan berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan semakin banyak UMK di berbagai daerah yang dapat mengikuti jejak ini, sehingga pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan keberhasilan sektor pertambangan yang dikelola MIND ID.
Dengan komitmen yang terus berjalan, MIND ID menunjukkan bahwa pemberdayaan UMK adalah bagian integral dari strategi pembangunan nasional.
Melalui program yang inklusif dan berkelanjutan, setiap UMK dapat meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan bahkan menembus panggung internasional, membawa nama baik daerah serta Indonesia secara keseluruhan.
