10 Rekomendasi Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

10 Rekomendasi Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan
investasi jangka pendek yang menguntungkan

Jakarta - Investasi jangka pendek yang menguntungkan merupakan strategi keuangan yang dilakukan dengan menanamkan dana pada instrumen tertentu dalam kurun waktu maksimal satu tahun. 

Berbeda dengan pendekatan jangka panjang yang berorientasi pada pertumbuhan nilai di masa depan, strategi ini lebih fokus pada pencapaian keuntungan dalam waktu singkat.

Keuntungan yang diperoleh dari metode ini umumnya berada di bawah angka 5% per tahun, lebih rendah jika dibandingkan dengan potensi imbal hasil dari investasi jangka panjang yang bisa melampaui 10% per tahun.

Untuk mencapai hasil optimal, pilihan investasi jangka pendek sebaiknya dilakukan pada instrumen yang memiliki tingkat risiko rendah, mudah dicairkan sewaktu-waktu, dikelola oleh lembaga yang terpercaya, serta tetap mampu memberikan imbal hasil yang kompetitif.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kamu bisa memaksimalkan potensi dari investasi jangka pendek yang menguntungkan tanpa harus mengorbankan keamanan dana yang diinvestasikan.

Investasi Jangka Pendek Adalah

Instrumen ini merupakan bentuk penanaman dana yang dilakukan dalam periode waktu singkat, di mana modal beserta hasilnya bisa dicairkan dalam waktu relatif cepat. Umumnya, durasi dari penempatan dana tersebut tidak lebih dari satu tahun.

Dana yang dialokasikan biasanya ditempatkan pada aset yang likuid atau mudah diperjualbelikan. 

Karena sifatnya yang fleksibel dan cepat dicairkan, jenis penanaman modal ini memiliki tingkat risiko yang cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan strategi jangka panjang. 

Meski begitu, potensi hasil yang diperoleh tetap kompetitif dan mampu bersaing dengan bentuk investasi lainnya.

Tujuan investasi jangka pendek

Tujuan utama dari penempatan dana dalam periode waktu yang singkat antara lain:

  • Memberikan kesempatan bagi mereka yang baru mulai berinvestasi untuk memperoleh pengalaman praktis dalam mengelola keuangan.
  • Menjadi sarana untuk meningkatkan arus kas atau pendapatan dalam waktu relatif cepat.
  • Untuk pelaku usaha, strategi ini bisa digunakan guna menambah modal usaha dalam periode yang tidak terlalu lama.
  • Mendapatkan dana tambahan dari hasil pengelolaan uang dalam jangka pendek.
  • Berfungsi sebagai sumber pendapatan pasif yang dapat menunjang kebutuhan finansial secara berkala.

 10 Rekomendasi Investasi Jangka Pendek Yang Menguntungkan

Ada berbagai pilihan investasi jangka pendek yang menguntungkan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan masing-masing investor. Berikut ini adalah 10 rekomendasinya:

1. Deposito
Deposito bank termasuk instrumen penanaman dana dalam jangka waktu singkat yang paling aman bila dibandingkan dengan jenis lainnya.

Keuntungan yang ditawarkan berupa suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan reguler. 

Namun, kekurangannya adalah dana tidak bisa ditarik sewaktu-waktu karena terikat pada periode waktu tertentu.

Cara pembukaan deposito hampir sama seperti membuat rekening tabungan, tetapi dana awal yang diperlukan cukup besar, biasanya minimal Rp5 juta. 

Produk ini bisa digunakan oleh siapa saja, baik individu maupun pelaku usaha.

2. Reksa Dana
Reksa dana menjadi alternatif yang paling praktis dan mudah dijangkau, khususnya untuk pemula yang ingin menanamkan modal dalam waktu terbatas. 

Investor hanya perlu memilih produk yang diinginkan dan mengalokasikan dana ke dalamnya.

Dana tersebut nantinya akan dikelola oleh Manajer Investasi. Karena itu, sangat penting untuk memilih manajer pengelola yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya.

Kemajuan teknologi finansial mempermudah proses pembelian reksa dana secara online. Saat ini, bahkan sudah tersedia platform investasi digital yang memungkinkan penempatan dana dimulai dari Rp10.000 saja.

Kenyamanan lain yang ditawarkan adalah tersedianya aplikasi resmi yang memungkinkan siapa pun untuk bertransaksi mandiri, termasuk melalui situs e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak.

3. Tabungan Bank
Menempatkan dana di rekening tabungan masih dianggap sebagai cara yang aman dan mudah diakses dalam jangka waktu singkat.

Keunggulannya terletak pada fleksibilitas dalam penarikan dana yang bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja, asalkan tersedia mesin ATM. Namun, keuntungan yang diperoleh lebih rendah dibandingkan deposito, umumnya di bawah 2% per tahun.

Meski begitu, beberapa layanan tabungan digital kini menawarkan suku bunga hingga lebih dari 3,5% per tahun, yang berarti lebih kompetitif dibanding tabungan biasa di bank konvensional.

Dalam memilih produk tabungan, pastikan memilih lembaga keuangan yang kredibel dan sering memberikan promo atau insentif tambahan kepada nasabah.

4. Saham
Meskipun banyak yang menganggap saham lebih cocok untuk strategi jangka panjang, instrumen ini tetap dapat digunakan untuk tujuan keuangan dalam periode waktu terbatas.

Pada dasarnya, saham mencerminkan kepemilikan sebagian atas suatu perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. 

Pembelian dapat dilakukan melalui perusahaan efek yang terdaftar secara resmi di Bursa Efek Indonesia.

Bagi kamu yang ingin mencoba saham dalam waktu singkat, prioritaskan untuk membeli saham dari perusahaan besar dan stabil (blue chip) dan hindari jenis saham dengan pergerakan harga ekstrem yang tidak stabil (saham gorengan).

Strategi dasarnya adalah membeli saat harga rendah dan menjual saat harga meningkat. Selain itu, ada potensi tambahan keuntungan berupa dividen dari laba perusahaan, jika dibagikan.

Saham dijual dalam satuan lot, di mana satu lot terdiri dari 100 lembar. Contohnya, jika harga satu saham Unilever adalah Rp15.000, maka untuk membeli 1 lot diperlukan dana sebesar Rp1.500.000.

Perlu diingat, untuk periode pendek, hindari membeli saham individual dengan risiko tinggi. Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk membeli exchange-traded fund (ETF) guna meminimalkan potensi kerugian dalam jangka waktu singkat.

5. Emas
Logam mulia ini bisa dijadikan pilihan dalam periode waktu singkat karena harganya relatif stabil, mampu bertahan terhadap dampak inflasi, dan mudah diubah menjadi uang tunai. 

Selain versi fisiknya, sekarang tersedia juga versi digital. Beragam kelebihan ditawarkan dalam versi digital: 

Prosedur beli dan jual sederhana lewat aplikasi di ponsel risiko kehilangan atau pencurian hampir tidak ada karena kepemilikannya tercatat secara digital; dan hasil penjualan langsung ditransfer ke rekening pemilik pada saat itu juga.

Meskipun memakai versi digital, jika pemilik menginginkan bentuk fisik, emas bisa dicetak menjadi batangan sesuai permintaan. 

Kelebihan lain, harga awal untuk memulai cukup ringan — bisa mulai dari Rp5.000 saja.

6. Surat Berharga Negara (SBN)
Selain deposito, surat utang yang diterbitkan negara ini termasuk pilihan aman untuk periode waktu relatif singkat.

Alasannya karena diterbitkan oleh pemerintah, sehingga tingkat keamanannya tinggi. Bunga yang diberikan biasanya lebih dari 6% per tahun, lebih tinggi dibanding deposito. 

Ada beberapa varian seperti:

  • Savings Bond Ritel, yakni obligasi negara yang bisa dibeli masyarakat umum dengan mudah, murah, dan aman.
  • Sukuk Tabungan, yaitu surat berharga berdasarkan prinsip syariah.
  • Obligasi Negara Ritel, yakni surat utang yang ditawarkan kepada investor ritel pada pasar perdana domestik.

7. P2P Lending
Peer To Peer Lending menawarkan tenor sangat pendek, bahkan ada yang 3 bulan atau kurang. Platform ini mempertemukan pemilik dana dengan peminjam melalui mekanisme online.

Beberapa perusahaan P2P terkenal di Indonesia antara lain Modalku, Investree, Koinworks, Amartha, dan Akseleran. 

Platform akan melakukan seleksi calon debitur berdasarkan kriteria, membentuk profil risiko, lalu memajang profil tersebut agar bisa dipilih oleh investor.

Keuntungan yang bisa diperoleh investor modal termasuk potensi imbal hasil sekitar 12%-16% per tahun, dan investasi minimalnya bisa sangat kecil, misalnya dari Rp10.000 saja. 

Namun, risiko tetap ada jika debitur gagal bayar, dan kerugian tersebut biasanya tidak dijamin oleh platform pengelola.

8. Forex
Meski lebih berisiko, perdagangan valuta asing bisa dijadikan pilihan dalam periode terbatas. Instrumen ini dikenal memiliki risiko tinggi sekaligus potensi keuntungan besar (prinsipnya “High Risk High Gain”).

Investor bisa membeli mata uang yang sedang mengalami depresiasi, lalu menjualnya saat nilai naik. 

Pergerakan pasar sangat cepat dan membutuhkan ketepatan waktu serta kemampuan analisa agar bisa mengambil keuntungan.

9. Tabungan Berjangka
Produk ini menawarkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa apabila nasabah menyimpan uang dalam kurun waktu tertentu. 

Bank biasanya memberikan bonus proteksi melalui asuransi jiwa jika nasabah mengalami risiko selama masa berjangka.

Meskipun ada yang menganggap produk ini bukan instrumen investasi karena hasilnya tidak setinggi instrumen lain, tetap ada keunggulan dari sisi keamanan dan kestabilan.

Contohnya, jika dalam 3 bulan ke depan uang tersebut diperlukan untuk biaya sekolah anak, maka tabungan berjangka bisa menjadi pilihan. 

Produk ini juga membantu meningkatkan kedisiplinan karena premi atau setoran bulanan dilakukan rutin, seringkali melalui auto debet dari rekening, dan dana tersebut tidak dapat diambil selama periode yang sudah disepakati.

10. Properti
Banyak yang beranggapan properti adalah instrumen jangka panjang, namun faktanya harga properti bisa melonjak dalam waktu kurang dari setahun, terutama bila letaknya strategis.

Meskipun demikian, modal yang diperlukan cukup besar jika ingin membeli properti. Tetapi potensi kenaikan harga dalam jangka pendek bisa signifikan bila lokasi, kondisi, dan timingnya tepat.

Sebagai penutup, memilih investasi jangka pendek yang menguntungkan dapat membantu mencapai tujuan keuangan dengan cepat dan risiko yang lebih terkelola secara bijak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index