ESDM Tawarkan 75 Blok Migas, Potensi Terbesar di Papua

Rabu, 09 Juli 2025 | 11:00:47 WIB
ESDM Tawarkan 75 Blok Migas, Potensi Terbesar di Papua

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bergerak agresif untuk mempercepat peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri dengan menyiapkan penawaran wilayah kerja baru yang terdiri dari 75 blok migas. Menariknya, potensi terbesar dari blok-blok migas tersebut berada di wilayah Papua dan Sulawesi, dua daerah yang selama ini dikenal kaya sumber daya alam namun masih relatif minim pengelolaan migasnya.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengungkapkan kesiapan kementerian untuk membuka peluang investasi baru dalam industri hulu migas lewat penawaran blok-blok tersebut. Ia menjelaskan bahwa penawaran blok ini tidak hanya bertujuan menarik perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan badan usaha migas untuk berpartisipasi, tetapi juga untuk mempercepat peningkatan produksi migas nasional. “Kami siap menawarkan wilayah kerja untuk 75 blok migas. Kalau dilihat dari sisi potensi, yang terbesar itu adalah di sekitar Papua, kemudian di Sulawesi,” ujar Yuliot dalam acara Sarasehan Nasional yang mengangkat tema “Mendorong Keberlanjutan Industri Hulu Minyak dan Gas untuk Kemandirian Energi.”

Dari total 75 blok migas yang disiapkan, sebanyak 20 di antaranya berada di wilayah Maluku-Papua. Beberapa contoh blok yang berada di kawasan ini meliputi Seram-Aru, Cendrawasih Bay II dan III, serta sejumlah blok lain yang menawarkan potensi besar namun masih membutuhkan eksplorasi dan pengembangan lebih lanjut.

Pemerintah, melalui Kementerian ESDM, sudah melakukan identifikasi blok-blok migas ini dan kini siap melakukan penawaran melalui mekanisme lelang kepada badan usaha. Selain itu, kementerian juga membuka peluang bagi perusahaan KKKS yang ingin mengambil alih pengelolaan blok tertentu melalui proses perizinan dan lelang. “Kami sudah melakukan identifikasi dan kami siap menawarkan melalui lelang kepada badan usaha. Secara paralel, kami mencoba melakukan penyerahan perizinan mana yang bisa masuk perusahaan KKKS melalui lelang,” tambah Yuliot.

Sebanyak 61 blok migas dari total 75 tersebut akan dilelang oleh pemerintah. Di antara blok yang sudah “awarded” atau telah diberikan izin adalah Central Andaman, Amanah, dan Melati. Beberapa blok lain sudah dibuka untuk penawaran lelang seperti Panai dan Pesut Mahakam, sementara blok-blok seperti Serpang, Kojo, Binaiya, Gaea 1, Gaea 2, dan Air Komering sudah siap dilelang.

Selain itu, terdapat sejumlah blok lain yang sudah masuk dalam daftar penawaran pemerintah, termasuk Meuseuraya, Jalu, Gagah, Natuna D-Alpha, Kisaran Baru, Barong, Perkasa, Mabelo, Lavender, Muara Tembesi, Southwest Andaman, Areca, Bruni, Carera, West Andaman I dan II, Abar, Anggursi, West Rapak, Bintuni, Drawa, Seram-Aru, Namori, Talu-Sapukala, Bengkulu Mentawai, Marva-Talawang-Balakbalakang, Masakka, Nawasena, dan South Tanimbar.

Blok lain yang turut disiapkan penawaran adalah Rupat, Puri, Ampuh, North Andaman, Maratua II, Bengara II, Mamberamo, Tomini Bay, AOI-K1, SE Natuna, Karapan Baru, Patin, South East Java, Taliabu, South Matindok, Rangkas, Boka, Enrekang, Northeast Tanjung, Palmerah Baru, dan Tungka Baru. Keberagaman lokasi dan potensi blok-blok ini menjadi daya tarik utama bagi investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan modalnya.

Di luar 61 blok yang akan dilelang pemerintah, masih ada 14 blok migas lainnya yang bersifat terbuka dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Blok-blok ini tersebar di berbagai wilayah, antara lain Bukit Barat, Kasongan Sampit, Palangkaraya, West Sangatta, South Sageri, South East Mandar, Halmahera Kofiau, Semai IV, North Arguni, Cendrawasih Bay II dan III, Akimeugah I dan II, serta East Tanimbar.

Penawaran 75 blok migas ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong kemandirian energi nasional melalui pengembangan sumber daya dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat memacu peningkatan produksi migas nasional yang selama ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal eksplorasi dan pengembangan wilayah kerja baru.

Dengan potensi terbesar yang berada di wilayah Papua dan Sulawesi, pemerintah berharap tidak hanya bisa meningkatkan volume produksi migas, tetapi juga membuka peluang pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah tersebut. Pengembangan industri migas di wilayah yang kaya sumber daya ini tentu juga akan mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan energi nasional.

Wakil Menteri ESDM menegaskan bahwa penawaran blok migas ini akan menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk bersama-sama mengelola sumber daya energi secara berkelanjutan dan efektif. Upaya ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai ketahanan energi yang mandiri dan berwawasan lingkungan.

Secara keseluruhan, rencana penawaran 75 blok migas dengan fokus potensi terbesar di Papua dan Sulawesi ini menandai babak baru dalam pengembangan industri hulu migas Indonesia. Dengan dorongan investasi dan kerjasama yang kuat, pemerintah optimistis bisa mempercepat capaian produksi migas nasional sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kuat dan mendukung agenda energi nasional yang berkelanjutan di masa depan.

Terkini

Teknologi HPAL Dorong Transformasi Nikel Bernilai Tinggi

Kamis, 18 September 2025 | 15:49:27 WIB

KUR BSI 2025: Cara Pengajuan Mudah, Syarat dan Manfaat

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:56 WIB

Simulasi Angsuran KUR BCA 2025, Syarat dan Keunggulannya

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:09 WIB

Update Harga Emas Antam Pegadaian, Peluang Investasi Aman

Kamis, 18 September 2025 | 15:47:33 WIB