Proyek Tol Semarang Demak Tingkatkan Infrastruktur dan Mitigasi Banjir

Selasa, 08 Juli 2025 | 10:13:24 WIB
Proyek Tol Semarang Demak Tingkatkan Infrastruktur dan Mitigasi Banjir

JAKARTA - Pembangunan proyek Tol Semarang–Demak Seksi I tidak hanya mengusung fungsi konektivitas jalan tol biasa. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil pendekatan multidimensi dengan mengintegrasikan proyek strategis nasional ini bersama upaya penanggulangan banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir utara Jawa Tengah.

Dalam upaya ini, percepatan proses penetapan lokasi (penlok) tambahan lahan menjadi langkah krusial untuk mewujudkan rencana besar tersebut. Penambahan lahan seluas lebih dari 52 hektare di dua wilayah administratif, Kota Semarang dan Kabupaten Demak, ini bukan sekadar memperlancar pembangunan jalan tol, melainkan juga mendukung elemen penting seperti perluasan kolam retensi dan pembangunan giant sea wall.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan demi mendukung proyek infrastruktur terpadu yang tak hanya memfasilitasi mobilitas, namun juga mitigasi bencana hidrometeorologi di kawasan pesisir.

Lahan Tambahan dan Distribusi Wilayah

Lahan tambahan yang dibutuhkan mencapai 52,65 hektare dengan 134 bidang tanah yang tersebar di Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Di Kota Semarang, lahan mencakup Kelurahan Tambakrejo di Kecamatan Gayamsari, Kelurahan Terboyo Kulon dan Terboyo Wetan di Kecamatan Genuk, serta Kelurahan Trimulyo. Sedangkan di Kabupaten Demak, penambahan lahan tersebar di Desa Sriwulan dan Desa Bedono, Kecamatan Sayung.

Rinciannya, Kota Semarang meliputi 65 bidang tanah, sedangkan Kabupaten Demak sebanyak 69 bidang. Proses verifikasi dan pendataan telah dilakukan sebagai bagian dari tahapan persiapan penlok yang telah mendapat perhatian serius dari Pemprov Jawa Tengah.

Proses Penlok Sesuai Regulasi, Meski Ada Hambatan

Proses penetapan lokasi ini merupakan tindak lanjut surat dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang mengajukan penambahan lahan untuk proyek Tol Semarang-Demak Seksi I. Boedyo menjelaskan bahwa tahapan sosialisasi, pendataan, dan konsultasi publik telah dijalankan dengan baik.

Namun, terdapat beberapa bidang tanah milik instansi pemerintah yang belum memiliki surat pelepasan aset, yang berpotensi menjadi hambatan dalam percepatan proyek. Meski demikian, menurut Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021, penetapan lokasi tetap bisa diterbitkan sebelum pelepasan hak tanah, khususnya untuk tanah instansi pemerintah, dengan kebijakan gubernur sebagai kepala daerah.

Boedyo menegaskan, “Memang masih ada yang sedikit kami laporkan kepada Gubernur, yaitu ada bidang tanah instansi pemerintah yang belum mendapatkan pelepasan. Namun PP 19 tahun 2021 pasal 43 menjelaskan, penetapan lokasi dapat dilakukan sebelum ada surat pelepasan.”

Fungsi Lahan Tambahan untuk Infrastruktur Anti Rob

Lahan tambahan tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi pelebaran ruas jalan tol. Fungsi utamanya juga mendukung elemen teknis seperti pengembangan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan yang merupakan komponen penting pengendalian banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah. Selain itu, lahan ini akan dimanfaatkan untuk pembangunan giant sea wall yang menjadi benteng pertahanan terhadap gelombang pasang dan rob.

“Penambahan lahan akan difungsikan untuk pengerjaan proyek tol Semarang-Demak Seksi I yang juga berperan sebagai giant sea wall. Lahan tambahan ini juga untuk memperluas kolam retensi Terboyo dan Sriwulan serta kebutuhan pelebaran jalan,” jelas Boedyo.

Sinergi Infrastruktur untuk Pembangunan Berkelanjutan

Proyek Tol Semarang-Demak Seksi I menjadi contoh nyata sinergi pembangunan infrastruktur transportasi dengan mitigasi bencana alam. Selama ini kawasan pesisir utara Jawa Tengah seperti Kaligawe, Genuk, hingga Sayung sering mengalami banjir rob yang mengganggu aktivitas masyarakat dan ekonomi lokal.

Dengan adanya tol yang juga berfungsi sebagai benteng raksasa (giant sea wall), dampak banjir dapat diminimalkan secara signifikan. Selain itu, pembangunan kolam retensi akan membantu menampung dan mengatur aliran air sehingga mengurangi genangan air di wilayah pesisir yang selama ini menjadi kendala besar.

Manfaat Ganda Proyek Strategis Nasional

Tak hanya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antara Semarang dan Demak, proyek ini juga diharapkan memunculkan sentra ekonomi baru di kawasan pesisir yang selama ini tertinggal akibat infrastruktur terbatas.

Penataan dan pembangunan infrastruktur yang menyeluruh ini akan membuka peluang investasi, mempercepat mobilitas barang dan jasa, serta mendorong pengembangan wilayah yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.

Dukungan Pemerintah dan Target Penyelesaian

Pemprov Jawa Tengah telah melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah pusat untuk memastikan percepatan proyek ini sesuai dengan target pembangunan nasional pada periode 2025–2029 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Penambahan lahan dan proses penlok yang tengah berjalan menjadi tonggak penting bagi keberhasilan proyek tol yang tidak sekadar menghubungkan dua kota, tetapi juga menjadi bagian dari solusi mitigasi bencana yang krusial bagi kawasan pesisir utara Jawa Tengah.

Dengan pendekatan multidimensi ini, proyek Tol Semarang–Demak Seksi I menjadi langkah inovatif yang menggabungkan kemajuan transportasi dengan penanganan risiko bencana, memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi regional.

Terkini

Teknologi HPAL Dorong Transformasi Nikel Bernilai Tinggi

Kamis, 18 September 2025 | 15:49:27 WIB

KUR BSI 2025: Cara Pengajuan Mudah, Syarat dan Manfaat

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:56 WIB

Simulasi Angsuran KUR BCA 2025, Syarat dan Keunggulannya

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:09 WIB

Update Harga Emas Antam Pegadaian, Peluang Investasi Aman

Kamis, 18 September 2025 | 15:47:33 WIB