Cuaca Dinamis, Pengelola Transportasi Diminta Waspada dan Patuh

Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00:18 WIB
Cuaca Dinamis, Pengelola Transportasi Diminta Waspada dan Patuh

JAKARTA - Seiring meningkatnya aktivitas perjalanan pada masa libur sekolah, pengelola dan pengguna transportasi darat, laut, dan udara diimbau untuk selalu waspada serta mematuhi informasi cuaca yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kondisi cuaca yang masih dinamis dan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia bisa berdampak signifikan terhadap keselamatan dan kelancaran perjalanan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa walaupun sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau, atmosfer dan kondisi laut tetap sangat labil. Hal ini membuat cuaca di Indonesia berpotensi berubah secara cepat, bahkan menimbulkan fenomena ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, longsor, serta gangguan transportasi.

“Selama sepekan terakhir, berbagai kejadian cuaca ekstrem telah terjadi yang berpengaruh signifikan, seperti hujan deras, angin kencang, hingga kecelakaan transportasi,” ujar Dwikorita dalam keterangan resmi. Ia mencontohkan tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli 2025 serta sejumlah gangguan penerbangan akibat cuaca buruk sebagai bukti nyata dampak kondisi cuaca yang tidak menentu.

Dwikorita menegaskan bahwa BMKG secara rutin mengeluarkan prakiraan dan peringatan dini cuaca ekstrem melalui berbagai saluran komunikasi, yang harus menjadi acuan oleh pelaku sektor publik, pelayaran, dan penerbangan agar bisa mengambil langkah antisipatif.

Hingga akhir Juni 2025, BMKG mencatat sekitar 30 persen zona musim di Indonesia sudah memasuki musim kemarau, jauh di bawah rata-rata normal yang biasanya mencapai lebih dari 60 persen. Anomali ini disebabkan oleh curah hujan yang berada di atas normal sejak Mei dan terus berlangsung, terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Menurut data BMKG, 53 persen wilayah Indonesia mengalami curah hujan di atas normal. Misalnya, Stasiun Geofisika Deli Serdang mencatat curah hujan ekstrem sebesar 142 mm, sementara Stasiun Meteorologi Rendani di Papua Barat mencatat 103 mm.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan bahwa dinamika atmosfer yang menyebabkan cuaca ekstrem saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor global dan regional. Meskipun fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) sedang kurang aktif, kondisi atmosfer tetap sangat labil karena lemahnya Monsun Australia dan aktifnya gelombang ekuator seperti Rossby dan Kelvin.

“Udara lembap di wilayah selatan Indonesia mendukung pembentukan awan hujan, bahkan di daerah yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau,” jelas Guswanto.

Selain itu, kondisi laut juga memperparah potensi cuaca ekstrem. Meskipun bibit siklon tropis 98W di sekitar Luzon tidak berdampak langsung ke Indonesia, angin di Laut Cina Selatan meningkat kecepatan sehingga memengaruhi kondisi cuaca.

Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudra Pasifik utara Papua Nugini menciptakan zona konvergensi dan konfluensi di sejumlah perairan Indonesia seperti Laut Jawa, Laut Flores, dan Maluku utara. Fenomena ini meningkatkan risiko gelombang tinggi dan hujan lebat di perairan terbuka, yang harus menjadi perhatian serius bagi sektor pelayaran dan nelayan.

Menghadapi kondisi ini, pengelola dan pengguna transportasi di semua moda diimbau selalu memperhatikan update informasi cuaca dari BMKG agar dapat mengantisipasi risiko dan meminimalkan potensi kecelakaan serta gangguan aktivitas.

Terkini

Cicilan KUR BCA 2025 serta Cara dan Syarat Pengajuannya

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:22 WIB

KUR BSI 2025: Pinjaman Ringan UMKM hingga Rp500 Juta

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:20 WIB

Cek Harga Emas Antam Naik Hari Ini, Investor Bisa Untung

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:19 WIB

Mulai Investasi SBN Sekunder di Livin Mandiri Hanya Sejutaan

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:17 WIB

IHSG Hari Ini Menguat, Rekomendasi Saham Pilihan Investor

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:13 WIB