JAKARTA - Sebuah tragedi udara menggemparkan wilayah timur New York, Amerika Serikat, setelah sebuah pesawat pribadi jenis Mitsubishi MU2B-40 jatuh di area terbuka sekitar 16 kilometer dari Bandara Columbia County. Insiden fatal ini menewaskan enam orang di dalam pesawat, yang seluruhnya merupakan anggota satu keluarga.
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan usai menghadiri pesta ulang tahun ke-25 dan perayaan Paskah Yahudi (Passover). Para korban termasuk pilot sekaligus ahli bedah saraf ternama, Michael Groff, istrinya Joy Saini yang juga seorang dokter bedah, dua anak mereka, serta pasangan dari masing-masing anak.
Tidak Ada Korban Selamat
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) telah mengonfirmasi bahwa tidak ada korban yang selamat dalam kecelakaan tersebut. Investigasi langsung dilakukan oleh NTSB yang menyebut insiden ini sebagai “kecelakaan fatal.”
Pejabat NTSB Todd Inman dalam konferensi pers menyampaikan bahwa pesawat berada dalam kondisi utuh saat mulai mendekati landasan Bandara Columbia County, namun gagal mendarat. Sang pilot dilaporkan sempat melakukan komunikasi terakhir dengan menara kontrol, menginformasikan bahwa ia tidak dapat mendarat dan meminta izin untuk mencoba pendekatan ulang.
“Saat mendekati Bandara Columbia County, pilot sempat melaporkan bahwa ia gagal mendarat dan meminta jalur untuk mencoba pendekatan ulang,” ujar Inman dalam pernyataannya.
Namun sayangnya, pendekatan ulang tersebut berujung bencana. Menurut Inman, pesawat mengalami benturan keras yang menyebabkan badan pesawat “terkompresi, terlipat, dan tertanam ke tanah.” Ia menambahkan bahwa kondisi cuaca saat itu tidak mendukung, dengan jarak pandang yang mulai menurun secara signifikan.
Korban Terdiri dari Profesional Medis Ternama
Identitas para korban telah dikonfirmasi melalui informasi keluarga dan laporan media lokal. Michael Groff dikenal luas sebagai ahli bedah saraf berpengalaman dan sekaligus seorang pilot dengan jam terbang tinggi. Istrinya, Joy Saini, juga merupakan dokter bedah yang dihormati di komunitas medis.
Kedua anak mereka dan pasangan masing-masing turut berada dalam pesawat, menjadikan insiden ini sebagai tragedi yang memusnahkan seluruh keluarga inti.
Menurut laporan The New York Times yang dikutip oleh AFP, seluruh penumpang dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. "Semua korban merupakan anggota satu keluarga yang tengah dalam perjalanan usai menghadiri pesta keluarga," tulis media tersebut, mengutip pernyataan salah satu kerabat dekat.
Pesawat Baru Saja Diperbarui, Pilot Berpengalaman
Fakta bahwa pesawat yang digunakan adalah jenis Mitsubishi MU2B-40—pesawat ringan twin-engine berkecepatan tinggi—mengundang perhatian para ahli. Todd Inman menyatakan bahwa kokpit pesawat telah diperbarui secara teknis baru-baru ini dan Michael Groff memiliki lisensi terbang serta pengalaman menerbangkan pesawat serupa selama bertahun-tahun.
Namun demikian, penyelidikan menyeluruh akan tetap dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. NTSB akan meneliti log penerbangan, kondisi teknis pesawat, rekaman komunikasi antara pilot dan menara kontrol, serta data cuaca pada saat kejadian.
“Ini merupakan investigasi kompleks yang mencakup banyak faktor, dan kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut setelah penyelidikan selesai,” kata Inman.
Rentetan Insiden Penerbangan Serupa dalam Beberapa Pekan Terakhir
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan penerbangan yang terjadi di Amerika Serikat dalam beberapa minggu terakhir. Beberapa hari sebelumnya, sebuah helikopter jatuh di Sungai Hudson dan menewaskan enam orang. Sementara pada Januari lalu, terjadi tabrakan antara helikopter militer dan pesawat penumpang di wilayah Washington yang menewaskan 67 orang.
Belum lama ini pula, sebuah pesawat ringan jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Boca Raton, Florida, akibat gangguan mekanis. Tiga orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Rangkaian peristiwa ini meningkatkan kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan penerbangan sipil, khususnya pesawat pribadi dan ringan yang dioperasikan secara independen.
Duka Mendalam dan Dukungan Keluarga Korban
Tragedi ini memicu gelombang duka dari masyarakat, terutama komunitas medis di mana Michael Groff dan Joy Saini dikenal luas karena kontribusinya. Ucapan belasungkawa dan penghormatan mengalir dari rekan-rekan sejawat dan pasien-pasien lama mereka.
“Ini adalah kehilangan yang luar biasa besar. Mereka adalah dua sosok yang menginspirasi, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi,” ujar salah satu kolega mereka dari komunitas medis di New York.
Pihak keluarga yang ditinggalkan saat ini meminta waktu dan ruang untuk berduka. Mereka juga meminta masyarakat menghormati privasi selama masa sulit ini.