JAKARTA - Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi sulit, Polres Banyuasin menggelar aksi sosial dengan menyalurkan bantuan sembako kepada warga RT 20, Kelurahan Satrio, Kecamatan Banyuasin III. Puluhan warga terlihat tak kuasa menahan haru saat menerima langsung paket bantuan dari jajaran kepolisian yang turun ke lapangan.
Aksi kemanusiaan ini merupakan inisiatif nyata dari Polres Banyuasin dalam memperkuat hubungan emosional antara aparat penegak hukum dan masyarakat, sekaligus menjawab kebutuhan mendesak yang dialami warga di tengah tekanan ekonomi yang kian terasa.
“Kami ingin memastikan bahwa kehadiran Polri tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga dalam membantu kesejahteraan masyarakat,” ujar Kapolres Banyuasin, AKBP Ruri Prastowo, saat memimpin langsung penyaluran bantuan tersebut.
Bantuan di Tengah Kesulitan
Masyarakat RT 20 Kelurahan Satrio, seperti banyak wilayah lainnya di Indonesia, tengah menghadapi tekanan ekonomi yang cukup berat. Kenaikan harga kebutuhan pokok, minimnya lapangan pekerjaan, serta dampak pasca-pandemi membuat banyak keluarga hidup dalam keterbatasan.
Dalam kondisi seperti inilah, bantuan sembako dari Polres Banyuasin hadir sebagai angin segar. Satu per satu warga, sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan lansia, menerima paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula pasir, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Seorang warga penerima manfaat, dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dari aparat kepolisian.
“Terima kasih banyak kepada bapak-bapak polisi. Bantuan ini sangat membantu kami, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang,” ucapnya lirih sambil memeluk bungkusan sembako.
Pendekatan Humanis Kepolisian
Aksi sosial ini memperlihatkan wajah humanis Polri yang seringkali luput dari pemberitaan utama. Seluruh personel yang terlibat tidak hanya menyerahkan bantuan secara formal, tetapi juga berdialog langsung dengan masyarakat, mendengarkan keluhan mereka, dan memberikan motivasi.
Menurut AKBP Ruri Prastowo, kehadiran Polri di tengah masyarakat bukan hanya soal pengamanan dan penegakan hukum, tetapi juga soal tanggung jawab moral dalam ikut serta meringankan beban warga, terutama mereka yang paling terdampak secara ekonomi.
“Kami ingin menanamkan kepada anggota bahwa menjadi polisi bukan hanya tugas menjaga keamanan, tapi juga menjadi mitra masyarakat. Kehadiran kita harus memberikan rasa aman dan nyaman, termasuk dari sisi sosial,” tegasnya.
Membangun Kedekatan Sosial dengan Masyarakat
Kegiatan penyaluran bantuan ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara kepolisian dan warga. Dalam momen ini, banyak warga merasa lebih dekat dengan aparat keamanan, melihat mereka sebagai sahabat dan pelindung yang benar-benar peduli.
Salah satu tokoh masyarakat setempat menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, aksi sosial seperti ini memberikan dampak yang sangat besar, tidak hanya secara material, tetapi juga dari sisi psikologis dan sosial.
“Kegiatan ini membangun rasa percaya masyarakat kepada polisi. Mereka tidak lagi merasa takut, tapi justru merasa dilindungi dan diperhatikan,” ungkapnya.
Polri sebagai Pilar Sosial dalam Masyarakat
Di tengah tantangan tugas yang semakin kompleks, Polri terus berupaya memperluas perannya sebagai pelayan masyarakat dalam berbagai aspek. Melalui program-program sosial seperti penyaluran bantuan sembako ini, Polri menunjukkan bahwa mereka hadir sebagai bagian integral dari solusi berbagai persoalan masyarakat.
Kegiatan sosial ini bukan kali pertama dilakukan oleh Polres Banyuasin. Sebelumnya, mereka juga telah aktif dalam kegiatan vaksinasi massal, bakti sosial ke rumah ibadah, serta program pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan UMKM dan bantuan pendidikan.
“Kami percaya bahwa keamanan dan kesejahteraan masyarakat berjalan beriringan. Oleh karena itu, kami akan terus hadir, tidak hanya dalam keadaan darurat, tetapi juga dalam upaya pembangunan sosial,” ujar AKBP Ruri.
Dampak Positif bagi Lingkungan Sosial
Penyaluran bantuan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, mulai dari warga penerima, tokoh masyarakat, hingga pemuda setempat. Banyak pihak berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin, apalagi di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.
Dampak positif lainnya adalah munculnya semangat gotong royong dan kepedulian antarsesama. Beberapa warga bahkan mulai berinisiatif untuk membuat dapur umum dan posko bantuan kecil-kecilan sebagai wujud lanjutan dari gerakan solidaritas yang dipicu oleh aksi Polres Banyuasin.
Pesan Moral dan Harapan ke Depan
Aksi kemanusiaan Polres Banyuasin membawa pesan moral yang kuat, bahwa aparat negara bisa dan seharusnya menjadi mitra masyarakat dalam arti yang sesungguhnya. Kepedulian yang ditunjukkan melalui tindakan nyata seperti ini jauh lebih bermakna ketimbang sekadar janji dan retorika.
Ke depan, Polres Banyuasin berkomitmen akan terus menggelar kegiatan serupa di berbagai wilayah lain yang juga membutuhkan. Mereka ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang merasa ditinggalkan, terutama dalam masa-masa sulit.
“Kami berharap bantuan ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tapi juga menumbuhkan rasa saling peduli. Karena menciptakan masyarakat yang aman bukan hanya tugas polisi, tapi tugas kita semua,” tutup Kapolres Ruri.