Lion Air Siapkan 5 Armada Airbus A330 untuk Dukung Penerbangan Haji 2025: Fokus pada Embarkasi Padang dan Banjarmasin

Minggu, 13 April 2025 | 23:28:21 WIB
Lion Air Siapkan 5 Armada Airbus A330 untuk Dukung Penerbangan Haji 2025: Fokus pada Embarkasi Padang dan Banjarmasin

JAKARTA – Maskapai penerbangan Lion Air mengumumkan kesiapan operasionalnya dalam mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi dengan menyiapkan lima pesawat berbadan lebar Airbus A330. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan jemaah haji Indonesia, khususnya yang berangkat dari dua embarkasi besar, yakni Padang, Sumatera Barat, dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Meski secara teknis hanya dibutuhkan dua armada Airbus A330 untuk melayani jemaah haji dari kedua embarkasi tersebut, Lion Air tetap menyiagakan lima pesawat. Keputusan ini diambil untuk menjamin kelancaran operasional serta menyediakan cadangan pesawat dalam mengantisipasi kendala teknis maupun situasi tak terduga lainnya.

“Kami menyiapkan lima unit pesawat Airbus A330, meskipun secara kebutuhan cukup dua. Hal ini untuk memastikan layanan berjalan optimal dan kami memiliki cadangan operasional yang memadai,” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.
 

Fokus pada Dua Embarkasi Strategis
 

Lima pesawat yang disiapkan Lion Air akan difokuskan untuk mendukung penerbangan dari Embarkasi Padang di Bandara Internasional Minangkabau (PDG), Sumatera Barat, dan Embarkasi Banjarmasin di Bandara Internasional Syamsudin Noor (BDJ), Kalimantan Selatan.

Dua kota ini dipilih karena menjadi pusat keberangkatan jemaah haji dari wilayah barat dan timur Indonesia. Lokasi embarkasi yang strategis dan jumlah jemaah yang besar menjadikan keduanya sebagai titik fokus dalam rencana operasional haji Lion Air tahun 2025.
 

Rincian Armada: Airbus A330-300CEO dan A330-900NEO
 

Dari total 12 armada Airbus A330 yang dimiliki oleh Lion Air, sebanyak empat unit akan digunakan secara aktif dalam penerbangan haji. Tiga di antaranya adalah varian Airbus A330-300CEO dan sisanya A330-900NEO, dua tipe pesawat modern berbadan lebar yang dikenal efisien dan nyaman untuk perjalanan jarak jauh.

Setiap armada memiliki kapasitas 436 kursi kelas ekonomi, yang memungkinkan maskapai mengangkut lebih banyak jemaah sekaligus mempertahankan kenyamanan selama perjalanan udara yang panjang.

Satu pesawat tambahan akan ditempatkan sebagai unit cadangan (stand by) di Bandara Internasional Kualanamu (KNO), Deli Serdang, Sumatera Utara. Langkah ini disiapkan sebagai bentuk mitigasi risiko apabila terjadi gangguan operasional, seperti keterlambatan, perawatan mendadak, atau kebutuhan pengalihan rute.
 

Keunggulan Airbus A330 untuk Jemaah Haji
 

Lion Air memilih Airbus A330 karena dianggap paling sesuai untuk melayani kebutuhan jemaah haji Indonesia. Pesawat ini sebelumnya telah digunakan dalam penerbangan internasional di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Barat, daerah-daerah dengan karakteristik penumpang yang memiliki postur tinggi dan membutuhkan ruang kabin lebih lega.

“Armada A330 memberikan kenyamanan ekstra bagi jemaah. Kursi yang lapang dan kabin luas sangat membantu selama penerbangan jarak jauh menuju Arab Saudi,” tambah Danang Mandala Prihantoro.
 

Kesiapan Operasional Sesuai Prosedur Haji Nasional
 

Rangkaian penerbangan haji oleh Lion Air akan berjalan sesuai sistem yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, yaitu pembagian Gelombang I dan Gelombang II.

Pada Gelombang I, jemaah diberangkatkan dari Indonesia menuju Madinah, kemudian dipulangkan melalui Jeddah.

Sementara Gelombang II, keberangkatan dilakukan dari Indonesia menuju Jeddah, dan jemaah dipulangkan melalui Madinah.

Lion Air telah menyesuaikan jadwal dan sistem penerbangan berdasarkan skema tersebut. Seluruh operasional dikoordinasikan dengan instansi terkait, termasuk Kementerian Agama, otoritas bandara, dan penyelenggara haji.

“Penempatan pesawat dirancang efisien dan adaptif. Kesiapan pesawat cadangan di Kualanamu juga menjadi langkah strategis dalam menjamin keandalan jadwal,” jelas Danang.
 

Jumlah Jemaah dan Proyeksi Penerbangan
 

Lion Air diperkirakan akan memberangkatkan 11.762 jemaah haji pada musim haji 2025. Jumlah tersebut termasuk petugas kloter (kelompok terbang) yang akan mendampingi jemaah selama proses pemberangkatan hingga pemulangan.

Rincian jemaah berdasarkan embarkasi:

Embarkasi Padang (PDG): 6.293 jemaah

Embarkasi Banjarmasin (BDJ): 5.469 jemaah

Dengan kapasitas masing-masing pesawat yang besar, Lion Air optimis dapat mengelola rotasi penerbangan secara efisien dan terjadwal tanpa kendala berarti. Jadwal keberangkatan dan pemulangan telah disusun dengan memperhatikan waktu ibadah utama di tanah suci dan kesiapan fasilitas di masing-masing embarkasi.
 

Dukungan Penuh untuk Kebutuhan Spiritual Nasional
 

Penerbangan haji menjadi salah satu bentuk pelayanan publik penting dalam membantu masyarakat menjalankan rukun Islam kelima. Oleh karena itu, Lion Air menekankan bahwa pelaksanaan operasional ini bukan hanya bisnis, tetapi juga bagian dari kontribusi sosial dan spiritual.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap jemaah dapat menunaikan ibadah dengan nyaman, aman, dan sesuai jadwal. Ini bagian dari komitmen kami dalam mendukung ibadah umat Muslim di Indonesia,” ungkap Danang.

Terkini

Panduan Praktis Mengajukan KUR BRI Terbaru 2025

Senin, 15 September 2025 | 13:52:51 WIB

KUR BSI 2025: Jenis, Syarat Pengajuan, dan Tabel Angsuran

Senin, 15 September 2025 | 13:52:46 WIB

KUR BCA 2025: Cicilan, Syarat, dan Langkah Pengajuan Lengkap

Senin, 15 September 2025 | 13:52:44 WIB