Salah Naik Kapal, Dua Penumpang Tujuan Batam Terangkut ke Matak: ASDP Tanjunguban Tingkatkan Pengawasan

Minggu, 13 April 2025 | 23:30:39 WIB
Salah Naik Kapal, Dua Penumpang Tujuan Batam Terangkut ke Matak: ASDP Tanjunguban Tingkatkan Pengawasan

TANJUNGPINANG – Insiden tak biasa terjadi dalam operasional penyeberangan kapal roll-on/roll-off (RoRo) dari Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Dua orang penumpang dilaporkan salah naik kapal dan nyaris terbawa ke Matak, Kabupaten Natuna, padahal tujuan mereka adalah Telagapunggur, Batam.

Kedua penumpang ini secara tidak sengaja menaiki Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahtera Nusantara 01, kapal milik ASDP Indonesia Ferry yang melayani rute Tanjunguban–Matak. Insiden ini terjadi pada malam hari, saat kondisi pelabuhan cukup ramai dan aktivitas pelayaran sedang berlangsung.
 

Kronologi Kesalahan Penumpang Naik Kapal
 

Informasi mengenai insiden tersebut disampaikan oleh Supervisi Pelabuhan ASDP Tanjunguban, Sukma Nugraha. Ia menyebutkan bahwa kejadian ini diketahui setelah kapten kapal KMP Bahtera Nusantara 01 melaporkan adanya dua orang penumpang yang tidak seharusnya berada di kapal yang sedang berlayar menuju Matak.

"Kami menerima laporan dari kapten kapal KMP BN 01 bahwa ada dua penumpang yang ternyata salah naik kapal. Mereka seharusnya ke Telagapunggur, Batam, bukan Matak," ujar Sukma Nugraha dalam keterangannya kepada media.

Kedua penumpang tersebut sudah terangkut bersama kapal hingga perairan Tanjungsauh, tidak jauh dari Tanjunguban. Namun karena posisi kapal belum terlalu jauh, pihak kapal dan pelabuhan memutuskan untuk segera mengambil tindakan cepat demi menghindari komplikasi lebih lanjut.
 

Informasi Sudah Disampaikan, Tapi Masih Ada Kesalahan
 

Sukma juga menjelaskan bahwa pihak pelabuhan dan kapal telah menyampaikan informasi mengenai tujuan kapal secara berulang menggunakan pengeras suara.

"Pemberitahuan tentang tujuan kapal telah kami lakukan tiga kali di atas kapal dan satu kali di pelabuhan. Namun, masih saja ada penumpang yang tidak memperhatikan dan akhirnya salah naik," ujarnya.

Pihak ASDP mengakui bahwa situasi ini cukup menyulitkan dan sempat berencana menyewa speedboat untuk menjemput kedua penumpang yang salah naik tersebut. Namun, setelah mempertimbangkan posisi kapal yang belum terlalu jauh, akhirnya diputuskan agar kapal kembali ke arah Tanjunguban.

Setelah kembali dalam jarak yang memungkinkan, kedua penumpang dipindahkan di laut ke kapal lain yang memang menuju ke Telagapunggur, Batam. Proses ini dilakukan dengan koordinasi ketat antar awak kapal guna menjamin keselamatan kedua penumpang tersebut.
 

Respons Cepat Hindari Dampak Lebih Besar
 

Langkah sigap dari ASDP dan awak kapal diapresiasi karena berhasil mencegah dua penumpang itu terbawa jauh ke Matak, Natuna, yang jaraknya jauh dan tentunya akan menyulitkan mereka untuk kembali ke Batam. Kejadian ini menjadi pelajaran penting dalam manajemen penumpang di pelabuhan dan kapal RoRo, terutama dalam masa-masa padat penyeberangan.

Pihak ASDP menegaskan akan meningkatkan pengawasan dan penegakan prosedur untuk mencegah kejadian serupa terjadi kembali di masa depan. Penguatan sistem identifikasi penumpang dan komunikasi visual maupun audio akan dioptimalkan agar semua penumpang benar-benar mengetahui tujuan kapal sebelum naik.

"Kami tentu berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Kami akan evaluasi dan tingkatkan pengawasan di pelabuhan serta prosedur informasi kepada penumpang," tambah Sukma Nugraha.
 

Tantangan Penyeberangan RoRo di Wilayah Kepulauan
 

Wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari banyak pulau menjadikan moda transportasi laut sebagai sarana utama penghubung antarwilayah. Kapal RoRo menjadi pilihan favorit karena mampu mengangkut kendaraan dan penumpang sekaligus. Namun, sistem yang padat, terutama pada akhir pekan dan hari libur, kerap menimbulkan potensi kesalahan yang berakibat fatal jika tidak diantisipasi.

Insiden ini mencerminkan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai sistem dan prosedur pelabuhan. Tidak semua penumpang memperhatikan informasi yang disampaikan, baik secara visual di papan informasi maupun melalui pengeras suara.

ASDP bersama otoritas pelabuhan tengah mengkaji kemungkinan penerapan sistem boarding pass elektronik atau pengecekan manifest digital sebagai bagian dari transformasi layanan pelabuhan yang lebih modern dan akurat.
 

Edukasi Penumpang Jadi Prioritas
 

Selain peningkatan sistem, ASDP juga berencana menggencarkan edukasi kepada masyarakat pengguna jasa kapal, baik melalui media sosial, spanduk, maupun petugas layanan informasi yang aktif memberikan arahan langsung di lokasi.

Pihak pelabuhan juga diharapkan dapat lebih tegas dalam menyaring penumpang sesuai dengan jadwal keberangkatan dan tujuan kapal. Petugas boarding dan pengawas jalur masuk harus melakukan validasi lebih cermat terhadap manifestasi penumpang.

Sukma menekankan bahwa setiap pihak, baik operator maupun penumpang, memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama operasional pelayaran.

Terkini

Panduan Praktis Mengajukan KUR BRI Terbaru 2025

Senin, 15 September 2025 | 13:52:51 WIB

KUR BSI 2025: Jenis, Syarat Pengajuan, dan Tabel Angsuran

Senin, 15 September 2025 | 13:52:46 WIB

KUR BCA 2025: Cicilan, Syarat, dan Langkah Pengajuan Lengkap

Senin, 15 September 2025 | 13:52:44 WIB