Banjir Meluas di Pelalawan, Akses Transportasi Terputus: Sebuah Krisis yang Perlu Ditangani

Rabu, 05 Maret 2025 | 08:13:27 WIB
Banjir Meluas di Pelalawan, Akses Transportasi Terputus: Sebuah Krisis yang Perlu Ditangani

JAKARTA - Banjir yang telah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan terus menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Bencana alam ini dipicu oleh meluapnya debit air Sungai Kampar, sebagai dampak langsung dari dibukanya pintu pelimpahan atau spillway gate Waduk PLTA Koto Panjang, yang terletak di Kabupaten Kampar. Seiring dengan perkembangan situasi ini, skala luapan air semakin meluas, mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar dan infrastruktur.

Kenaikan Debit Air Sebagai Pemicu Utama

Kenaikan debit air Sungai Kampar mencatat rekor baru pada Rabu, 5 Maret 2025, yaitu mencapai 3,70 meter di atas batas normal. Berdasarkan pengukuran di jembatan penyeberangan ponton Langgam, level air menunjukkan peningkatan 18 sentimeter hanya dalam kurun satu hari. Fenomena alam ini tidak hanya merendam permukiman tetapi juga menyebabkan pemutusan akses transportasi darat yang krusial bagi masyarakat.

Dampak Signifikan Terhadap Operasional Transportasi

Situasi kian pelik tatkala Manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terpaksa menutup sementara operasional ponton penyeberangan di Sungai Kampar, Kecamatan Langgam. Keputusan ini diambil guna menghindari risiko keselamatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan MSi, mengungkapkan, "Ya, sejak Selasa, 4 Maret 2025, aktivitas penyebrangan ponton di Langgam sudah stop operasi. Bahkan, jalan koridor juga ditutup untuk sementara waktu karena banjir semakin tinggi," ujarnya kepada Riaupos.co.

Peningkatan Level Air Meresahkan Penduduk Lokal

Dampak banjir ini tidak hanya terbatas pada penutupan operasi ponton. Sejumlah badan jalan di berbagai titik turut terendam hingga ketinggian air mencapai antara 10-70 sentimeter. Beberapa jalur utama yang terdampak antara lain Jalan Pemda Langgam yang menghubungkan Jalan Koridor RAPP ke Kelurahan Langgam, serta jalan penghubung antara Kelurahan Langgam dengan Desa Lubuk Ogung di Kecamatan Bandar Seikijang.

Zulfan memaparkan bahwa kondisi tersebut menyebabkan jalan-jalan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. "Mayoritas tinggi air yang menggenangi badan jalan di Kecamatan Langgam ini antara 10-70 cm. Sehingga jalan-jalan ini sudah tidak bisa dilintasi mobil dan juga sepeda motor. Dan jalan hanya bisa ditempuh menggunakan sampan atau pompong," jelasnya.

Penanganan Banjir di Kecamatan Pangkalan Kerinci

Selain di Kecamatan Langgam, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Pangkalan Kerinci, merendam jalanan di Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru. Dampaknya menambah deretan wilayah yang terisolasi akibat akses transportasi yang terputus.

Menghadapi hal ini, langkah konkret dan respons cepat dari pemerintah daerah serta instansi terkait sangat diperlukan. Evakuasi penduduk ke tempat yang lebih aman, penanganan darurat untuk akses kesehatan dan kebutuhan pokok menjadi prioritas utama.

Kolaborasi dan Solusi Berkelanjutan

Tantangan akibat bencana banjir di Pelalawan perlu penanganan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Upaya jangka panjang seperti peningkatan infrastruktur drainase, penguatan tanggul, dan pengelolaan lahan berkelanjutan di sekitar sungai harus dipertimbangkan agar bencana serupa tidak terulang di masa depan.

Dengan segala implikasi yang muncul dari bencana ini, menyoroti kebutuhan mendesak untuk peningkatan sistem peringatan dini, kesiapsiagaan masyarakat, dan kecepatan dalam penanganan bencana. Permasalahan ini bukan sekadar masalah lokal, namun merupakan panggilan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Pelalawan.

Secara keseluruhan, banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan adalah pengingat akan pentingnya kesiapan dan respons cepat dalam menghadapi bencana alam. Dalam jangka panjang, upaya untuk memperkuat infrastruktur dan mitigasi risiko sangat penting untuk diimplementasikan. Menghadapi realitas perubahan iklim, komitmen dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh menjadi semakin penting dari sebelumnya.

Terkini

Cicilan KUR BCA 2025 serta Cara dan Syarat Pengajuannya

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:22 WIB

KUR BSI 2025: Pinjaman Ringan UMKM hingga Rp500 Juta

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:20 WIB

Cek Harga Emas Antam Naik Hari Ini, Investor Bisa Untung

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:19 WIB

Mulai Investasi SBN Sekunder di Livin Mandiri Hanya Sejutaan

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:17 WIB

IHSG Hari Ini Menguat, Rekomendasi Saham Pilihan Investor

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:13 WIB