JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) baru saja menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mensyaratkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) bersiap siaga dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran tahun 2025. Sebagai bentuk respons atas lonjakan arus mudik tahunan yang diprediksi akan berlangsung lebih signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, Mendagri mendorong Pemda untuk menyusun langkah-langkah strategis yang bisa memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik.
Surat Edaran tersebut menekankan pentingnya koordinasi antara Pemda dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta semua pihak terkait. Pendekatan ini dimaksudkan untuk identifikasi potensi kerawanan dan gangguan yang dapat muncul selama arus mudik, termasuk potensi bencana yang secara spesifik bisa terjadi berdasarkan karakteristik wilayah masing-masing.
Koordinasi dan Sinergi: Kunci Kelancaran Mudik
Mendagri menegaskan pentingnya peran Pemda dalam mendukung dan memastikan kelancaran arus lalu lintas. Fokus utama diarahkan pada tiga daerah kunci: asal, pelintasan, dan tujuan mudik Lebaran 2025. "Kita ingin agar semua berfungsi optimal mulai dari keberangkatan hingga tiba di tujuan, baik itu dari segi transportasi maupun pelayanan publik lainnya," tutur Mendagri dalam pernyataan resminya.
Bagian fundamental dari strategi ini adalah pembentukan posko Lebaran yang melibatkan Forkopimda dan berbagai pemangku kepentingan lain. Posko ini akan berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi upaya kesiapsiagaan, sinergi antar lembaga, fasilitas pelayanan, pengendalian situasi, serta pemantauan pelaksanaan mudik terhitung mulai dari 24 Maret hingga 7 April 2025.
Optimalisasi Sektor Transportasi
Tidak tanggung-tanggung, Pemda diminta untuk meningkatkan kualitas sistem transportasi dengan fokus pada kapasitas, keselamatan, dan kenyamanan penumpang. Salah satu langkah konkret yang disyaratkan dalam SE adalah dilaksanakannya uji KIR berkala untuk seluruh bus antarkota, sejalan dengan standar keselamatan yang diharapkan. “Hal ini salah satunya termasuk pada uji KIR berkala terhadap bus kendaraan antarkota guna memastikan kendaraan yang beroperasi memenuhi standar keselamatan, kelayakan teknis, dan tidak melebihi kapasitas angkut,” tandas Mendagri sebagaimana tertulis dalam SE tersebut.
Infrastruktur jalan juga tidak luput dari perhatian. SE mengamanatkan Pemda untuk mempersiapkan infrastruktur pendukung, termasuk perbaikan dan pemeliharaan jalan yang rusak, demi memastikan kelancaran arus mudik. Proses pengadaan barang/jasa untuk perbaikan tersebut harus dipercepat agar bisa selesai sebelum arus mudik dimulai.
Mitigasi Risiko dan Keamanan Publik
Selain itu, Pemda diharapkan dapat mempersiapkan langkah mitigasi risiko untuk menghadapi potensi bencana alam seperti hidrometeorologi, vulkanologi, dan kebakaran yang dapat menghambat aktivitas mudik. Peran Pemda untuk menjaga ketenteraman dan ketertiban umum juga menjadi perhatian, dengan langkah-langkah preventif yang diharapkan bisa meminimalkan risiko gangguan selama musim mudik.
Satu langkah yang juga dianggap krusial oleh Mendagri adalah meningkatkan pelayanan umum bagi para pemudik. Ini mencakup efektivitas layanan informasi yang bisa diakses melalui call center daerah, koordinasi dengan rumah sakit dan puskesmas untuk kesiapan layanan kesehatan, serta pembentukan pos satgas di lokasi rawan kecelakaan.
Pengawasan dan Pelaporan
Khusus pengawasan dan respons cepat, Pemda diinstruksikan untuk bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, Polri, dan TNI. Pemda juga diminta untuk siap melakukan rekayasa lalu lintas jika dibutuhkan, guna menghindari kemacetan dan memperlancar arus kendaraan.
Tidak hanya penyiapan dan pelaksanaan, Pemda diwajibkan untuk melaporkan seluruh upaya kesiapsiagaan mendukung arus mudik Lebaran 2025 kepada Mendagri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah. Laporan ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan evaluasi dan refleksi guna pelaksanaan yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang.
Surat Edaran dari Mendagri ini menyoroti betapa pentingnya koordinasi lintas sektor dan kesiapan strategis dalam menangani satu dari event tahunan paling krusial di Indonesia: arus mudik Lebaran. Dengan langkah-langkah yang jelas dan terorganisir, diharapkan perjalanan Libur Idulfitri kali ini bisa berlangsung aman, nyaman, dan tentunya lancar.