JAKARTA - Pada Selasa, 4 Maret 2025, Delegasi Kementerian Kehakiman Jepang melaksanakan kunjungan penting ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Bandung. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pemasyarakatan. Direktur Teknologi Informasi dan Kerja sama Ditjenpas, M. Hilal, turut mendampingi delegasi tersebut dalam kegiatan yang signifikan ini.
Delegasi Kehakiman Jepang dan Para Tokoh Penting yang Terlibat
Delegasi yang dipimpin oleh Tetsuki Moriya, dan diiringi oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, tiba di Bapas Bandung dengan sambutan hangat dari para pejabat Indonesia. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Jawa Barat, Kusnali, bersama Kepala Bapas Kelas I Bandung, Ahmad Baihaqi, menyambut baik kedatangan delegasi ini. Keakraban terlihat jelas saat seluruh anggota delegasi mengenakan iket Sunda, simbol tradisional khas budaya Priangan, sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan lokal.
Tujuan Kunjungan: Diskusi dan Kolaborasi
Kunjungan ini berfokus pada diskusi tentang penanganan dan pengawasan warga binaan. M. Hilal menjelaskan kepada zonabandung.com bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk bertukar pikiran mengenai program kegiatan Pembimbingan Kemasyarakatan (PK) yang dijalankan di Bapas Bandung. Tetsuki Moriya, selaku ketua tim delegasi Jepang, mengungkapkan ketertarikannya pada program PK yang dianggap progresif.
"PK Bapas di Indonesia sudah sering kami dengar bagus dan akan disempurnakan lebih lanjut," ungkap Moriya dalam bahasa Jepang kepada zonabandung.com.
Latar Belakang Kerja Sama Indonesia-Jepang di Bidang Pemasyarakatan
Pemilihan Indonesia sebagai destinasi kunjungan bukan tanpa alasan. Selama ini, kedua negara telah menjalin kerja sama erat di bidang pemasyarakatan. Bahkan, pembahasan mengenai kolaborasi telah dilakukan secara online sejak tahun lalu. Pertemuan daring tersebut menjadi langkah awal sebelum realisasi kunjungan langsung ke Indonesia.
Diskusi ini juga membahas potensi peningkatan kerja sama di masa mendatang. "Kami berharap dapat belajar lebih banyak dari pengalaman Indonesia dalam menangani pembimbingan kemasyarakatan, dan siap untuk berkolaborasi lebih lanjut demi peningkatan mutu program ini di Jepang," tambah Moriya.
Pemaparan Tugas dan Fungsi Pembimbing Kemasyarakatan
Selama kunjungan, Direktur TI dan Kerja sama Ditjenpas RI bersama Kakanwil memberikan paparan terkait tugas dan fungsi Pembimbing Kemasyarakatan (PK) di Indonesia. Pembimbing Kemasyarakatan memainkan peran penting dalam rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana, sebuah konsep yang sejalan dengan upaya yang ingin diterapkan oleh Jepang dalam sistem pemasyarakatannya.
Delegasi Jepang mendapatkan penjelasan terperinci mengenai strategi pembimbingan dan program rehabilitasi yang telah dijalankan di Indonesia. Kedua belah pihak sepakat bahwa pertukaran pengetahuan dan pengalaman seperti ini sangat berharga dalam meningkatkan efektivitas program pemasyarakatan.
Respons Positif dan Harapan Masa Depan
Kunjungan ini diharapkan membuka jalan bagi bentuk kerja sama baru yang lebih intensif antara kedua negara. Delegasi Jepang mengungkapkan kepuasannya atas sambutan hangat dan informasi yang diberikan selama kunjungan.
"Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini dan berharap kunjungan ini menjadi awal dari semakin berkembangnya kerja sama di antara kedua negara," ujar salah satu anggota delegasi Jepang.