JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 8 April 2025 menunjukkan tren yang relatif stabil, meskipun terdapat fluktuasi kecil dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. Berdasarkan data transaksi valas yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI), kurs tengah USD/IDR pada hari ini tercatat berada di level Rp16.566 per dolar AS. Nilai ini sedikit lebih kuat dibandingkan dengan posisi pada Kamis, 27 Maret 2025, yang tercatat di level Rp16.588 per dolar AS.
Kurs Jual dan Beli Dolar AS di Bank Indonesia
Bank Indonesia mematok nilai tukar resmi untuk transaksi dolar AS dengan kurs jual di angka Rp16.648,83 per USD, sedangkan kurs beli berada di level Rp16.483,17 per USD. Kurs tengah ini menggambarkan nilai rata-rata transaksi yang terjadi antara pasar spot dan transaksi lainnya yang dilakukan oleh BI dalam upayanya mengelola stabilitas nilai tukar rupiah.
Kurs yang tercatat pada hari ini menunjukkan sedikit penguatan rupiah jika dibandingkan dengan beberapa waktu lalu. Meski fluktuasi nilai tukar masih menjadi fenomena yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kebijakan moneter global dan kondisi ekonomi domestik, kurs pada 8 April menunjukkan ada kecenderungan stabilitas.
Pergerakan Kurs di Bank-bank Besar Indonesia
Untuk melihat lebih dalam pergerakan kurs jual beli dolar AS di berbagai bank besar di Indonesia, DataIndonesia melakukan pengumpulan data transaksi valas di delapan bank dengan aset besar di tanah air. Pengamatan dilakukan pada rentang waktu pukul 08.02 WIB hingga 10.20 WIB, mencatatkan kisaran harga yang bervariasi.
Kurs jual di delapan bank besar Indonesia pada hari ini berada dalam rentang yang cukup lebar, yaitu antara Rp16.858 hingga Rp17.030 per dolar AS. Sedangkan untuk kurs beli, rentangnya berada antara Rp16.545 hingga Rp16.838 per dolar AS.
Bank dengan Kurs Jual dan Beli Terendah serta Tertinggi
Dari data yang diperoleh, Bank Pan Indonesia (Bank Panin) tercatat sebagai bank dengan kurs jual tertinggi, yaitu Rp17.030 per dolar AS. Ini artinya, nasabah yang ingin membeli dolar AS di Bank Panin harus menukarkan rupiah mereka pada nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank lainnya. Sementara itu, untuk kurs jual terendah tercatat pada BNI dengan nilai Rp16.858 per dolar AS, yang menunjukkan harga lebih terjangkau bagi nasabah yang melakukan transaksi jual beli dolar.
Adapun kurs beli tertinggi hari ini tercatat pada BNI dengan nilai Rp16.838 per dolar AS. Sebaliknya, Bank Permata memiliki kurs beli terendah di angka Rp16.545 per dolar AS, yang lebih murah bagi nasabah yang hendak menjual dolar mereka.
Jenis Transaksi dan Kurs yang Berlaku
Penting untuk memahami bahwa data kurs yang disajikan pada hari ini mengacu pada berbagai jenis transaksi yang berlaku di masing-masing bank, yaitu TT counter, e-rate, bank notes, hingga special rate. Setiap jenis transaksi ini memiliki ketentuan dan biaya yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi nilai tukar yang diterima oleh nasabah.
TT Counter (Telegraphic Transfer Counter)
TT counter merupakan transaksi valas yang berlaku saat nasabah melakukan transaksi langsung di counter bank. Biasanya, kurs yang ditawarkan untuk transaksi jenis ini sedikit lebih tinggi karena melibatkan proses fisik dalam pertukaran uang tunai.
e-Rate
Transaksi e-rate adalah kurs yang berlaku untuk transaksi yang dilakukan melalui e-Banking atau internet banking. Jenis transaksi ini umumnya menawarkan kemudahan bagi nasabah yang lebih memilih bertransaksi secara online dan lebih praktis.
Bank Notes
Untuk transaksi jual beli valas dalam bentuk uang kertas, kurs yang berlaku biasanya sedikit berbeda dengan transaksi lainnya. Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan terkait pengolahan uang tunai, yang menyebabkan bank cenderung mengenakan sedikit markup pada kurs.
Special Rate
Kurs special rate berlaku untuk transaksi dengan ketentuan nominal tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing bank. Jenis transaksi ini biasanya berlaku untuk nasabah yang melakukan transaksi dalam jumlah besar atau dalam situasi tertentu yang disepakati oleh bank.
Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Kurs Dolar AS-Rupiah
Fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dipengaruhi oleh sejumlah faktor baik domestik maupun global. Di tingkat domestik, kondisi perekonomian Indonesia, kebijakan moneter Bank Indonesia, serta arus investasi dan perdagangan luar negeri menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan kurs.
Di sisi lain, faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global, termasuk keputusan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat, serta gejolak ekonomi dunia, turut memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan mata uang Indonesia. Pada saat ini, pasar masih mencermati dampak dari kebijakan perdagangan internasional, terutama terkait dengan tarif impor yang diterapkan oleh beberapa negara besar, yang memengaruhi kestabilan pasar valuta asing.
Selain itu, keputusan Bank Indonesia dalam intervensi pasar valas juga berperan penting dalam menjaga stabilitas rupiah. Dengan mengelola jumlah uang yang beredar dan memastikan kecukupan likuiditas di pasar, BI berupaya menjaga nilai tukar rupiah agar tidak terpengaruh oleh volatilitas yang tajam.
Pengaruh Kurs terhadap Aktivitas Ekonomi
Fluktuasi kurs jual beli dolar AS terhadap rupiah ini tidak hanya berdampak pada pelaku pasar valuta asing, tetapi juga memengaruhi kegiatan ekonomi secara lebih luas. Bagi pelaku usaha yang terlibat dalam perdagangan internasional, perubahan kurs ini bisa mempengaruhi biaya impor, serta daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.
Para importir, misalnya, akan menghadapi biaya yang lebih tinggi jika kurs dolar AS menguat terhadap rupiah. Sebaliknya, eksportir Indonesia dapat memperoleh keuntungan lebih besar dari hasil penjualan di luar negeri apabila kurs dolar AS menguat. Namun, perubahan kurs yang terlalu tajam juga dapat menciptakan ketidakpastian yang dapat mengganggu perencanaan bisnis, sehingga stabilitas kurs menjadi hal yang sangat penting bagi perekonomian nasional.