BNI Rencanakan RUPST 2025, Bahas Laba Bersih dan Pembelian Kembali Saham

Jumat, 21 Maret 2025 | 17:37:36 WIB
BNI Rencanakan RUPST 2025, Bahas Laba Bersih dan Pembelian Kembali Saham

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 Maret 2025. Rapat tahunan ini akan membahas sejumlah agenda penting, termasuk persetujuan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2024 dan perubahan susunan pengurus perusahaan. Selain itu, RUPST BNI juga akan mengupas rencana pembelian kembali saham perusahaan atau buyback.

Okki Rushartomo, Corporate Secretary BNI, mengungkapkan bahwa salah satu hal yang akan dibahas dalam RUPST ini adalah persetujuan penggunaan laba bersih yang diperoleh BNI sepanjang tahun buku 2024. Selain itu, perubahan susunan pengurus perusahaan juga menjadi salah satu agenda yang akan dipresentasikan dalam rapat tersebut. Salah satu keputusan penting yang akan diajukan adalah persetujuan untuk melaksanakan program buyback saham.

Sebelumnya, BNI telah mengumumkan bahwa mereka meningkatkan nilai buyback saham menjadi maksimal Rp 1,5 triliun, atau sekitar 10 persen dari total modal disetor perusahaan. Ini menjadi langkah yang signifikan untuk meningkatkan nilai saham BNI di pasar saham, terutama setelah menghadapi tekanan pada sahamnya pada akhir tahun 2024.

"RUPST ini akan menjadi ajang bagi kami untuk membahas hal-hal penting seperti penggunaan laba bersih dan rencana buyback saham. Selain itu, kami juga akan memaparkan perubahan susunan pengurus yang diharapkan dapat memperkuat struktur organisasi kami ke depannya," kata Okki Rushartomo, Corporate Secretary BNI, dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).

Kinerja Cemerlang BNI di Sepanjang Tahun 2024

Walaupun menghadapi berbagai tantangan pada akhir tahun 2024, kinerja BNI sepanjang sepuluh bulan pertama 2024 terbilang cemerlang. Dalam laporan year-on-year (YoY), BNI mencatatkan hasil yang sangat positif, dengan pertumbuhan yang stabil dan kinerja yang cukup baik di sektor-sektor utama bank. Namun, meskipun kinerja fundamental perusahaan tetap kuat, saham BBNI menghadapi tekanan pada akhir tahun 2024.

Okki Rushartomo menjelaskan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi penurunan harga saham BNI pada akhir 2024 adalah sentimen negatif yang muncul setelah pemilu di Amerika Serikat pada November 2024. Pemilu yang berlangsung di AS memberikan dampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia, serta menyebabkan investor menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi.

“Tekanan pada saham BBNI juga mulai terasa karena adanya concern investor terkait ketidakstabilan geopolitik dan kondisi makroekonomi Indonesia. Isu seputar likuiditas dan pelemahan kurs juga menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan saham kami,” ujar Okki. “Meski demikian, kami tetap optimis bahwa fundamental perusahaan tetap kuat dan kami akan terus berfokus pada langkah-langkah yang dapat mendukung pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang BNI.”

Agenda Penting RUPST BNI 2025

RUPST BNI yang dijadwalkan pada 26 Maret 2025 akan membahas beberapa agenda utama, antara lain:

Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan – Rapat ini akan membahas kinerja keuangan BNI selama tahun buku 2024 dan akan meminta persetujuan pemegang saham terkait laporan keuangan yang telah disusun.

Pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris – Sebagai bagian dari transparansi, BNI juga akan meminta persetujuan terkait laporan tugas pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris pada tahun buku 2024.

Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMKM) – Sebagai bank yang aktif dalam mendukung UMKM, BNI juga akan menyampaikan laporan mengenai program pendanaan yang disalurkan kepada sektor mikro dan kecil sepanjang 2024.

Pembelian Kembali Saham (Buyback) – Dalam rapat ini, BNI akan mengajukan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham yang sudah direncanakan sebelumnya. Pembelian kembali saham ini diharapkan dapat meningkatkan harga saham dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

Strategi Pembelian Kembali Saham (Buyback)

Sebelumnya, BNI sudah mengumumkan rencana pembelian kembali saham dengan nilai maksimal Rp 1,5 triliun, yang setara dengan sekitar 10 persen dari total modal disetor perusahaan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan harga saham BBNI pada akhir 2024, yang diakibatkan oleh faktor eksternal seperti ketidakpastian pasar global dan fluktuasi pasar saham domestik.

Langkah buyback ini dianggap sebagai strategi jangka panjang untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan dan mendukung harga saham BNI di pasar modal. Buyback saham adalah langkah yang umumnya diambil oleh perusahaan yang memiliki surplus likuiditas dan berkomitmen untuk meningkatkan nilai saham serta kepercayaan investor.

Okki Rushartomo menambahkan bahwa meskipun pada akhir tahun 2024 saham BNI mengalami tekanan, kinerja operasional perusahaan tetap stabil. “Kami tetap fokus pada langkah-langkah strategis yang dapat memperkuat posisi kami di pasar, termasuk dalam hal memperbaiki nilai saham dan memastikan stabilitas keuangan perusahaan,” jelasnya.

Dampak RUPST dan Rencana Ke Depan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI pada 26 Maret 2025 diperkirakan akan menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan perusahaan di tahun 2025. Persetujuan terhadap laporan keuangan, keputusan mengenai pembelian kembali saham, dan perubahan pengurus akan memberikan gambaran jelas mengenai arah perusahaan dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kestabilan dan pertumbuhannya di tengah ketidakpastian pasar global.

Berdasarkan perkembangan yang ada, BNI berencana untuk terus mengembangkan berbagai produk dan layanan, serta memperluas peranannya dalam mendukung sektor-sektor strategis seperti UMKM dan sektor digital. Dengan langkah-langkah yang diambil dalam RUPST 2025, BNI berharap dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan nilai tambah yang maksimal bagi para pemegang saham serta nasabahnya.

RUPST BNI yang akan digelar pada 26 Maret 2025, menjadi salah satu agenda penting yang akan membahas keputusan strategis yang dapat memengaruhi masa depan perusahaan. Dari pembahasan mengenai laba bersih 2024 hingga keputusan tentang buyback saham, BNI menunjukkan komitmennya untuk terus memperbaiki kinerja dan memberikan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI terus beradaptasi dengan dinamika pasar dan berupaya untuk menciptakan stabilitas finansial yang lebih baik di tahun 2025 dan seterusnya.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB