Layanan Penukaran Uang Baru Bank Indonesia di Blitar: Warga Antre untuk Mendapatkan Pecahan Uang Baru

Kamis, 13 Maret 2025 | 01:01:16 WIB
Layanan Penukaran Uang Baru Bank Indonesia di Blitar: Warga Antre untuk Mendapatkan Pecahan Uang Baru

JAKARTA - Sejumlah warga di Kota Blitar, Jawa Timur, terlihat mengantre di layanan penukaran uang baru yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). Kegiatan yang berlangsung di halaman Masjid Agung Kota Blitar ini, menarik perhatian tidak hanya dari warga setempat, tetapi juga dari berbagai kota lain seperti Kediri dan Surabaya.

Layanan penukaran uang baru ini merupakan bagian dari upaya BI untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pecahan uang baru menjelang hari raya atau perayaan tertentu, yang memang kerap memicu tingginya permintaan uang baru di pasaran. Tak sedikit warga yang datang dari luar daerah dengan alasan terbatasnya kuota di lokasi lain. Bahkan, sejumlah warga yang berasal dari Kediri dan Surabaya mengaku datang jauh-jauh untuk memanfaatkan layanan ini.
 

Antrian Panjang di Layanan Penukaran Uang Baru BI
 

Sejak pagi hari, antrean panjang sudah terlihat di depan mobil layanan penukaran uang baru yang disediakan oleh Bank Indonesia. Proses penukaran dilakukan dengan sangat tertib, meskipun ada ribuan warga yang memadati area pelayanan. Warga dengan sabar menunggu giliran mereka untuk dapat melakukan penukaran uang dengan pecahan yang baru dan layak edar.

"Saya datang dari Kediri karena di daerah saya kuotanya sudah habis. Jadi, saya terpaksa datang ke Blitar karena mendengar ada layanan penukaran uang baru yang masih tersedia," ujar Budi Santoso, salah satu warga Kediri yang ikut antre di Masjid Agung Kota Blitar. Ia menambahkan, pelayanan ini sangat membantu terutama menjelang hari raya karena biasanya kebutuhan uang baru sangat tinggi.

Budi bukan satu-satunya yang datang dari luar kota. Rina Puspita, warga Surabaya, juga mengungkapkan hal serupa. "Saya sengaja datang ke Blitar karena kebetulan ada acara di sini. Layanan seperti ini sangat penting bagi kami, apalagi menjelang lebaran. Tapi sayang, kuota di Surabaya sudah penuh," jelas Rina.

Menurut Irfan Anshori, petugas lapangan dari Bank Indonesia, kegiatan penukaran uang baru memang banyak diminati oleh warga, terutama menjelang hari besar agama. "Kami memang menyiapkan layanan ini untuk mempermudah masyarakat yang membutuhkan uang baru dalam jumlah banyak, terutama untuk kepentingan sosial, seperti hiburan rakyat atau acara keagamaan," ujar Irfan.
 

Pembatasan Kuota dan Proses Penukaran Uang
 

Meskipun antrian sangat panjang, Bank Indonesia telah menyiapkan sejumlah prosedur untuk memastikan pelayanan berjalan dengan lancar dan efektif. Setiap warga yang ingin menukarkan uang baru diwajibkan membawa identitas diri serta memenuhi persyaratan tertentu. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan atau penimbunan uang baru yang bisa mempengaruhi perekonomian.

Dalam proses penukaran, BI memberlakukan pembatasan kuota per orang untuk pecahan uang yang dapat ditukar. Pembatasan ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan bisa menjangkau lebih banyak warga. Tidak jarang, beberapa warga yang datang terlambat atau berada di luar kuota akhirnya harus pulang tanpa mendapatkan uang baru.

Meskipun demikian, Irfan mengungkapkan bahwa Bank Indonesia selalu berusaha untuk menambah kuota penukaran uang setiap tahunnya guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat. "Kami selalu mengevaluasi dan menambah jumlah kuota agar bisa lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mendapatkan pelayanan ini. Tetapi, kami juga mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan layanan dengan bijak," tambahnya.
 

Pentingnya Layanan Penukaran Uang Baru untuk Ekonomi Lokal
 

Layanan penukaran uang baru ini tak hanya penting bagi kebutuhan pribadi masyarakat, tetapi juga berdampak pada perekonomian lokal. Di tengah upaya BI untuk memastikan kelancaran peredaran uang yang sah dan layak edar, program ini juga memberikan dampak positif terhadap gerakan konsumsi di masyarakat.

Joko Priyanto, seorang ekonom dari Universitas Jember, menilai bahwa kegiatan semacam ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah. "Layanan penukaran uang baru ini sangat bermanfaat untuk memastikan uang yang beredar di masyarakat benar-benar layak dan tidak rusak. Selain itu, proses ini juga bisa mendorong konsumsi masyarakat di daerah tertentu, yang tentunya berdampak pada perekonomian lokal," jelas Joko.

Selain itu, penukaran uang baru juga dianggap sebagai upaya untuk mengurangi peredaran uang yang sudah tidak layak pakai. Sebagian besar warga yang menukarkan uang baru biasanya juga ingin menyingkirkan uang yang sudah aus atau rusak. Proses ini secara tidak langsung turut membantu dalam mengedukasi masyarakat untuk menjaga kualitas uang yang mereka miliki.
 

Peningkatan Layanan Penukaran Uang di Masa Depan
 

Tahun ini, Bank Indonesia memberikan pelayanan penukaran uang baru di lebih banyak lokasi, terutama di kota-kota besar dan pusat keramaian. Dengan semakin banyaknya permintaan untuk pecahan uang baru, diharapkan ke depan BI dapat menambah frekuensi dan kuota layanan agar semakin banyak masyarakat yang dapat terlayani dengan baik.

"Kami akan terus melakukan perbaikan layanan di masa mendatang agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan memperluas jumlah titik layanan, baik di kota besar maupun di daerah-daerah dengan permintaan tinggi," ungkap Irfan.

Terkini

Jadwal KRL Jogja Solo Pekan Ini September 2025

Senin, 15 September 2025 | 17:44:52 WIB

Olahraga 30 Menit Sehari Jaga Gula Darah Tinggi

Senin, 15 September 2025 | 17:44:50 WIB

Jadwal Timnas Futsal Indonesia di Four Nations Cup

Senin, 15 September 2025 | 17:44:49 WIB

Klasemen MotoGP 2025: Marc Marquez Kuasai Puncak

Senin, 15 September 2025 | 17:44:46 WIB

Jadwal Turnamen Badminton Hari Ini PBSI Update Terbaru

Senin, 15 September 2025 | 17:44:44 WIB