Kedubes UEA dan Mubadala Energy Bahas Kerjasama Investasi Bersama Pemprov Aceh, Targetkan Produksi Gas Tangkulo-1 pada 2028

Selasa, 11 Maret 2025 | 22:31:39 WIB
Kedubes UEA dan Mubadala Energy Bahas Kerjasama Investasi Bersama Pemprov Aceh, Targetkan Produksi Gas Tangkulo-1 pada 2028

JAKARTA - Kantor Gubernur Aceh menjadi saksi pertemuan penting antara Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energy, dan Pemerintah Provinsi Aceh pada. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama dan menjajaki peluang investasi di beberapa sektor strategis yaitu pariwisata, agroindustri, energi dan infrastruktur, serta pengembangan zona ekonomi khusus. Pertemuan tersebut menjadi titik awal dari hubungan yang lebih erat untuk memberikan dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi Aceh.

Rombongan UEA yang dipimpin oleh Duta Besar Abdulla Obaid Salem AlDhaheri tampak antusias saat berdiskusi dengan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan jajarannya. Hadir pula dalam pertemuan ini Plt. Kepala Bappeda Aceh, Dr. Husnan S.T., M.P., dan Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal. Pertemuan yang difokuskan dalam pembahasan investasi ini menyentuh sejumlah aspek yang dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak.

Komitmen Kedubes UEA terhadap Aceh

Dalam sambutannya, Duta Besar AlDhaheri menyampaikan harapan besar akan potensi kerjasama yang lebih erat antara UEA dan Aceh. "Kerjasama kami dengan pemerintah daerah Aceh telah berjalan baik. Dengan pengembangan proyek seperti Tangkulo-1 di bawah manajemen Mubadala Energy, kami optimis dapat meningkatkan dampak positif bagi perekonomian Aceh," ujar AlDhaheri. Proyek Tangkulo-1 yang terletak di Blok South Andaman menjadi fokus utama untuk mendukung target produksi gas pertama pada tahun 2028 yang diharapkan menghasilkan efek berganda bagi ekonomi lokal.

Peran Kunci Mubadala Energy

Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, menegaskan bahwa dukungan penuh dari Pemerintah Aceh dan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk memastikan proyek-proyek seperti Tangkulo-1 berjalan sesuai jadwal. "Kami telah mengunjungi Aceh beberapa kali untuk kegiatan eksplorasi di Blok South Andaman dan telah menemukan cadangan gas signifikan pada sumur eksplorasi laut dalam Layaran-1 serta Tangkulo-1," ungkap Bu Ali.

Menyoroti penemuan-penemuan sebelumnya, Bu Ali menambahkan, "Penemuan awal kami adalah pada sumur eksplorasi laut dalam Timpan-1 di Blok Andaman II, di mana kami bekerja sama dengan Harbour Energy sebagai operatornya."

Harapan dan Tantangan di Depan

Bu Ali juga menegaskan pentingnya menjaga momentum positif agar proyek ini dapat berjalan dengan baik. "Dukungan dari Pemerintah Aceh selama kampanye pengeboran sumur di Layaran-1 dan Tangkulo-1 sangat kami apresiasi. Harapan kami, dukungan ini berkelanjutan agar proyek dapat diselesaikan tanpa hambatan dan kami dapat memenuhi target produksi gas pertama di Tangkulo-1 pada tahun 2028," pungkas Bu Ali. Dengan kerjasama yang erat dan koordinasi yang baik, harapan tersebut bukanlah sekedar angan tetapi sebuah target nyata yang bisa dicapai.

Pelibatan Sektor Lokal

Selain diskusi utama, pertemuan ini juga membuka dialog tentang bagaimana kerjasama ini dapat melibatkan sektor lokal di Aceh, terutama dalam aspek tenaga kerja dan pengembangan komunitas. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyatakan, "Kami berharap kerjasama ini tidak hanya bermanfaat bagi skala regional tetapi juga memiliki dampak langsung pada masyarakat Aceh, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup."

Dengan berbagai aspek yang telah dibahas, penting untuk mencatat bahwa keberhasilan dari proyek ini tidak hanya menuntut kerjasama antar-institusi tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat maupun tenaga ahli lokal. Tantangan kedepan akan lebih ringan jika semua pihak mampu menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik.

Dampak Positif untuk Masa Depan

Proyek Tangkulo-1 bukan hanya sekedar inisiatif bisnis namun juga kesempatan bagi Aceh untuk menunjukan posisinya sebagai pemain penting dalam sektor energi nasional. Besarnya cadangan gas yang ditemukan dapat merubah wajah ekonomi Aceh secara drastis jika dimanfaatkan dengan strategi yang tepat.

Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, serta sinergi dengan investor asing seperti Mubadala Energy akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Dengan penyiapan infrastruktur yang cermat dan kerangka regulasi yang mendukung, Aceh tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan energi lokal tetapi juga berkontribusi secara signifikan pada pasar energi nasional dan internasional.

Seiring dengan pengembangan ini, potensi pengembangan sektor lain seperti pariwisata dan agroindustri juga diyakini akan meningkat secara parallel, menjadikan Aceh sebagai destinasi investasi yang menarik dan terpercaya.

Dengan semua langkah dan rencana yang sedang dibangun, optimisme tinggi akan masa depan Aceh sebagai salah satu sentra energi dan ekonomi di Indonesia menjadi lebih dari sekedar mimpi, melainkan tujuan yang dapat dicapai bersama.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB