Diskon Tiket Pesawat Pelita Air: Strategi Pertamina Sambut Mudik Lebaran 2025

Selasa, 11 Maret 2025 | 21:22:28 WIB
Diskon Tiket Pesawat Pelita Air: Strategi Pertamina Sambut Mudik Lebaran 2025

JAKARTA - Dalam rangka menyambut arus mudik Lebaran 2025, PT Pertamina mengambil langkah strategis dengan memangkas harga tiket pesawat maskapai Pelita Air sebesar 15,8 persen. Langkah ini diharapkan bisa memberi manfaat besar bagi para calon pemudik yang menggunakan jalur udara untuk pulang ke kampung halaman. Diskon yang berlaku mulai tanggal 24 Maret hingga 7 April 2025 ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk meringankan biaya perjalanan selama mudik Lebaran, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi harga tiket pesawat.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penyesuaian pada rata-rata harga avtur di 37 lokasi bandara. Hal ini bertujuan untuk menstabilkan harga tiket selama musim mudik. Mendukung penurunan harga tiket saat mudik, Pertamina telah melakukan penyesuaian harga avtur rata-rata 10 persen di 37 lokasi bandara, serta penurunan 15,8 persen harga tiket Pelita Air periode mudik antara 24 Maret-7 April 2025.

Selain memberikan diskon tiket pesawat, Pertamina juga mengambil langkah proaktif dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Idul Fitri. Satgas ini akan beroperasi mulai 17 Maret hingga 13 April 2025 untuk memastikan ketersediaan energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji tetap terjaga selama periode mudik. "Kami akan tetap hadir beri layanan tambahan akses energi antara lain SPBU, agen elpiji 24 jam, Serambi MyPertamina di jalur mobilitas tinggi terutama di jalur mudik, jalur utama,” jelas Simon.

Harga tiket pesawat menjadi fokus utama perhatian pemerintah pada musim mudik tahun ini. Pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah menurunkan tarif tiket pesawat hingga 14 persen. Kebijakan yang berlaku sejak 1 Maret sampai 7 April 2025 ini merupakan hasil kerja sama erat antara pemerintah dan pelaku industri penerbangan.

"Kita berhasil secara umum menurunkan biaya atau ongkos kebandarudaraan. Lalu, mengurangi harga avtur di 37 bandara. Fuel charge, juga bisa dikurangi. Sehingga itu sendiri agregatnya bisa seperti penurunan harga tiket di masa Nataru," ungkap AHY saat berada di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, 1 Maret 2025.

Lebih lanjut, AHY mengapresiasi tindakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang turut serta mendukung kebijakan ini dengan memberikan insentif pajak. Pemerintah menyediakan potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), di mana sebagian dari pajak ditanggung oleh pemerintah sebesar 6 persen. "Ini yang akhirnya secara agregat, mudah-mudahan pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat ekonomi domestik secara keseluruhan selama dua minggu di angka 13-14 persen," tambah AHY.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa insentif pajak ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 18 Tahun 2025. Insentif ini berlaku untuk pembelian tiket pesawat mulai 1 Maret hingga 7 April, untuk jadwal penerbangan dalam periode 24 Maret hingga 7 April 2025. "Artinya, seluruh tiket ekonomi dalam negeri yang dibeli mulai hari ini 1 Maret hingga 7 April, untuk jadwal penerbangan 24 Maret hingga 7 April akan dikurangi. Sehingga bayar pajak hanya 5 persen," jelas Sri Mulyani.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta mempermudah akses transportasi udara, terutama bagi mereka yang merencanakan perjalanan mudik. Dengan adanya langkah-langkah ini, pemerintah dan Pertamina tidak hanya fokus pada penurunan harga tiket tetapi juga memastikan ketersediaan energi selama periode kritis tersebut, sehingga para pemudik dapat melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan terjangkau.

Keberhasilan dalam menurunkan biaya tiket pesawat ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan sektor swasta. Dengan lebih terjangkaunya biaya transportasi, diharapkan arus mudik tahun ini dapat berjalan lebih lancar dan mampu meningkatkan perekonomian, baik secara lokal maupun nasional. Kebijakan ini tidak hanya bermanfaat bagi para calon penumpang, tetapi juga bagi industri pariwisata yang diharapkan akan turut merasakan imbas positif dari peningkatan jumlah wisatawan yang menggunakan moda transportasi udara.

Dengan seluruh upaya yang dilakukan ini, PT Pertamina dan pemerintah berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam merayakan momen Idul Fitri 2025 dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian. Seluruh kebijakan ini mencerminkan komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan keseimbangan ekonomi, khususnya dalam menyambut tradisi mudik tahunan yang telah menjadi bagian penting budaya Indonesia.

Terkini

PLN Tawarkan Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik

Selasa, 16 September 2025 | 13:13:56 WIB

PHE Perkuat Peran Strategis untuk Ketahanan Energi Nasional

Selasa, 16 September 2025 | 13:13:55 WIB

Produksi Kopi Kuningan Naik, Arabika dan Robusta Laris Manis

Selasa, 16 September 2025 | 13:13:53 WIB