JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung perekonomian nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1.285 triliun kepada 43,3 juta debitur. Langkah ini semakin memantapkan posisinya sebagai bank yang berfokus pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Pada awal tahun 2025, BRI telah menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan penyaluran kredit sebesar Rp 27,72 triliun hanya dalam dua bulan pertama. Angka ini mencakup 15,84 persen dari total target tahunan sebesar Rp 175 triliun yang ditetapkan oleh pemerintah. Penyaluran tersebut telah memberikan manfaat langsung kepada 649,6 ribu debitur UMKM di seluruh Indonesia.
Peran vital BRI dalam mendukung sektor strategis ekonomi nasional dibuktikan dengan alokasi anggaran terbesar untuk sektor produksi, khususnya pertanian. Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa 55,88 persen dari total KUR yang disalurkan difokuskan pada sektor produksi. Sektor pertanian mendapatkan perhatian khusus dengan penyaluran sebesar Rp 11,57 triliun sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. Dengan semakin luasnya akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh dan berkembang. Sehingga berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional.
BRI mengimplementasikan berbagai strategi untuk mengoptimalkan penyaluran KUR dan memastikan dana tersebut menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan. Salah satu strategi utama adalah revitalisasi tenaga pemasar mikro menjadi financial advisor yang memiliki pemahaman mendalam terhadap ekosistem daerah mereka masing-masing. Tenaga pemasar ini menjadi tulang punggung dari berbagai program pemberdayaan yang dijalankan BRI, seperti Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), dan platform pemberdayaan LinkUMKM.
Desa BRILiaN dan program-program pemberdayaan lainnya memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian desa dengan memfasilitasi pelaku usaha lokal untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau. Program ini berfokus pada pemanfaatan sumber daya lokal dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di pedesaan. Dengan demikian, desa-desa yang menjadi target program diharapkan dapat mandiri secara ekonomi dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Selain pertanian, sektor-sektor lain seperti perikanan, perkebunan, dan industri manufaktur kecil juga mendapatkan porsi dalam penyaluran KUR. Ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan diversifikasi ekonomi yang lebih baik di berbagai wilayah di Indonesia. Supari menambahkan, "BRI terus berinovasi untuk memberikan akses finansial yang cepat dan tepat sasaran agar pelaku usaha dari berbagai sektor dapat berkembang dengan baik."
Dalam upayanya memberikan pelayanan yang lebih baik, BRI juga telah meningkatkan teknologi digitalnya. Melalui digitalisasi, proses penyaluran KUR menjadi lebih efisien dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah terpencil. Platform digital seperti LinkUMKM menjadi garda depan dalam transformasi ini, menawarkan solusi pembiayaan yang lebih cepat dan mudah bagi pelaku usaha.
Transformasi digital juga diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan kapasitas dan pelatihan secara berkelanjutan diberikan kepada tenaga pemasar mikro agar lebih adaptif terhadap perubahan dan dapat memberikan layanan terbaik kepada debitur. Hal ini penting agar penyaluran KUR tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi juga kualitas pemanfaatannya oleh debitur.
Keberhasilan penyaluran KUR oleh BRI selama satu dekade terakhir bukan hanya mencerminkan komitmen bank tersebut terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat, tetapi juga merupakan wujud nyata kolaborasi antara BRI, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, BRI optimis dapat memenuhi target penyaluran KUR di tahun mendatang dan terus memainkan peran sentral dalam pembangunan ekonomi nasional. Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dan menjadikan negeri ini lebih sejahtera.