JAKARTA - Maralutan Siregar, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Zakiyun Nazah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya praktik judi online yang semakin menjamur dan sulit diberantas di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Kondisi ini, menurutnya, mengancam masa depan generasi muda di kawasan tersebut dan mencederai suasana Ramadan yang seharusnya diisi dengan kegiatan positif dan ibadah.
"Judi online bukan hanya mencuri uang, tetapi juga mencuri masa depan anak-anak kita. Kita khawatir generasi penerus yang diharapkan akan mengisi masjid malah hilang dalam praktik yang menjauhkan mereka dari nilai-nilai agama," ujar Maralutan dalam sebuah acara di Masjid Al-Abrar, Desa Firdaus, Kecamatan Seirampah.
Masalah Mendesak: Judi Online, Narkoba, dan Kenakalan Remaja
Di samping judi online, permasalahan lain seperti peredaran narkoba dan kenakalan remaja juga turut menjadi perhatian. Maralutan menyoroti perilaku anak muda yang selama bulan suci Ramadan cenderung berkeliaran di jalan dengan sepeda motor berknalpot brong, alih-alih menghabiskan waktunya dengan beribadah di masjid.
"Dampak negatif dari perjudian dan narkoba sangat mengkhawatirkan, terutama bagi generasi muda yang seharusnya menjadi penerus perjuangan agama, namun saat ini jauh dari yang diharapkan," jelas Maralutan.
Ia menyampaikan apresiasi terhadap upaya Polres Sergai dalam menertibkan para pengguna sepeda motor berknalpot brong beberapa hari lalu. Namun, ia menekankan perlunya tindakan tegas dalam memberantas judi online dan narkoba, karena fenomena ini juga ikut memicu tingginya angka perceraian di wilayah tersebut.
Tindakan dan Imbauan dari Pihak Kepolisian
Menanggapi persoalan ini, Wakil Kepala Kepolisian Resor Sergai, Kompol Mukmin Rambe, menegaskan bahwa pihaknya sedang mengadakan berbagai operasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban, terutama selama bulan Ramadan.
"Kami sudah melakukan penindakan terhadap kendaraan dengan knalpot brong di Alun-Alun Sergai dan juga memberantas peredaran narkoba di wilayah ini," ujar Mukmin. Ia menyadari bahwa menjaga generasi muda dari pengaruh negatif bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian, tetapi juga tanggung jawab orang tua.
"Orang tua harus lebih ketat mengawasi anak-anak mereka. Jangan biarkan anak-anak yang belum layak mengendarai sepeda motor untuk menggunakan kendaraan tersebut," imbaunya. Mukmin juga berjanji untuk terus berupaya menciptakan suasana yang aman dan nyaman selama bulan Ramadan bagi seluruh masyarakat Serdang Bedagai.
Pengawasan dan Peran Orang Tua dalam Membangun Generasi Muda
Peran orang tua menjadi kunci dalam pengawasan dan pendidikan anak-anak agar tidak terjebak dalam pergaulan yang salah. Orang tua diminta untuk lebih aktif dalam memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama di era digital yang memudahkan akses terhadap judi online dan konten negatif lainnya.
Putri Wahyuni, seorang ibu dari Desa Firdaus merasa, “Kami, para orang tua, harus lebih perhatian. Terutama di bulan yang penuh berkah ini, sudah seharusnya kami memastikan anak-anak mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat.”
Pendidikan dan pengawasan yang baik sejak dini diyakini dapat menjadi langkah preventif dalam melindungi generasi muda dari pengaruh buruk judi online, narkoba, dan kenakalan remaja.
Langkah Menciptakan Perubahan Positif di Masyarakat
Selain memberikan wawasan dan pengawasan, penting bagi masyarakat dan pemerintah lokal untuk memberikan alternatif kegiatan kepada generasi muda. Kegiatan olahraga, pelatihan keterampilan, dan kegiatan keagamaan bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang mereka dengan aktivitas yang lebih positif.
Selain itu, kerjasama yang baik antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, lembaga pendidikan, kepolisian, dan organisasi keagamaan sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan membentuk mental serta karakter generasi muda yang lebih baik.
Dalam kondisi ini, warga Sergai diharapkan dapat menjadi agen perubahan, memulihkan nilai-nilai luhur yang sempat tercoreng oleh praktik maksiat seperti judi online. Dengan bersatu, masyarakat dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mereka, sekaligus menjaga kemuliaan bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk memperbaiki dan memperbarui diri.
"Kami tidak bisa melakukannya sendiri. Diperlukan kerjasama dari semua pihak. Mari kita jaga generasi muda kita agar tetap berada di jalan yang benar," pungkas Maralutan, menutup pembicaraannya di hadapan para jamaah yang hadir dalam acara tersebut.