JAKARTA - Demi memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya tengah melakukan langkah penting dengan memverifikasi data penerima bansos. Upaya ini diawali dengan pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) bagi para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Verifikasi data ini bertujuan untuk mengatasi berbagai isu terkait validitas data bansos yang bersumber dari pemerintah pusat.
Anna Fajrihatin, Kepala Dinsos Kota Surabaya, menegaskan pentingnya langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh data penerima bansos dapat terverifikasi dengan baik. Ketiga data yang ada saat ini perlu divalidasi. Kita diminta untuk menjadikan ketiga data tersebut menjadi data tunggal. Untuk itu, kita mengadakan bimtek kepada pendamping PKH agar dapat melakukan validasi data secara akurat.
Verifikasi data ini menjadi bagian dari program Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) yang dicanangkan pemerintah. Tujuan utama DTSN adalah menyelaraskan berbagai sumber data menjadi satu data yang valid dan akurat demi mencegah adanya pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran.
Sumber Data
Agus Sudrajat, Koordinator PKH Wilayah Jawa Timur III, menjelaskan bahwa verifikasi yang dilakukan melibatkan data dari berbagai sistem, seperti Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). "Kita melakukan bimbingan teknis terkait DTSN untuk membekali teman-teman SDM PKH di Kota Surabaya. Nantinya mereka akan melakukan verifikasi di lapangan terkait data yang bersumber dari P3KE, DTKS, dan Regsosek," tegas Agus.
Upaya ini dianggap krusial untuk memastikan agar tidak ada lagi kesalahan inclusion error, di mana orang yang tidak berhak mendapatkan bansos, atau exclusion error, di mana orang yang sebenarnya berhak justru tidak mendapatkan bantuan.
Proses Verifikasi Data
Proses verifikasi data ini diharapkan akan selesai dalam waktu yang singkat. Para pendamping PKH yang telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan melalui bimtek akan terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan dan memverifikasi data penerima bansos.
Pendekatan lapangan yang dilakukan adalah mengunjungi langsung rumah-rumah calon penerima bansos dan melakukan pendataan ulang serta pengecekan terhadap data yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua data yang diterima benar-benar mencerminkan keadaan ekonomi dari calon penerima bansos. Dengan begitu, diharapkan bantuan sosial dapat benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan dalam masyarakat.
Tujuan dan Harapan
Diharapkan dengan adanya verifikasi ini, data yang dihasilkan akan benar-benar akurat dan valid. Sehingga bantuan sosial yang disalurkan bisa tepat sasaran. "Pada akhirnya nanti ketika data ini bisa valid kemudian inclusion error dan exclusion error bisa tervalidasi, akan digunakan sebagai data tunggal pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang benar-benar miskin. Jadi sasarannya jelas, tidak ada yang anomali," jelas Agus.
Dinsos Surabaya berharap bahwa keberhasilan pemutakhiran data ini akan berdampak positif bagi masyarakat, terutama mereka yang berada di garis bawah kemiskinan. Dengan data yang lebih akurat, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dan efisien.
Dampak dan Implikasi
Langkah verifikasi ini tidak hanya penting bagi penggunaan sumber daya pemerintah secara lebih baik, namun juga menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan sosial yang dicanangkan pemerintah. Dengan dukungan data yang solid, pemerintah daerah dapat memberikan respon yang lebih cepat dan tepat dalam memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu.
Dalam jangka panjang, upaya ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan di Surabaya, dan menjadi model yang dapat diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia. Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus mengawal dan memantau proses ini hingga tuntas, demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan dedikasi dan kerjasama antara Dinas Sosial, pendamping PKH, dan berbagai elemen terkait, diharapkan permasalahan data bansos yang selama ini menjadi hambatan bagi penyaluran bantuan dapat diselesaikan. Inisiasi verifikasi data ini menunjukkan keseriusan Dinsos Surabaya dalam memastikan bahwa tidak ada satupun warga yang berhak menerima bantuan terlewatkan.