JAKARTA - Survei terkini dari PT Honest Financial Technology, yang lebih dikenal dengan Honest Card, mengungkapkan sebuah kenyataan yang sangat mengkhawatirkan: sebanyak 81% masyarakat Indonesia saat ini mengalami kecemasan finansial. Banyak di antara mereka merasa cemas karena tidak memiliki dana darurat yang cukup untuk digunakan sebagai jaring pengaman dalam situasi darurat, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Meskipun banyak yang berusaha mencari solusi alternatif, masih ada keraguan yang besar dalam memanfaatkan layanan kredit yang tersedia.
Kecemasan finansial ini tidak dapat diabaikan, terutama menjelang bulan Ramadan 2025. Redseer Strategy Consultant memperkirakan bahwa pengeluaran rumah tangga akan meningkat selama bulan suci ini. Kenaikan ini dipicu oleh berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan sehari-hari, persiapan ibadah, hingga belanja untuk perayaan Lebaran. Dalam kondisi tersebut, memiliki akses ke solusi keuangan yang tepat sangat penting untuk membantu masyarakat mengelola pengeluaran secara bijak.
Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah layanan kredit, seperti pinjaman online, layanan paylater, dan kartu kredit. Meski sering kali layanan ini dianggap sebagai 'utang', yang justru dapat meningkatkan kecemasan, sebenarnya layanan ini bisa menjadi alat perencanaan keuangan yang efektif. Dharu Estiningrum, Direktur Utama PT Honest Financial Technologies, menegaskan, "Kredit masih sering dianggap sebagai 'utang', yang malah meningkatkan kecemasan. Padahal, berbagai solusi kredit seperti pinjaman online, paylater, dan kartu kredit sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai alat perencanaan keuangan jika sewaktu-waktu butuh dana mendesak."
Namun, lanjutnya, penting bagi pengguna untuk memahami karakteristik setiap produk keuangan tersebut. "Sebelum memanfaatkannya, penting bagi pengguna untuk memahami karakteristik setiap produk agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dan digunakan secara bertanggung jawab," tambah Dharu.
Solusi Kredit Sebagai Jembatan Keamanan Finansial
Menggunakan kredit dengan bijak bisa menjadi bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang yang lebih sehat. Salah satu misalnya adalah dengan memanfaatkan fitur pembayaran cicilan atau paylater yang kini mulai banyak tersedia melalui aplikasi fintech. Layanan ini memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau layanan dengan membayar secara bertahap dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak memberatkan keuangan dalam satu waktu.
Namun, kesadaran masyarakat terhadap finansial yang sehat juga harus ditingkatkan. Penggunaan kredit harus disertai dengan kebiasaan keuangan yang bijak. Misalnya, menetapkan anggaran pengeluaran bulanan yang ketat dan memastikan jumlah cicilan tidak melebihi kemampuan membayar. Dalam hal ini, edukasi finansial menjadi sangat penting.
Pendidikan Finansial Sebagai Kunci
Honest Card telah mengambil langkah untuk mengedukasi konsumen tentang literasi keuangan melalui berbagai program yang dirancang untuk masyarakat umum. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa masyarakat tidak hanya menggunakan layanan kredit secara bijak tetapi juga benar-benar memahami implikasi dari setiap keputusan finansial yang mereka buat.
"Dengan edukasi yang tepat, kami berharap bisa membantu masyarakat untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial mereka, tetapi juga memastikan keseimbangan keuangan jangka panjang mereka tetap terjaga," jelas Dharu. Ini sejalan dengan visi perusahaan untuk memberikan dampak positif dan signifikan terhadap kehidupan finansial masyarakat Indonesia.
Selain mengedukasi tentang produk-produk keuangan, edukasi mengenai perencanaan keuangan dan pentingnya dana darurat juga diperkenalkan. Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi finansial yang tidak terduga dan memastikan bahwa kebutuhan dasar tetap terpenuhi meskipun terjadi perubahan dalam pendapatan atau pengeluaran.
Peran Fintech dalam Ekosistem Keuangan Nasional
Industri fintech seperti Honest Card memainkan peran penting dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif di Indonesia. Dengan menawarkan solusi kredit berbasis teknologi, mereka tidak hanya memperluas akses ke sumber pendanaan tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen.
Teknologi yang memungkinkan automasi proses verifikasi dan persetujuan pinjaman, misalnya, telah mengurangi waktu tunggu bagi konsumen dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola keuangan pribadi mereka. Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan smartphone, layanan fintech dapat menjangkau masyarakat di seluruh pelosok negeri, termasuk daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh bank konvensional.
Namun, di sisi lain, tanggung jawab juga ada pada perusahaan fintech untuk memastikan bahwa layanan mereka tidak disalahgunakan dan penggunaannya selalu sesuai dengan prinsip-prinsip finansial yang sehat. Pengembangan produk harus selalu mengikuti regulasi yang ada dan mendorong literasi keuangan di tingkat yang lebih luas.