JAKARTA - Industri kecantikan di Indonesia mulai mengedepankan pemanfaatan bahan alami lokal sebagai bagian dari inovasi dan keberlanjutan produk.
Salah satu pelaku industri, PT Nosè Herbal Indo (NHI), menegaskan komitmen mereka untuk memanfaatkan sumber daya alam Indonesia demi menghasilkan produk skincare yang sesuai kebutuhan masyarakat tropis.
“Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kami berusaha memanfaatkannya agar dapat menjadi formula skincare yang sesuai kebutuhan masyarakat tropis,” ujar Direktur PT Nosè Herbal Indo, Aling.
Langkah ini menjadi strategi penting untuk menggabungkan kearifan lokal dengan ilmu modern dalam menciptakan produk kecantikan yang aman, efektif, dan berkelanjutan.
Inovasi Bahan Herbal untuk Perawatan Kulit
Salah satu bahan yang dikembangkan oleh NHI adalah daun pegagan (Centella asiatica). Tanaman ini dikenal dapat mempercepat regenerasi kulit serta menenangkan iritasi. Selain pegagan, perusahaan juga meneliti dan mengolah berbagai bahan alami lain seperti mawar, secang, kumis kucing, dan kayu manis.
Pemanfaatan bahan-bahan lokal ini diharapkan dapat menghadirkan manfaat kesehatan kulit yang optimal sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi petani lokal. Setiap bahan dipilih tidak hanya berdasarkan tradisi penggunaan, tetapi juga diuji secara ilmiah untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Kolaborasi Lintas Sektor
Upaya NHI tidak hanya fokus pada pengembangan produk. Perusahaan juga menggandeng petani lokal sebagai pemasok bahan baku, sehingga turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi produksi. Pendekatan ini juga memperkuat ekosistem industri kecantikan lokal yang berkelanjutan.
Lebih dari itu, perusahaan menjalin kerja sama riset dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta sejumlah universitas, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Mulawarman. Kolaborasi ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan penelitian ilmiah dan teknologi mutakhir dengan potensi bahan alami lokal.
Dukungan Ahli dan Standar Internasional
Guru Besar UGM, dr. Arief Budiyanto, menilai kerja sama antara industri dan akademisi membuka peluang inovasi dalam formulasi produk kecantikan. Teknologi mutakhir seperti nanoencapsulation dan green extraction diterapkan untuk memastikan manfaat bahan alami dapat diserap optimal oleh kulit, sekaligus memenuhi standar internasional.
“Kerja sama ini juga membuka akses teknologi formulasi mutakhir sehingga inovasi tidak hanya berbasis kearifan lokal, tetapi juga memperkuat daya saing global,” kata Arief.
Sementara itu, peneliti BRIN, Dr. Marissa Angelina, menekankan bahwa riset berbasis kearifan lokal membawa manfaat langsung bagi konsumen. “Kolaborasi ini diupayakan menjadi nilai tambah yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh konsumen Indonesia,” kata Marissa.
Dampak Positif bagi Konsumen dan Lingkungan
Pemanfaatan bahan alami lokal tidak hanya berdampak pada kualitas produk, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Produk yang dihasilkan dengan bahan lokal biasanya lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku yang tersedia di dalam negeri, mengurangi jejak karbon akibat impor, dan mendorong praktik produksi berkelanjutan.
Konsumen pun memperoleh manfaat ganda: kulit mendapatkan nutrisi dari bahan alami yang terbukti aman dan efektif, sementara masyarakat lokal menikmati peningkatan ekonomi melalui suplai bahan baku. Dengan cara ini, keberlanjutan industri kecantikan Indonesia menjadi lebih nyata.
Menuju Industri Kecantikan Berbasis Kearifan Lokal
Pengembangan produk kecantikan berbahan lokal juga mencerminkan pergeseran industri global, di mana konsumen semakin peduli terhadap asal-usul produk dan dampaknya terhadap kesehatan serta lingkungan. Pendekatan ini selaras dengan tren global yang menekankan natural beauty dan green cosmetics.
Kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang tidak hanya kompetitif secara global, tetapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia. Produk kecantikan yang memanfaatkan bahan lokal dapat menjadi simbol kekayaan alam sekaligus budaya nusantara.
Inovasi dalam industri kecantikan tidak selalu berarti meniru tren global. Dengan mengedepankan bahan alami lokal, industri Indonesia mampu menciptakan produk yang aman, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan kulit tropis
Dukungan dari dokter, ahli, dan peneliti menambah kredibilitas serta memastikan setiap produk memenuhi standar kesehatan dan kualitas internasional.
Langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal melalui keterlibatan petani dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Pengembangan produk berbasis kearifan lokal menjadi strategi cerdas untuk membangun industri kecantikan Indonesia yang lebih kompetitif dan berdaya saing global.
Dengan menggabungkan bahan alami, penelitian ilmiah, dan teknologi mutakhir, industri kecantikan Indonesia kini menunjukkan bahwa inovasi berbasis lokal bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi yang sehat dan ramah lingkungan.